7 Tips Lolos Program Sertifikasi Dosen, Anti Gagal Bagi Pemula
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ini 7 tips lolos sertifikasi dosen bagi kamu yang sedang meniti karier sebagai dosen. Supaya sukses mendapatkan sertifikasi dosen atau serdos, maka perlu paham apa saja tips lolos serdos bagi dosen pemula.
Serdos merupakan hal penting bagi dosen maupun berbagai pihak, termasuk pemerintah. Lewat program serdos, pemerintah bisa mengontrol perguruan tinggi memiliki dosen yang kompeten dan kredibel.
Sebaliknya, bagi dosen memperoleh sertifikasi menjadi jalan untuk lebih sukses di bidang akademik. Selain mendapatkan tunjangan profesi, kedepannya dosen yang sudah tersertifikasi bisa ikut lebih banyak program akademik dari pemerintah.Artikel kali ini akan mengulas tips bagaimana bisa lolos mengikuti sertifikasi dosen
Tips yang pertama adalah memastikan data diri sudah tercantum atau terdata di PDDIKTI (Pangkalan Data Pendidikan Tinggi). Selain memastikan data diri sudah terdaftar pastikan juga data di dalamnya sudah terupdate atau sesuai dengan kondisi terbaru.
Mulai dari NIDN, jabatan fungsional, pendidikan terakhir yang diraih, status ikatan kerja, dan juga status aktivitas. Semua data perlu disesuaikan dengan kondisi terbaru. Saat ini PDDIKTI sudah terintegrasi dengan SISTER. Sehingga resiko ada perbedaan data di semua aplikasi karir dosen bisa diminimalkan.
Berhubung serdos sejak tahun 2011 sudah online, maka bisa menyimpan dokumen persyaratan dalam bentuk digital, satukan dalam satu folder, untuk memudahkan proses pencarian. Selanjutnya, jika belum ada SK Inpassing segera saja mengajukan ke pihak kampus untuk diteruskan ke pejabat yang berwenang.
Tidak masalah mengikuti kursus, pelatihan, dan membangun grup belajar bahasa Inggris sesama dosen. Apapun metode yang digunakan selama bisa meningkatkan kemampuan bahasa Inggris perlu dilakukan. Supaya skor untuk TKBI maupun TKDA sesuai ketentuan dan bisa melaju ke tahapan serdos selanjutnya.
Pastikan sudah mengikutinya supaya tidak ada kendala untuk melaju ke serdos 2021 maupun di tahun-tahun mendatang. Pelatihan tersebut menjadi penting untuk meningkatkan kualitas diri dosen, sehingga bisa memiliki keterampilan yang memadai dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Menggunakan contoh dosen lain boleh hanya sebagai contoh saja bukan contekan. Jadi, informasikan mengenai apa saja yang sudah dilalui dan dicapai diri sendiri. Gunakan susunan kalimat berbeda atau susun dengan bahasa sendiri.
Seperti sertifikat kepesertaan dalam sebuah seminar, dokumen karya ilmiah atau karya seni yang sudah berhasil dipublikasikan, dan lain sebagainya. Ada baiknya mencoba berkonsultasi dengan dosen senior sehingga bisa lebih siap menghadapi serdos sejak dini. Persiapan yang matang bisa membantu memperbesar peluang untuk mendapatkan serdos tahun ini.
Lalu apakah memang serdos sulit untuk ditaklukan? Ketahui dulu apa saja kesalahan yang perlu dihindari karena bisa menyebabkan gagal di serdos. Kesalahan-kesalahan yang harus dihindari saat sertifikasi dosen antara lain:
• Kesalahan administrasi, mulai dari data diri yang belum terupdate di SISTER dan PDDIKTI maupun dokumen lain yang disyaratkan. Seperti ijazah S2, SK Inpassing, dan lain sebagainya.
• Kesalahan saat menulis deskripsi diri yang di tahun ini disebut dengan istilah PDD-UKTPT (Pernyataan Diri Dosen untuk Unjuk Kerja Tri Dharma Perguruan Tinggi). Kebanyakan dosen pemula masih membuat deskripsi diri dengan menyontek deskripsi dosen lain yang sudah lolos sertifikasi. Hal ini tentu membuat hasil penilaian rendah dan serdos belum bisa dimiliki.
