Selamat Bertanding, 1.557 Atlet Muda Siap Berlaga di O2SN 2023
loading...
A
A
A
JAKARTA - Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (02SN) secara resmi digelar di GOR Laga Tangka, Cibinong, Jawa Barat. Kompetisi ini akan mempertemukan 1.557 atlet muda dari seluruh Indonesia.
Sebanyak 1.557 atlet muda tersebut terdiri dari 373 siswa SD, 312 siswa SMP, 332 siswa SMA, 309 siswa SMK, dan 231 peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK) siap berkompetisi dan menjadi yang terbaik pada ajang O2SN 2023.
Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Pusat Prestasi Nasional, Hendarman menyampaikan, O2SN 2023 bertujuan untuk menyediakan wadah kompetisi dalam bidang olahraga atau kinestetik peserta didik.
Hal ini menjadi bagian dari upaya komprehensif dalam penumbuhkembangan budaya belajar, motivasi berprestasi, kreativitas, dan sportivitas dan berorientasi pada pembudayaan, pemberdayaan, dan pembentukan peserta didik yang memiliki kepribadian dengan karakter unggul.
Baca juga: Selamat, Siswa Indonesia Raih 4 Medali pada Olimpiade Informatika di Hungaria
“Saya ucapkan selamat berkompetisi kepada semua peserta O2SN 2023. Kalian semua adalah penantang sejati, generasi emas kebanggaan orang tua, sekolah dan daerah kalian, teruslah berjuang untuk menjadi Jawara dan menjadi inspirasi bangsa,” katanya, melalui siaran pers, Selasa (12/9/2023).
Terdapat sembilan cabang olahraga yang akan dipertandingkan pada O2SN 2023. Untuk jenjang SD, ada cabang olahraga senam, atletik, bulutangkis, renang, karate, dan pencak silat.
Untuk SMP, SMA, dan SMK, terdapat cabang olahraga atletik, bulutangkis, renang, karate, dan pencak silat. Sementara itu, untuk PDBK, ada catur, tenis meja, bocce, atletik, dan bulutangkis.
Untuk pelaksanaanya, O2SN PDBK dilaksanakan pada tanggal 10-15 September 2023, pendidikan menengah pada tanggal 10-16 September 2023, dan pendidikan dasar pada tanggal 18-24 September 2023.
Salah satu peserta O2SN, Maria Makaria Mindipko, siswi SMA Negeri 3 Merauke yang ikut cabang olahraga renang merasa bangga dan senang akhirnya bisa mengikuti O2SN.
Baca juga: Mengenal SIMT dan Aplikasi Kurasi sebagai Pangkalan Data Talenta Nasional
“Saya sempat ikut lomba renang waktu SD sampai tingkat kabupaten, SMP sampai tingkat provinsi, dan puji Tuhan, SMA saya bisa ikut tingkat nasional dan berharap saya bisa pulang membawa medali,” ujar siswi yang bercita-cita masuk IPDN dan menjadi atlet nasional.
Proses latihan menjelang O2SN, Maria menuturkan bahwa ia latihan satu minggu tiga kali, namun dengan menambah jarak tempuh yang biasanya renang 100 meter menjadi 200 meter atau 300 meter dengan berbagai gaya.
“Mudah-mudahan dengan pengalaman ini, saya bisa menginspirasi adik-adik khususnya di Provinsi Papua Selatan, karena bagi provinsi kami, ini yang pertama, sehingga ada persiapan yang matang dan bisa menghasilkan prestasi yang bagus,” ujar Maria.
Senada dengan Maria, perasaan senang dan bangga juga disampaikan oleh calon atlet berkebutuhan khusus, Muhammad Bintang Ramadhan dari SLB YPAC Kabupaten Badung, Provinsi Bali.
