Mahasiswi Program Doktor Double Degree UGM Raih Beasiswa dari Jerman, Apa Penelitiannya?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mahasiswi program Doktor Fakultas Biologi UGM Tiara Putri berhasil meraih beasiswa keduanya. Beasiswa yang diterimanya kali ini dalam rangka program double degree dengan Universität Greifswald, Jerman.
Beasiswa Landesgraduiertenförderungsverordnung, Mecklenburg-Vorpommern (LGFVO M-V) diberikan Universität Greifswald di setiap semesternya kepada para akademisi muda yang sedang menempuh studi doktoral dan memiliki prestasi serta latar belakang akademis yang menonjol.
Tingkat seleksi dan peluang penerimaan beasiswa ini sangat ketat, karena itu di tiap semesternya hanya 7 mahasiswa doktoral di Universität Greifswald yang berkesempatan mendapatkan beasiswa tersebut.
Selain capaian akademik selama studi Bachelor dan Master, kriteria seleksi untuk mendapatkan beasiswa ini mensyaratkan pengalaman penelitian sebelumnya, kualitas proyek riset doktoral yang akan dilakukan, serta surat rekomendasi dari Profesor dalam bidang penelitian yang serupa.
Baca juga: Bidikmisi Wujudkan Cita-Cita Gadis Tasikmalaya Ini Lulus Kedokteran Unsoed dengan IPK 3,82
“Cukup senang dan bangga tentunya bisa mendapatkan beasiswa LGFVO M-V ini,” ungkapnya, dikutip dari laman Universitas Gadjah Mada (UGM), Jumat (15/9/2023).
Dalam perjalanan sebelumnya di tahun 2022, Tiara juga telah menerima award Bayer Foundation Fellowship in Drug Discovery (Germany).
Sebagai penerima kedua beasiswa tersebut, Tiara saat ini tengah menjalani studi double degree jenjang doktoralnya di Department of Molecular Genetics and Infection Biology, Universität Greifswald, di bawah bimbingan Prof. Dr. rer. nat Sven Hammerschmidt, dan Prof. Budi Setiadi Daryono, Dekan Fakultas Biologi UGM.
Proyek penelitian yang dilakukannya saat ini berkolaborasi dengan Pusat Riset Biologi Molekular Eijkman, BRIN, dengan bertindak selaku co-promotor Dr. Dodi Safari, kepala laboratorium Molecular Bacteriology. Riset yang dilakukan mengusung topik Viral-Bacterial Coinfection of Streptococcus pneumoniae and Influenza A Virus in the Upper Respiratory Tract.
Terkait proyek penelitian tersebut, Tiara menjelaskan berdasarkan penelitian sebelumnya lebih dari 95 persen morbiditas dan mortalitas akibat pandemi influenza yang telah terjadi di dunia disebabkan oleh koinfeksi dengan bakteri.
Streptococcus pneumoniae merupakan patogen bakteri yang paling banyak diisolasi dalam pandemi influenza tersebut, dan WHO melaporkan bahwa bakteri ini menyebabkan hingga satu juta kematian anak per tahun, sehingga merupakan isu khusus dalam sistem kesehatan global.
Beasiswa Landesgraduiertenförderungsverordnung, Mecklenburg-Vorpommern (LGFVO M-V) diberikan Universität Greifswald di setiap semesternya kepada para akademisi muda yang sedang menempuh studi doktoral dan memiliki prestasi serta latar belakang akademis yang menonjol.
Tingkat seleksi dan peluang penerimaan beasiswa ini sangat ketat, karena itu di tiap semesternya hanya 7 mahasiswa doktoral di Universität Greifswald yang berkesempatan mendapatkan beasiswa tersebut.
Selain capaian akademik selama studi Bachelor dan Master, kriteria seleksi untuk mendapatkan beasiswa ini mensyaratkan pengalaman penelitian sebelumnya, kualitas proyek riset doktoral yang akan dilakukan, serta surat rekomendasi dari Profesor dalam bidang penelitian yang serupa.
Baca juga: Bidikmisi Wujudkan Cita-Cita Gadis Tasikmalaya Ini Lulus Kedokteran Unsoed dengan IPK 3,82
“Cukup senang dan bangga tentunya bisa mendapatkan beasiswa LGFVO M-V ini,” ungkapnya, dikutip dari laman Universitas Gadjah Mada (UGM), Jumat (15/9/2023).
Dalam perjalanan sebelumnya di tahun 2022, Tiara juga telah menerima award Bayer Foundation Fellowship in Drug Discovery (Germany).
Sebagai penerima kedua beasiswa tersebut, Tiara saat ini tengah menjalani studi double degree jenjang doktoralnya di Department of Molecular Genetics and Infection Biology, Universität Greifswald, di bawah bimbingan Prof. Dr. rer. nat Sven Hammerschmidt, dan Prof. Budi Setiadi Daryono, Dekan Fakultas Biologi UGM.
Proyek penelitian yang dilakukannya saat ini berkolaborasi dengan Pusat Riset Biologi Molekular Eijkman, BRIN, dengan bertindak selaku co-promotor Dr. Dodi Safari, kepala laboratorium Molecular Bacteriology. Riset yang dilakukan mengusung topik Viral-Bacterial Coinfection of Streptococcus pneumoniae and Influenza A Virus in the Upper Respiratory Tract.
Terkait proyek penelitian tersebut, Tiara menjelaskan berdasarkan penelitian sebelumnya lebih dari 95 persen morbiditas dan mortalitas akibat pandemi influenza yang telah terjadi di dunia disebabkan oleh koinfeksi dengan bakteri.
Streptococcus pneumoniae merupakan patogen bakteri yang paling banyak diisolasi dalam pandemi influenza tersebut, dan WHO melaporkan bahwa bakteri ini menyebabkan hingga satu juta kematian anak per tahun, sehingga merupakan isu khusus dalam sistem kesehatan global.