Kisah Taufik Hidayat, Anak Pedagang Kelontong yang Lulus dengan IPK Tertinggi di UNY
loading...
A
A
A
JAKARTA - Taufik Hidayat tak kuasa menahan rasa bangga saat dinyatakan berhasil meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Dia meraih IPK 3,96 untuk jenjang S1.
Taufik adalah mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi yang berhasil menyelesaikan kuliahnya dalam waktu 3 tahun 10 bulan.
Pada Wisuda Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Periode Agustus ini, Taufik Taufik berhasil menyelesaikan kuliah S1nya dengan predikat Cum Laude, sekaligus menjadi salah satu wisudawan terbaik.
Peraih Beasiswa Bidikmisi tersebut menyelesaikan skripsinya dalam waktu 3 bulan 20 hari. Ia mengembangkan psychosocial envelope yang merupakan media psikoedukasi untuk menurunkan ansietas remaja akhir.
Media tersebut juga dipamerkan pada MIPA Expo Dies Natalis UNY ke-59 tahun 2023.
Baca juga: Fakta-Fakta Menarik FISIP UI, No 4 Tempat Ganjar Pranowo Kuliah S2
Kiprah alumni SMKN 2 Klaten tersebut belum berhenti. Di semester 7, Taufik ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi sebagai delegasi Festival Kampus Merdeka dalam serangkaian Presidensi G20 Indonesia di Bali.
Taufik menjadi salah satu representasi program yang diikutinya yaitu Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka Universitas Brawijaya.
“Saya belajar manajemen waktu antara kuliah, organisasi, kompetisi, dan pengabdian masyarakat menggunakan skala prioritas, ditambah dengan to-do list harian yang saya tulis sebelum tidur. To-do list tersebut membantu saya untuk melakukan aktivitas secara terstruktur hingga menjadi seseorang yang lebih baik dari hari ke hari” papar Taufik.
Selama kuliah di UNY Taufik aktif dalam berbagai organisasi seperti Sekretaris Umum UKMF Penelitian Reality 2020-2021, Menteri Pendidikan, Prestasi, dan Seni Budaya BEM KM UNY 2021, serta Menteri Riset dan Data BEM KM UNY 2022.
“Mengikuti organisasi membuat saya terus berkembang dan memberikan pengalaman terjun langsung di lapangan sehingga berdampak masif pada pengembangan hardskill dan softskill” katanya, dikutip dari laman UNY, Selasa (5/9/2023).
Baca juga: Berapa Lama Proses Pencairan KIP Kuliah oleh Bank? Simak Tahapannya
Bersama teman-teman di Kementerian Pendidikan, Prestasi, dan Seni Budaya BEM KM UNY 2021, Taufik menginisiasi program Pengajar Jelajah Maya untuk mengajarkan softskill kepada para remaja di seluruh Indonesia.
Pemuda kelahiran Klaten 5 Juli 2000 tersebut memanfaatkan Zoom Meeting sebagai platform implementasi program. Pada akhir program, ia menyelenggarakan kegiatan berbagi buku di SPS Mutiara Harapan.
Putra pasangan Temu Winardi dan Sri Lestari yang berprofesi sebagai pedagang kelontong tersebut juga aktif dalam berbagai kompetisi.
Taufik meraih Juara 1 Lomba Opini Ormawa Cup FIPP UNY tahun 2020, Juara 2 Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional dalam Rangka Dies Natalis UNY ke-57 tahun 2021, hingga dinobatkan sebagai Juara Poster Setara Perunggu pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-34 tahun 2021 oleh Pusat Prestasi Nasional.
“Alasan saya bersemangat untuk aktif sebagai mahasiswa adalah karena saya memiliki keinginan kuat untuk terus menebar manfaat bagi sesama. Ilmu yang saya pelajari di kampus merupakan anugerah dari Allah SWT yang harus saya bagikan kepada siapapun yang membutuhkan,” tuturnya.
Warga Kebon, Bayat, Klaten tersebut tercatat bebas Kuliah Kerja Nyata dan Praktik Kependidikan karena mengikuti ekuivalensi dari Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) tahun 2021.
“Pada tahun berikutnya, jiwa pengabdian saya semakin menggelora, tidak hanya untuk memberi makna, tapi juga membuat aksi nyata di tengah-tengah masyarakat,” ungkap Taufik.
Pada 2022, dirinya kembali lolos pada Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) sebagai Ketua dan menginisiasi berdirinya sekolah perempuan Srimardikan yang berlokasi di Kalurahan Srimartani, Piyungan, Bantul, DIY.
Ke depannya Taufik berharap dapat studi lanjut S2 dengan beasiswa seperti yang didapatkannya saat menempuh jenjang S1.