“Sangat senang dan bersyukur sekali bisa lolos O2SN 2023. Semoga saya bisa menginspirasi teman-teman yang berkebutuhan khusus untuk tetap semangat dan juga berprestasi,” pungkas siswa yang bercita-cita menjadi atlet balap kursi roda.
Sebanyak 1.557 atlet muda tersebut terdiri dari 373 siswa SD, 312 siswa SMP, 332 siswa SMA, 309 siswa SMK, dan 231 peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK) siap berkompetisi dan menjadi yang terbaik pada ajang O2SN 2023.
Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Pusat Prestasi Nasional, Hendarman menyampaikan, O2SN 2023 bertujuan untuk menyediakan wadah kompetisi dalam bidang olahraga atau kinestetik peserta didik.
Hal ini menjadi bagian dari upaya komprehensif dalam penumbuhkembangan budaya belajar, motivasi berprestasi, kreativitas, dan sportivitas dan berorientasi pada pembudayaan, pemberdayaan, dan pembentukan peserta didik yang memiliki kepribadian dengan karakter unggul.
Baca juga: Selamat, Siswa Indonesia Raih 4 Medali pada Olimpiade Informatika di Hungaria
“Saya ucapkan selamat berkompetisi kepada semua peserta O2SN 2023. Kalian semua adalah penantang sejati, generasi emas kebanggaan orang tua, sekolah dan daerah kalian, teruslah berjuang untuk menjadi Jawara dan menjadi inspirasi bangsa,” katanya, melalui siaran pers, Selasa (12/9/2023).
Terdapat sembilan cabang olahraga yang akan dipertandingkan pada O2SN 2023. Untuk jenjang SD, ada cabang olahraga senam, atletik, bulutangkis, renang, karate, dan pencak silat.
Untuk SMP, SMA, dan SMK, terdapat cabang olahraga atletik, bulutangkis, renang, karate, dan pencak silat. Sementara itu, untuk PDBK, ada catur, tenis meja, bocce, atletik, dan bulutangkis.
Untuk pelaksanaanya, O2SN PDBK dilaksanakan pada tanggal 10-15 September 2023, pendidikan menengah pada tanggal 10-16 September 2023, dan pendidikan dasar pada tanggal 18-24 September 2023.
Salah satu peserta O2SN, Maria Makaria Mindipko, siswi SMA Negeri 3 Merauke yang ikut cabang olahraga renang merasa bangga dan senang akhirnya bisa mengikuti O2SN.
Baca juga: Mengenal SIMT dan Aplikasi Kurasi sebagai Pangkalan Data Talenta Nasional
“Saya sempat ikut lomba renang waktu SD sampai tingkat kabupaten, SMP sampai tingkat provinsi, dan puji Tuhan, SMA saya bisa ikut tingkat nasional dan berharap saya bisa pulang membawa medali,” ujar siswi yang bercita-cita masuk IPDN dan menjadi atlet nasional.
Proses latihan menjelang O2SN, Maria menuturkan bahwa ia latihan satu minggu tiga kali, namun dengan menambah jarak tempuh yang biasanya renang 100 meter menjadi 200 meter atau 300 meter dengan berbagai gaya.
“Mudah-mudahan dengan pengalaman ini, saya bisa menginspirasi adik-adik khususnya di Provinsi Papua Selatan, karena bagi provinsi kami, ini yang pertama, sehingga ada persiapan yang matang dan bisa menghasilkan prestasi yang bagus,” ujar Maria.
Senada dengan Maria, perasaan senang dan bangga juga disampaikan oleh calon atlet berkebutuhan khusus, Muhammad Bintang Ramadhan dari SLB YPAC Kabupaten Badung, Provinsi Bali.
“Sangat senang dan bersyukur sekali bisa lolos O2SN 2023. Semoga saya bisa menginspirasi teman-teman yang berkebutuhan khusus untuk tetap semangat dan juga berprestasi,” pungkas siswa yang bercita-cita menjadi atlet balap kursi roda.
(nnz)