Jejak Karier Anies Baswedan, Inspirasi yang Muda yang Berprestasi

JAKARTA - Jejak karier Anies Baswedan sangat menginspirasi. Sejak dari bangku sekolah Anies sudah berbakat memimpin di antaranya menjadi ketua OSIS seluruh Indonesia. Selain pandai bergaul, Anies juga dikenal memiliki segudang prestasi.

Saat ini Anies telah menjadi bakal calon Presiden (Bacapres) berdampingan dengan Muhaimin Iskandar sebagai Bacapres di Pemilu 2024 yang diusung Koalisi Perubahan. Lalu, bagaimana jejak perjalanan karier Anies Baswedan? Dirangkum dari berbagai sumber, inilah sejarah panjang kariernya

Cemerlang Sejak Sekolah hingga Kuliah

Anies merupakan lulusan SMPN 5 Yogyakarta. Pria kelahiran Kuningan 7 Mei 1969 ini termasuk sebagai siswa yang aktif dalam Organisasi Intra Sekolah (OSIS) di mana ia memiliki jabatan sebagai pengurus dalam bidang hubungan masyarakat. Setelah menamatkan bangku SMP, Anies melanjutkan pendidikannya di SMAN 2 Yogyakarta. Saat SMA Anies yang dikenal sebagai anak pintar dan mudah bergaul, terpilih menjadi wakil ketua OSIS di sekolahnya.

Setelah terpilih, Anies mengikuti pelatihan kepemimpinan bersama 300 pelajar Ketua OSIS di seluruh Indonesia. Anies terpilih menjadi ketua OSIS seluruh Indonesia pada 1985. Tak hanya itu, dua tahun kemudian yakni di 1987, Anies juga terpilih untuk mengikuti program pertukaran pelajar AFS dan tinggal selama setahun di Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat. Oleh karena itu, Anies duduk dibangku SMA selama 4 tahun.

Setamat SMA, pada tahun 1989 Anies diterima di Fakultas Ekonomi, Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. Karena terbiasa berorganisasi, Anies kembali mengasah kemampuan berorganisasinya dengan meniti karier di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Anies terpilih menjadi ketua senat mahasiswa di Fakultas Ekonomi pada tahun 1992. Selain itu suami Fery Farhati ini turut membantu lahirnya kembali Senat Mahasiswa setelah dibekukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.



Setelah lulus dari UGM, Anies sempat bekerja di Pusat Antar Universitas Studi Ekonomi Universitas Gadjah Mada. Kemudian ia melanjutkan pendidikannya pada 1997 dengan beasiswa Fulbright dari American Indonesian Exchange Foundation. Ia mengambil master dalam bidang keamanan Internasional dan Kebijakan Ekonomi di School of Public Affairs, Universitas Maryland.

Anies dianugerahi William P. Cole III Fellow di Universitasnya dan lulus pada tahun 1998. Tak hanya itu, Anies kembali meraih beasiswa untuk melanjutkan kuliahnya dalam bidang Ilmu Politik di Northern Illinois University. Anies juga bekerja sebagai asisten peneliti di Office of Research, Evaluation, and Policy Studies di kampus dan kembali meraih beasiswa Gerald S. Maryanov Fellow, penghargaan yang hanya diberikan kepada mahasiswa NIU yang berprestasi dalam bidang Ilmu Politik pada tahun 2004.

Bahkan ia membuat "Regional Autonomy and Patterns of Democracy in Indonesia”, menginvestigasi efek dari kebijakan desentralisasi terhadap daya respon dan transparansi pemerintah daerah serta partisipasi publik, menggunakan data survei dari 177 kabupaten atau kota di Indonesia. Pada tahun 2005 akhirnya Anies mendapatkan gelarnya.

Diobatkan Sebagai Rektor Termuda Tahun 2007

Berbagai prestasi yang diraih membuat Anies dinobatkan sebagai rektor termuda di Indonesia, saat usianya menginjak 38 tahun ketika dirinya menerima amanah sebagai Rektor Universitas Paramadina Jakarta. Saat menjabat Rektor, Anies mencanangkan Paramadina Fellowship atau sebuah program beasiswa Paramadina. Beasiswa tersebut meliputi biaya kuliah, buku serta biaya hidup.

Selain itu, ia merupakan ketua Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar. Anies yang dikenal sebagai pencetus Indonesia Mengajar. Gerakan ini adalah generasi muda yang direkrut sebagai pengajar muda di Sekolah Dasar dan masyarakat selama satu tahun.