Kamal Yusuf Jadi Guru Besar Linguistik Pertama UIN Sunan Ampel di Usia 44 Tahun

Kamis, 21 September 2023 - 12:17 WIB
loading...
Kamal Yusuf Jadi Guru Besar Linguistik Pertama UIN Sunan Ampel di Usia 44 Tahun
Akademisi UIN Sunan Ampel, Kamal Yusuf resmi menerima surat pengangkatan sebagai Guru Besar pertama bidang linguistik dari Kementerian Agama, Kamis (21/9/2023). Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Universitas Islama Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya kini memiliki Guru Besar pertama bidang linguistik. Akademisi UIN Sunan Ampel, Kamal Yusuf resmi terima surat pengangkatan sebagai Guru Besar pertama bidang linguistik dari Kementerian Agama, Kamis (21/9/2023).

Kamal Yusuf menerima SK Pengangkatan sebagai guru besar dengan Nomor 50079/M/07/2023 ditandatangani Mendikbudristek Nadiem Makarim tertanggal 8 September 2023. Kamal Yusuf saat ini menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Adab UIN Sunan Ampel Surabaya. Status sebagai Guru Besar ilmu linguistik menjadi pertama di UIN Sunan Ampel Surabaya.
"Alhamdulillah, SK pengangkatan guru besar telah resmi saya terima. Ini menjadi amanah untuk terus mengabdi di jalur ilmu," ujar Kamal, di Kementerian Agama, Jakarta, Kamis (21/9/2023).



Kamal yang menempuh pendidikan S-1 di Sastra Arab Universitas Padjajaran Bandung ini merupakan akademisi yang sejak awal bergelut di bidang linguistik. Lulusan doktor University of Leipzig, Jerman ini resmi menjadi dosen UIN Sunan Ampel sejak tahun 2005.

Dari rekam jejak akademisnya, Kamal banyak menelurkan karya ilmiah di jurnal internasional dan jurnal nasional bereputasi seperti "The Commodification of Arabic in the Commercial Linguistic Landscape of Leipzig", "Menelusuri Kata ‘‘Wabah‘‘ dan ‘‘Tho’un‘‘ dalam Korpora Diakronis Arab-Indonesia", "The linguistic landscape of mosques in Indonesia: materiality‎ and identity representation" dan lain-lain.

Pria berusia 44 tahun ini tumbuh dan besar di lingkungan dan berasal dari keluarga santri. Semasa kecil, ia menjadi santri Pesantren Al Qur'an di Sidayu, Gresik Jawa Timur.

Adapun saat jenjang pendidikan tingkat SLTP ia menjadi santri di Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo. Sedangkan saat SLTA ia menerima beasiswa dari Kementerian Agama sebagai siswa di Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK) Jember. "Semoga ini menjadi motivasi bagi santri lainnya untuk terus berkarya di jalur akademik," tutup alumnus Magister Linguistik Universitas Indonesia (UI) ini.
(wyn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1883 seconds (0.1#10.140)