Keresahan di Dunia Pendidikan Antarkan Windiyati Jadi Wisudawan Terbaik dan Tertua Unesa

Rabu, 11 Oktober 2023 - 11:00 WIB
loading...
Keresahan di Dunia Pendidikan Antarkan Windiyati Jadi Wisudawan Terbaik dan Tertua Unesa
Di usia 77 tahun, Windiyati Nugroho sukses diwisuda di program doktor Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Selasa (10/10/2023).Foto/Ist
A A A
SURABAYA - Usia tak menghalangi Windiyati Nugroho menapaki dunia akademis. Di usia 77 tahun, perempuan ini mengenakan toga dan mengikuti wisuda untuk program doktor di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) , Selasa (10/10/2023).

Windiyati Nugroho sekaligus dinobatkan sebagai wisudawan terbaik sekaligus tertua yang perjuangannya banyak menginspirasi para wisudawan lainnya. Lulusan S-3 Teknologi Pendidikan itu mengungkapkan, motivasinya ingin memperdalam ilmu. Ditambah dengan keresahannya atas pendidikan yang menurutnya selama ini belum maksimal.

Sebagai pegiat pendidikan luar sekolah, Windiyati banyak mendapatkan pengalaman terkait kekurangan pendidikan di Indonesia, salah satunya tentang kompetensi yang belum sesuai dengan dunia usaha dan industri.

Menurutnya, kompetensi seperti komunikasi, kritis, kreatif dan kolaboratif harus menjadi domain penting sekarang. "Ini kesempatan yang luar biasa dari Tuhan. Tidak mudah memang, tetapi kalau kita meyakini Tuhan itu ada, semua bisa selesai. Itu jadi motivasi buat saya dan semoga ini bisa menginspirasi generasi," ucapnya.



Perempuan kelahiran Solo, 27 Agustus 1946 itu berpesan, agar anak-anak muda tetap semangat belajar dan mampu menerapkan atau mempraktikkan ilmunya untuk menjawab permasalahan atau memberikan kontribusinya untuk masyarakat sekitar.

Dengan semangat belajar dan konsistensi, pengusaha kosmetik itu berhasil menyandang gelar doktor dengan IPK 3,98. Dia menulis disertasi tentang "Pengembangan Paket Program E-Modul Penerapan Konsultasi dan Analisis Kulit Wajah untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Keterampilan Metakognitif bagi Peserta Didik LKP BIPI".

Rektor Unesa, Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes., mendorong lulusannya untuk berkontribusi dan menjadi pemimpin dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Dia yakin lulusannya bisa memberikan yang terbaik untuk masyarakat, karena sudah dibekali dengan berbagai kompetensi lewat berbagai program talenta dan jalur masuk khusus yang disiapkan, ada jalur talenta kepemimpinan, prestasi akademik, jalur seni, olahraga dan prestasi keagamaan.

“Dengan sentuhan Unesa, Insha Allah mereka (wisudawan; red) mampu menjadi pionir perubahan di masyarakat menuju Indonesia yang tangguh, berdedikasi, dan memiliki jati diri ke-Indonesiaan yang kuat,” ucap Rektor yang akrab disapa Cak Hasan itu.

Cak Hasan berpesan kepada para lulusan Unesa untuk tampil percaya diri sebagai pribadi yang tangguh dan bijaksana. Mengutip nasehat orang bijak, jadilah seperti padi, semakin berisi semakin merunduk, semakin berilmu semakin rendah hati.

Menurut Cak Hasan ada beberapa kunci sukses seorang lulusan perguruan tinggi. Pertama, relasi atau jaringan. Ini penting untuk melahirkan inovasi. Kolaborasi yang produktif, lahir dari jejaring yang luas dan penuh ide-ide inovatif. Kedua, tangguh secara karakter atau kepribadian.

Ketiga, gagasan atau ide kreatif dan bermanfaat bagi masyarakat. Keempat, disiplin dan mandiri. “Tetaplah optimis, tangguh dan adaptif, karena siapa yang mampu beradaptasi dia adalah pemenangnya, siapapun, individu, kelompok, bahkan negara,” pesannya.

Sementara itu, sebanyak 1.501 wisudawan Unesa merayakan kelulusannya dalam gelaran Wisuda ke-108 Jenjang Ahli Madya, Sarjana, Magister dan Doktor di Graha Unesa, Kampus Lidah Wetan. Wisuda kali ini mengusung tema “Wisudawan yang Siap Berinovasi, Berkolaborasi, dan Berdedikasi Menuju Generasi Emas 2045”.

10 Wisudawan Terbaik Unesa Gelaran Wisuda Ke-108


1) Dewi Indah Wilujeng, IPK 3.88, dari D-4 Tata Busana,
2) Putri Wulandari, IPK 3.91, dari S-1 Manajemen Pendidikan,
3) Erika Nur Candra, IPK 3.96, S-1 Pendidikan Seni Rupa,
4) Muhammad Taufiqurrahman, IPK 3.97 dari S-1 Pendidikan Matematika.
5) Alifia Widianti, IPK 3.91, dari S-1 PPKn,
6) Simon Frans Welly S. IPK 3.87, dari S-1 Teknik Mesin.
7) Nanda Agil Bagus Wicaksono, IPK 3.88, dari S-1 Ilmu Keolahragaan.
8) Hervina Renovaka Pradev Devi, IPK 3.94 dari S-1 Pendidikan Ekonomi.
9) Khoirotul Ula, IPK 3.97 dari S-2 Pendidikan Dasar.
10) Windiyati Nugroho, IPK 3.98, dari S-3 Teknologi Pendidikan
(wyn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2692 seconds (0.1#10.140)