UMJ Kukuhkan Dekan FIP dan FISIP sebagai Guru Besar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) mengukuhkan dua Guru Besar baru yaitu Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Prof. Dr. Iswan dan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Prof. Dr. Evi Satispi. Prof Iswan menyampaikan orasi di bidang pendidikan dan Prof Evi tentang mitigasi risiko bencana.
Dr. Evi Satispi, dikukuhkan menjadi Guru Besar Bidang Ilmu Administrasi Publik Berdasarkan Surat Keputusan Kemendikbudristekdikti RI Nomor 37010/M/07/2023 Tentang Kenaikan Jabatan Akademik Dosen. Dr. Evi Satispi dinaikkan jabatannya menjadi Guru Besar bidang Ilmu Administrasi Publik dengan angka kredit 852,50.
Pada pengukuhannya, Evi menyampaikan orasi ilmiah berjudul "Formulasi kebijakan mitigasi risiko kebencanaan yang berbasis pada data science dan metode forecasting". Metode forecasting dengan gabungan big data dapat memberikan peringatan dini dalam menghadapi dan menangani bencana yang terjadi di Indonesia.
Baca juga: Intip Perbedaan Kelas Reguler dan Khusus di S2 UI, Tak Hanya Biaya
"Forecasting dapat mempolakan kejadian yang berulang dengan melihat kejadian masa lampau dan masa kini sehingga dapat memprediksi kejadian di masa yang akan datang. Peramalan bencana ini sangat penting dalam upaya mitigasi bencana, karena dapat membantu pemerintah untuk mengambil tindakan preventif, mengatur evakuasi, dan mengalokasikan sumber daya secara efektif," ujar Evi, melalui siaran pers, Rabu (27/9/2023).
Evi memformulasikan kebijakan mitigasi risiko dengan metode forecasting dengan melihat data masa lampau. Kemudian, data ini diperkuat dengan sumber data science yang berupa tools di antaranya velocity, volume, value, visualisasi, veracity, variety, virality, viscosity, validity, dan vocabulary. Berdasarkan hasil data tersebut, dapat dilakukan inovasi dan intervensi kebijakan untuk dapat mentreatment dalam memitigasi risiko kebencanaan .
Sementara itu, Dr. Iswan dikukuhkan menjadi Guru Besar Bidang Ilmu Administrasi Manajemen Pendidikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI Nomor 37256/M/07/2023 Tentang Kenaikan Jabatan Akademik Dosen.
Baca juga: Biarawati Margaretha Kolo Jadi Wisudawati Unusa, Rektor: Bukti Kampus Inklusi
Iswan dinaikan jabatannya menjadi Guru Besar bidang Ilmu Administrasi Manajemen Pendidikan dengan angka kredit sebesar 1.050,50. Iswan menyampaikan orasi ilmiah berjudul "Paradigma Baru Sistem Pembelajaran dan Kepemimpinan Sekolah, Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Kinerja Guru dalam Perspektif Islam".
"Learning Management System di sekolah sangat bermanfaat untuk meningkatkan standar proses pembelajaran dalam rangka memaksimalkan efektifitas pencapaian tujuan pembelajaran. Kombinasi kebijakan penyelenggaraan pendidikan dalam era digital harus didukung pengembangan teknologi dalam menata sistem administrasi manajemen pendidikan," ujar Iswan.
Penggunaan teknologi untuk pembelajaran di sekolah, dapat berbagi banyak karakteristik dengan Virtual Learning Environment (VLE) yang digunakan oleh institusi pendidikan. Paradigma baru sistem pendidikan juga harus didukung dengan pendidik yang mampu menjadi suri tauladan terhadap peserta didik melalui ucapan, ungkapan, dan perkataan.
"Prestasi ini tentu sangat luar biasa, dan harus dijadikan contoh oleh dosen lainnya. UMJ saat ini tengah mempersiapkan tujuh lektor kepala untuk diproses menjadi Guru Besar. Tentu ini akan membanggakan bagi UMJ yang Insya Allah berproses menuju akreditasi unggul," ujar Rektor UMJ, Prof. Dr. Ma'mun Murod.
Kepala Majlis Diktilitbang, Prof. Dr. Armai Arief menyatakan Dikti mendorong para Rektor untuk memperbanyak jumlah profesor di perguruan tinggi masing-masing.