• Hasil nilai akhir baik untuk nilai persepsional, nilai terhadap susunan deskripsi diri, nilai TKBI Maupun TKDA, dan lain sebagainya belum memenuhi standar atau masih rendah. Bisa terjadi karena dosen pemula tidak mempersiapkan diri dengan baik sehingga nilai gabungan yang didapatkan rendah.
• Publikasi ilmiah, dimana jumlahnya bisa kurang karena dosen diharapkan minimal sudah melakukan 3 publikasi ilmiah khususnya jurnal internasional bereputasi. Jadi, usahakan selama masa kerja 2 tahun atau lebih digunakan untuk memaksimalkan publikasi ilmiah. Supaya tidak menjadi sandungan untuk mendapatkan serdos.
• Skor TKDA dan TKBI yang belum PG (passing grade). Memang tidak mudah, banyak dosen yang perlu menjalani tes sampai beberapa kali baru bisa lolos PG. Sehingga perlu mempersiapkan diri dengan baik agar skor yang didapatkan terbilang aman.
Serdos merupakan hal penting bagi dosen maupun berbagai pihak, termasuk pemerintah. Lewat program serdos, pemerintah bisa mengontrol perguruan tinggi memiliki dosen yang kompeten dan kredibel.
Sebaliknya, bagi dosen memperoleh sertifikasi menjadi jalan untuk lebih sukses di bidang akademik. Selain mendapatkan tunjangan profesi, kedepannya dosen yang sudah tersertifikasi bisa ikut lebih banyak program akademik dari pemerintah.Artikel kali ini akan mengulas tips bagaimana bisa lolos mengikuti sertifikasi dosen
Tips Lolos Serdos bagi Dosen Pemula
1. Memastikan Data Ada di PDDIKTI
Tips yang pertama adalah memastikan data diri sudah tercantum atau terdata di PDDIKTI (Pangkalan Data Pendidikan Tinggi). Selain memastikan data diri sudah terdaftar pastikan juga data di dalamnya sudah terupdate atau sesuai dengan kondisi terbaru.
Mulai dari NIDN, jabatan fungsional, pendidikan terakhir yang diraih, status ikatan kerja, dan juga status aktivitas. Semua data perlu disesuaikan dengan kondisi terbaru. Saat ini PDDIKTI sudah terintegrasi dengan SISTER. Sehingga resiko ada perbedaan data di semua aplikasi karir dosen bisa diminimalkan.
2. Memiliki SK Inpassing
Bagi dosen non PNS baik itu di PTN maupun PTS perlu memastikan sejak jauh-jauh hari sudah memiliki SK Inpassing. Jika sudah diurus beberapa bulan atau setahun sebelumnya. Pastikan dokumennya sudah ada di depan mata untuk kemudian di arsip bersamaan dengan dokumen lain untuk keperluan serdos.Berhubung serdos sejak tahun 2011 sudah online, maka bisa menyimpan dokumen persyaratan dalam bentuk digital, satukan dalam satu folder, untuk memudahkan proses pencarian. Selanjutnya, jika belum ada SK Inpassing segera saja mengajukan ke pihak kampus untuk diteruskan ke pejabat yang berwenang.
3. Melakukan Publikasi Ilmiah
Meskipun tidak tercatat sebagai syarat administrasi, namun publikasi menjadi kewajiban bagi dosen. Mengingat publikasi ini bagian dari pelaksanaan Tri Dharma. Lakukan publikasi terhadap karya ilmiah maupun karya seni, baik dalam bentuk jurnal maupun prosiding. Utamakan publikasi yang bisa diakses secara online untuk memudahkan pengecekan dan bebas ribet.4. Mempersiapkan Diri Ikut TKDA dan TKBI
Dosen perlu mempersiapkan sejak awal untuk mengikuti TKBI dan juga TKDA. Lakukan latihan soal untuk TKDA. Sementara untuk TKBI karena berhubungan dengan kemampuan bahasa Inggris, silahkan mengasah keterampilan tersebut.Tidak masalah mengikuti kursus, pelatihan, dan membangun grup belajar bahasa Inggris sesama dosen. Apapun metode yang digunakan selama bisa meningkatkan kemampuan bahasa Inggris perlu dilakukan. Supaya skor untuk TKBI maupun TKDA sesuai ketentuan dan bisa melaju ke tahapan serdos selanjutnya.