Taufik adalah mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi yang berhasil menyelesaikan kuliahnya dalam waktu 3 tahun 10 bulan.
Lulus dengan Predikat Cum Laude
Pada Wisuda Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Periode Agustus ini, Taufik Taufik berhasil menyelesaikan kuliah S1nya dengan predikat Cum Laude, sekaligus menjadi salah satu wisudawan terbaik.
Peraih Beasiswa Bidikmisi tersebut menyelesaikan skripsinya dalam waktu 3 bulan 20 hari. Ia mengembangkan psychosocial envelope yang merupakan media psikoedukasi untuk menurunkan ansietas remaja akhir.
Media tersebut juga dipamerkan pada MIPA Expo Dies Natalis UNY ke-59 tahun 2023.
Baca juga: Fakta-Fakta Menarik FISIP UI, No 4 Tempat Ganjar Pranowo Kuliah S2
Ikut Terlibat di Presidensi G20 di Bali
Kiprah alumni SMKN 2 Klaten tersebut belum berhenti. Di semester 7, Taufik ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi sebagai delegasi Festival Kampus Merdeka dalam serangkaian Presidensi G20 Indonesia di Bali.
Taufik menjadi salah satu representasi program yang diikutinya yaitu Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka Universitas Brawijaya.
“Saya belajar manajemen waktu antara kuliah, organisasi, kompetisi, dan pengabdian masyarakat menggunakan skala prioritas, ditambah dengan to-do list harian yang saya tulis sebelum tidur. To-do list tersebut membantu saya untuk melakukan aktivitas secara terstruktur hingga menjadi seseorang yang lebih baik dari hari ke hari” papar Taufik.
Mahasiswa yang Aktif Berorganisasi dan Berprestasi
Selama kuliah di UNY Taufik aktif dalam berbagai organisasi seperti Sekretaris Umum UKMF Penelitian Reality 2020-2021, Menteri Pendidikan, Prestasi, dan Seni Budaya BEM KM UNY 2021, serta Menteri Riset dan Data BEM KM UNY 2022.
“Mengikuti organisasi membuat saya terus berkembang dan memberikan pengalaman terjun langsung di lapangan sehingga berdampak masif pada pengembangan hardskill dan softskill” katanya, dikutip dari laman UNY, Selasa (5/9/2023).
Baca juga: Berapa Lama Proses Pencairan KIP Kuliah oleh Bank? Simak Tahapannya
Bersama teman-teman di Kementerian Pendidikan, Prestasi, dan Seni Budaya BEM KM UNY 2021, Taufik menginisiasi program Pengajar Jelajah Maya untuk mengajarkan softskill kepada para remaja di seluruh Indonesia.
Pemuda kelahiran Klaten 5 Juli 2000 tersebut memanfaatkan Zoom Meeting sebagai platform implementasi program. Pada akhir program, ia menyelenggarakan kegiatan berbagi buku di SPS Mutiara Harapan.
Putra pasangan Temu Winardi dan Sri Lestari yang berprofesi sebagai pedagang kelontong tersebut juga aktif dalam berbagai kompetisi.
Taufik meraih Juara 1 Lomba Opini Ormawa Cup FIPP UNY tahun 2020, Juara 2 Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional dalam Rangka Dies Natalis UNY ke-57 tahun 2021, hingga dinobatkan sebagai Juara Poster Setara Perunggu pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-34 tahun 2021 oleh Pusat Prestasi Nasional.
“Alasan saya bersemangat untuk aktif sebagai mahasiswa adalah karena saya memiliki keinginan kuat untuk terus menebar manfaat bagi sesama. Ilmu yang saya pelajari di kampus merupakan anugerah dari Allah SWT yang harus saya bagikan kepada siapapun yang membutuhkan,” tuturnya.
Warga Kebon, Bayat, Klaten tersebut tercatat bebas Kuliah Kerja Nyata dan Praktik Kependidikan karena mengikuti ekuivalensi dari Program Holistik Pembinaan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) tahun 2021.
“Pada tahun berikutnya, jiwa pengabdian saya semakin menggelora, tidak hanya untuk memberi makna, tapi juga membuat aksi nyata di tengah-tengah masyarakat,” ungkap Taufik.
Pada 2022, dirinya kembali lolos pada Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) sebagai Ketua dan menginisiasi berdirinya sekolah perempuan Srimardikan yang berlokasi di Kalurahan Srimartani, Piyungan, Bantul, DIY.
Ke depannya Taufik berharap dapat studi lanjut S2 dengan beasiswa seperti yang didapatkannya saat menempuh jenjang S1.
(nnz)