"Kita ingin meraih universitas yang bersertifikat internasional. Minimal 10% jumlah Guru Besar dari keseluruhan dosen. Majlis Dikti juga memiliki program sekolah persiapan menjadi Guru Besar dan program 5000 Doktor. Kami berharap Rektor dapat mendukung program ini," pungkasnya.
Dr. Evi Satispi, dikukuhkan menjadi Guru Besar Bidang Ilmu Administrasi Publik Berdasarkan Surat Keputusan Kemendikbudristekdikti RI Nomor 37010/M/07/2023 Tentang Kenaikan Jabatan Akademik Dosen. Dr. Evi Satispi dinaikkan jabatannya menjadi Guru Besar bidang Ilmu Administrasi Publik dengan angka kredit 852,50.
Pada pengukuhannya, Evi menyampaikan orasi ilmiah berjudul "Formulasi kebijakan mitigasi risiko kebencanaan yang berbasis pada data science dan metode forecasting". Metode forecasting dengan gabungan big data dapat memberikan peringatan dini dalam menghadapi dan menangani bencana yang terjadi di Indonesia.
Baca juga: Intip Perbedaan Kelas Reguler dan Khusus di S2 UI, Tak Hanya Biaya
"Forecasting dapat mempolakan kejadian yang berulang dengan melihat kejadian masa lampau dan masa kini sehingga dapat memprediksi kejadian di masa yang akan datang. Peramalan bencana ini sangat penting dalam upaya mitigasi bencana, karena dapat membantu pemerintah untuk mengambil tindakan preventif, mengatur evakuasi, dan mengalokasikan sumber daya secara efektif," ujar Evi, melalui siaran pers, Rabu (27/9/2023).
Evi memformulasikan kebijakan mitigasi risiko dengan metode forecasting dengan melihat data masa lampau. Kemudian, data ini diperkuat dengan sumber data science yang berupa tools di antaranya velocity, volume, value, visualisasi, veracity, variety, virality, viscosity, validity, dan vocabulary. Berdasarkan hasil data tersebut, dapat dilakukan inovasi dan intervensi kebijakan untuk dapat mentreatment dalam memitigasi risiko kebencanaan .
Sementara itu, Dr. Iswan dikukuhkan menjadi Guru Besar Bidang Ilmu Administrasi Manajemen Pendidikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI Nomor 37256/M/07/2023 Tentang Kenaikan Jabatan Akademik Dosen.
Baca juga: Biarawati Margaretha Kolo Jadi Wisudawati Unusa, Rektor: Bukti Kampus Inklusi
Iswan dinaikan jabatannya menjadi Guru Besar bidang Ilmu Administrasi Manajemen Pendidikan dengan angka kredit sebesar 1.050,50. Iswan menyampaikan orasi ilmiah berjudul "Paradigma Baru Sistem Pembelajaran dan Kepemimpinan Sekolah, Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Kinerja Guru dalam Perspektif Islam".
"Learning Management System di sekolah sangat bermanfaat untuk meningkatkan standar proses pembelajaran dalam rangka memaksimalkan efektifitas pencapaian tujuan pembelajaran. Kombinasi kebijakan penyelenggaraan pendidikan dalam era digital harus didukung pengembangan teknologi dalam menata sistem administrasi manajemen pendidikan," ujar Iswan.
Penggunaan teknologi untuk pembelajaran di sekolah, dapat berbagi banyak karakteristik dengan Virtual Learning Environment (VLE) yang digunakan oleh institusi pendidikan. Paradigma baru sistem pendidikan juga harus didukung dengan pendidik yang mampu menjadi suri tauladan terhadap peserta didik melalui ucapan, ungkapan, dan perkataan.
"Prestasi ini tentu sangat luar biasa, dan harus dijadikan contoh oleh dosen lainnya. UMJ saat ini tengah mempersiapkan tujuh lektor kepala untuk diproses menjadi Guru Besar. Tentu ini akan membanggakan bagi UMJ yang Insya Allah berproses menuju akreditasi unggul," ujar Rektor UMJ, Prof. Dr. Ma'mun Murod.
Kepala Majlis Diktilitbang, Prof. Dr. Armai Arief menyatakan Dikti mendorong para Rektor untuk memperbanyak jumlah profesor di perguruan tinggi masing-masing.
"Kita ingin meraih universitas yang bersertifikat internasional. Minimal 10% jumlah Guru Besar dari keseluruhan dosen. Majlis Dikti juga memiliki program sekolah persiapan menjadi Guru Besar dan program 5000 Doktor. Kami berharap Rektor dapat mendukung program ini," pungkasnya.
(nnz)