5. Ikut Pelatihan PEKERTI dan AA
Dosen yang ingin mengikuti serdos ada kewajiban untuk mengikuti dua bentuk pelatihan. Yakni PEKERTI dan juga pelatihan AA, yang dilakukan di sejumlah perguruan tinggi dan organisasi profesi yang memenuhi syarat sebagai penyelenggara.Pastikan sudah mengikutinya supaya tidak ada kendala untuk melaju ke serdos 2021 maupun di tahun-tahun mendatang. Pelatihan tersebut menjadi penting untuk meningkatkan kualitas diri dosen, sehingga bisa memiliki keterampilan yang memadai dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
6. Menyusun CV dan Deskripsi Diri Lebih Dini
Tips lolos serdos bagi dosen pemula berikutnya adalah menyusun CV dan deskripsi diri atau PDD-UKTPT. Penyusunannya harus relevan sesuai pencapaian dan pengalaman dosen selama menjalani profesinya.Menggunakan contoh dosen lain boleh hanya sebagai contoh saja bukan contekan. Jadi, informasikan mengenai apa saja yang sudah dilalui dan dicapai diri sendiri. Gunakan susunan kalimat berbeda atau susun dengan bahasa sendiri.
7. Mempersiapkan Kelengkapan Lain yang Diperlukan
Tips yang terakhir adalah mempersiapkan kelengkapan lainnya. Misalnya berbagai jenis dokumen yang menunjang proses penilaian, baik penilaian internal maupun penilaian lainnya.Seperti sertifikat kepesertaan dalam sebuah seminar, dokumen karya ilmiah atau karya seni yang sudah berhasil dipublikasikan, dan lain sebagainya. Ada baiknya mencoba berkonsultasi dengan dosen senior sehingga bisa lebih siap menghadapi serdos sejak dini. Persiapan yang matang bisa membantu memperbesar peluang untuk mendapatkan serdos tahun ini.
Kesalahan yang Harus Dihindari Agar Lolos Serdos
Tidak semua dosen cukup beruntung bisa langsung mendapatkan sertifikasi dosen setelah pertama kali dan terakhir kali mengikuti program ini. Beberapa perlu melakukannya beberapa kali sampai bisa memenuhi standar penilaian serdos yang telah ditetapkan.Lalu apakah memang serdos sulit untuk ditaklukan? Ketahui dulu apa saja kesalahan yang perlu dihindari karena bisa menyebabkan gagal di serdos. Kesalahan-kesalahan yang harus dihindari saat sertifikasi dosen antara lain:
• Kesalahan administrasi, mulai dari data diri yang belum terupdate di SISTER dan PDDIKTI maupun dokumen lain yang disyaratkan. Seperti ijazah S2, SK Inpassing, dan lain sebagainya.
• Kesalahan saat menulis deskripsi diri yang di tahun ini disebut dengan istilah PDD-UKTPT (Pernyataan Diri Dosen untuk Unjuk Kerja Tri Dharma Perguruan Tinggi). Kebanyakan dosen pemula masih membuat deskripsi diri dengan menyontek deskripsi dosen lain yang sudah lolos sertifikasi. Hal ini tentu membuat hasil penilaian rendah dan serdos belum bisa dimiliki.
• Hasil nilai akhir baik untuk nilai persepsional, nilai terhadap susunan deskripsi diri, nilai TKBI Maupun TKDA, dan lain sebagainya belum memenuhi standar atau masih rendah. Bisa terjadi karena dosen pemula tidak mempersiapkan diri dengan baik sehingga nilai gabungan yang didapatkan rendah.
• Publikasi ilmiah, dimana jumlahnya bisa kurang karena dosen diharapkan minimal sudah melakukan 3 publikasi ilmiah khususnya jurnal internasional bereputasi. Jadi, usahakan selama masa kerja 2 tahun atau lebih digunakan untuk memaksimalkan publikasi ilmiah. Supaya tidak menjadi sandungan untuk mendapatkan serdos.
• Skor TKDA dan TKBI yang belum PG (passing grade). Memang tidak mudah, banyak dosen yang perlu menjalani tes sampai beberapa kali baru bisa lolos PG. Sehingga perlu mempersiapkan diri dengan baik agar skor yang didapatkan terbilang aman.
(wyn)