Guru Besar UI: Advanced Process Control Jadi Jembatan untuk Celah Riset Industri Indonesia

Jum'at, 01 September 2023 - 17:57 WIB
loading...
Guru Besar UI: Advanced Process Control Jadi Jembatan untuk Celah Riset Industri Indonesia
Guru Besar Tetap Fakultas Teknik UI (FTUI) Abdul Wahid. Foto/UI.
A A A
JAKARTA - Guru Besar Tetap Fakultas Teknik UI ( FTUI ) Abdul Wahid membongkar potensi Advanced Process Control (APC) di Indonesia. Pasalnya, APC dinilai mampu menjadi celah riset bagi industri-industri di Tanah Air.

Hal tersebut dikatakan Abdul Wahid usai dikukuhkan menjadi Guru Besar Tetap FTUI oleh Rektor Universitas Indonesia (UI) Ari Kuncoro pada Kamis (31/8/2023).

“Sistem kendali adalah sesuatu yang familiar di kehidupan sehari-hari yang dapat ditemukan di lampu lalu lintas; peralatan rumah tangga seperti mesin cuci dua tabung, oven, dan microwave; bahkan di mainan anak-anak seperti mobil-mobilan yang dijalankan dengan menarik mundur rodanya,” ujar Abdul dalam keterangannya, Jumat (1/9/2023).

APC sendiri, kata Abdul, merupakan teknik kontrol yang sudah terjamin baik dan banyak digunakan di industri untuk meningkatkan efisiensi operasi unit proses. Menurut dia, ada empat APC utama, yaitu model predictive control (MPC), robust control, adaptive control, dan nonlinear control.

Baca juga: Guru Besar UI Temukan Potensi Besar Limbah Biomassa Pertanian sebagai Material Keramik

“Dari keempat APC itu, MPC dianggap sebagai ‘permata mahkota’ teori kendali karena mampu menghitung tindakan kendali yang optimal, tidak hanya berdasarkan pengukuran keadaan sesaat, tetapi juga respons proses yang diantisipasi,” imbuhnya.

Menurut Abdul, MPC bukan merupakan hasil kerja teoretis yang sumbernya dari penelitian akademis, melainkan implementasi dari industri. Kendati demikian, pengembangan riset akademiknya melebihi aplikasinya di industri.

Ditambah lagi, revolusi big data yang saat ini terjadi di bidang sains, teknologi, dan masyarakat, akan menantang pemikiran peran data dalam kendali otomatis dan memotivasi penelitian intensif APC.

Baca juga: Bangun Relasi Triple Helix di UMKM, FIA-UI Kolaborasi Bareng PT Sucofindo dan Pemkot Depok

“Penelitian terkait APC ini perlu dilakukan mengingat besarnya peran APC di industri. Untuk meningkatkan pendapatan, industri tidak hanya memilih variabel bebas yang memungkinkan penyediaan produk dengan biaya rendah, tetapi juga perlu menggunakan kendali proses lanjutan (APC) seperti MPC. Oleh karena itu, harus ada jembatan untuk menyambungkan celah riset-industri,” terangnya.

Menurut dia, APC khususnya MPC adalah yang paling tepat menjadi jembatan celah riset-industri karena telah terbukti berhasil meningkatkan profit, mampu menjawab tantangan-tantangan masa depan, dan mampu mengelola kompleksitas proses dengan kinerja yang sangat baik. Karena itu, periset dan industri perlu melakukan langkah kongkret untuk mentransfer pengetahuan dan teknologi MPC.

“Komunikasi timbal-balik antara periset dan industri adalah salah satu jembatan yang mampu menyambungkan celah riset-industri. Dengan komunikasi timbal balik, periset akademis mentransfer algoritma baru yang ditemukan kepada industri, sementara industri mentansfer data perkembangan kepada periset akademik,” pungkasnya.
(nnz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1631 seconds (0.1#10.140)