Asiknya, Ada Mata Kuliah Pengembangan Karier di UGM, Siapkan Mahasiswa ke Dunia Kerja

Selasa, 12 September 2023 - 09:04 WIB
loading...
Asiknya, Ada Mata Kuliah...
UGM menyediakan mata kuliah Pengembangan Karier untuk mahasiswanya agar lebih siap masuk dunia kerja. Foto/UGM.
A A A
JAKARTA - Universitas Gadjah Mada (UGM) menyediakan mata kuliah Talent Development Course untuk membantu mahasiswanya menjadi lulusan yang siap kerja. Mata kuliah ini bernilai 2 SKS dan bisa dikonversi menjad i MBKM .

Periode pendaftaran dibuka pada 1-29 September 2023 dalam 12 sesi pilihan yang dapat dipersonalisasi sesuai minat mahasiswa. Sedangkan periode pembelajaran akan dimulai pada bulan Oktober-Desember sesuai ketersediaan mentor.

Mata kuliah Talent Development Course ini akan menghadirkan para ahli dan wirausahawan di bidang bisnis yang siap berbagi pengalaman menarik pada mahasiswa. Pakar yang didatangkan beragam mulai dari badan pemerintah hingga pihak swasta sepert BUMN RI, Bank BNI, Nara Synergy, Bespin Global, dan institusi lainnya.

Khansa Khalisya dari UGM menjelaskan, ketika mahasiswa sudah sukses mendaftar mata kuliah ini, nanti harus mengikuti tes psikometrik yang sudah dibuat oleh Fakultas Psikologi.

Baca juga: 5 PTN Tertua di Pulau Sumatra, Cek Fakultas yang Tersedia

“Hasil tes ini nanti akan menjadi rekomendasi mata kuliah apa yang perlu diambil. Melalui mata kuliah ini, harapannya nanti akan menjadi arahan bagi teman-teman untuk di dunia karier,” katanya, dikutip dari laman UGM, Selasa (12/9/2023).

Setiap mahasiswa berkesempatan untuk memilih 12 dari 16 mentor dalam satu mata kuliah. Kelas yang diambil pun memiliki materi beragam yang dikhususkan bagi mahasiswa sebelum berkecimpung di dunia profesional.

“Kita bentuk mata kuliah ini sefleksibel mungkin. Jadi akan ada satu sesi setiap Senin sampai Jumat, dari jam 3 sampai 9 malam. Nah kenapa kemudian kita ambil di sore hari, karena kami sadar bahwa teman-teman mungkin juga ada kewajiban untuk mengambil mata kuliah lainnya di pagi dan siang hari. Karena sesinya online juga, jadi sangat fleksibel,” tambah Khansa.

Sementara Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran, Prof. Dr. Wening Udasmoro menjelaskan, dia melihat sebuah sistem atau struktur di dalam sistem pendidikan kita itu belajar berdampak kepada mahasiswa yang akan memasuki dunia kerja. Salah satu contoh itu adalah kebijakan dari negara, yaitu akreditasi.

Baca juga: Teliti Pendidikan Vokasi, Nana Halim Raih Gelar Doktor Manajemen Pendidikan Universitas Pakuan

“Nah terkait akreditasi ini kemudian banyak yang resisten, sehingga tidak mau melaksanakan. Kemudian ternyata mahasiswa itu mendaftar di satu pekerjaan, itu ternyata yang bisa diterima itu yang akreditasinya A. Ini kita melihat ada satu sistem yang diterapkan di negara dan berdampak pada mahasiswa,” ujarnya.

Ia menambahkan, pemerintah juga sedang memberikan alternatif baru pada mahasiswa berkenaan dengan skripsi, yaitu skripsi saat ini bukan menjadi satu-satunya tugas akhir mahasiswa. Hal inilah yang berusaha diakomodasi oleh UGM untuk membimbing mahasiswa agar mampu menentukan pilihannya.

“Kita mencoba memberikan layanan pada mahasiswa ini untuk memiliki aspek-aspek—yang di dalam konteks ini—adalah MBKM. Sekarang untuk menjadi MBKM itu minimal 10 SKS, bukan 20. Ini kan teman-teman mahasiswa yang sudah KKN dengan 8 SKS, itu dihitung MBKM, nah berarti kan kurang 2,” jelasnya.

“Jadi yang 2 ini kami bantu penyelenggaraan satu mata kuliah, yaitu Talent Development Course ini,” pungkasnya. Sehingga nantinya, mahasiswa UGM yang mengikuti mata kuliah ini akan mendapat total 10 SKS yang bisa diakreditasikan menjadi MBKM.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2159 seconds (0.1#10.140)