Ganjar Soal Pendidikan, Singgung Pendapatan Guru dan Janji Naikkan Gaji Guru
loading...
Calon presiden Ganjar Pranowo berjanji menaikkan gaji guru hingga Rp30 juta. Foto/MPI.
A
A
A
JAKARTA - Calon Presiden Ganjar Pranowo berjanji menaikkan gaji guru hingga Rp30 juta. Untuk mewujudkan impian Ganjar, harus dianggarkan sekitar Rp120 triliun.
Dalam sebuah wawancara di YouTube, Ganjar mengutarakan keinginannya menaikkan gaji guru hinggaRp 30 juta. Mantan Gubernur Jawa Tengah ini mengakui kekhawatirannya terhadap kesejahteraan tenaga pengajar saat ini. Gaji kecil yang diterima guru membuatnya tertekan.
Alasan Ganjar ingin menaikkan gaji para guru cukup simpel, ia meyakini bahwa lulusan universitas terbaik pun akan lebih memilih bekerja di sebuah perusahaan bergengsi dibanding menjadi guru karena penghasilan guru yang menurutnya tidak seberapa. Oleh karena itu, Ganjar ingin mendongkrak kesejahteraan para guru, dimulai dari penghasilan.
Baca juga: Pemberantasan Kemiskinan Dimulai dari Pendidikan, Ganjar: Negara Wajib Ikut Berperan
Dalam suatu kesempatan, Ganjar pernah membahas pendapatan guru pada acara Peringatan HUT ke-77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah yang juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo pada Desember 2022.
Ganjar menegaskan, bidang pendidikan merupakan bidang yang luas untuk mengangkat kemanusiaan sekaligus menciptakan tenaga kerja. Ganjar menegaskan, pendidik mempunyai tanggung jawab untuk membantu siswa mewujudkan potensinya secara maksimal.
Namun, bagi Ganjar rasanya kurang lengkap jika membahas pendidikan tetapi tidak menyinggung soal tenaga pendidikan. Dalam kesempatan itu juga, Ganjar menceritakan curhatan para guru di hadapan Presiden Jokowi. Ganjar membahas keluhan terkait Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
"Tapi nggak fair membicarakan pembangunan pendidikan tapi nggak membicarakan sumber pendapatan para pengajarnya. Ku wis mbaten kok. Kalo saya ngomong pendidikan ngomongnya keras, ngomong pendapatan apa lagi. Bahkan kadang-kadang perbedaan pendapat itu bisa lebih diterima dibanding beda pendapatan, ayo," kata Ganjar
Baca juga: Terobosan Pendidikan Ganjar Pranowo Bisa Diterapkan di Indonesia
"Jadi Bapak Presiden, waktu peringatan Hari Guru tingkat provinsi kemarin, teman-teman guru banyak mengeluh soal PPPK. Kira-kira gini Pak, wah pak katanya mau ada pengangkatan 1 juta PPPK. Mbok guru diutamakan, katanya gitu, dan tentu saja saya yakin Bapak Ibu yang hadir juga menerima curhat seperti itu di tempat masing-masing, apalagi kepala daerah," lanjutnya.
Jumlah guru di Indonesia sebanyak 4.268.882 orang berdasarkan catatan informasi Badan Pusat Statistik (BPS). Para pendidik ini bekerja di sektor publik dan swasta, mengajar siswa di semua tingkatan mulai dari Taman Kanak-kanak hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Dengan jumlah 1.605.509, tingkat sekolah dasar mempekerjakan jumlah guru terbanyak.
Dana yang dibutuhkan jika Ganjar memutuskan menaikkan gaji guru sebesar Rp30 juta sebulan mencapai Rp128,066 triliun. Tentu saja, angka ini tidak bisa diabaikan. Selain itu, biaya pendidikan di Indonesia menghabiskan 20% anggaran negara setiap tahunnya.
Gaji guru swasta sangat bervariasi berdasarkan tempat mereka bekerja. Tentu saja, gaji guru sekolah internasional di Jakarta jauh lebih besar dibandingkan guru yang dipekerjakan oleh pemerintah.
Menurut Bima Yudhistira, Direktur Pusat Ilmu Ekonomi dan Hukum, Calon Presiden Ganjar Pranowo dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu tidak bisa memenuhi janjinya. Bhima mengutarakan niat Ganjar menaikkan gaji guru hingga Rp30 juta.
Baca juga: Kunjungi Universitas Kristen Maranatha, Ganjar Pranowo Kenalkan Program Gaspol
Jika gaji guru dinaikkan menjadi Rp30 juta, Bhima menilai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak akan mampu membiayainya. "Soal gaji guru Rp 30 juta itu absurd, lebih mimpi di siang bolong," kata Bhima.
Dia menilai, lebih masuk akal jika Ganjar berjanji menaikkan gaji guru setiap tahunnya secara bertahap demi meningkatkan kesejahteraan mereka. Ia mengklaim disparitas gaji antara guru honorer dan ASN menjadi permasalahan lain di industri persekolahan yang harus diatasi.
Dalam sebuah wawancara di YouTube, Ganjar mengutarakan keinginannya menaikkan gaji guru hinggaRp 30 juta. Mantan Gubernur Jawa Tengah ini mengakui kekhawatirannya terhadap kesejahteraan tenaga pengajar saat ini. Gaji kecil yang diterima guru membuatnya tertekan.
Alasan Ganjar ingin menaikkan gaji para guru cukup simpel, ia meyakini bahwa lulusan universitas terbaik pun akan lebih memilih bekerja di sebuah perusahaan bergengsi dibanding menjadi guru karena penghasilan guru yang menurutnya tidak seberapa. Oleh karena itu, Ganjar ingin mendongkrak kesejahteraan para guru, dimulai dari penghasilan.
Baca juga: Pemberantasan Kemiskinan Dimulai dari Pendidikan, Ganjar: Negara Wajib Ikut Berperan
Dalam suatu kesempatan, Ganjar pernah membahas pendapatan guru pada acara Peringatan HUT ke-77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah yang juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo pada Desember 2022.
Ganjar menegaskan, bidang pendidikan merupakan bidang yang luas untuk mengangkat kemanusiaan sekaligus menciptakan tenaga kerja. Ganjar menegaskan, pendidik mempunyai tanggung jawab untuk membantu siswa mewujudkan potensinya secara maksimal.
Namun, bagi Ganjar rasanya kurang lengkap jika membahas pendidikan tetapi tidak menyinggung soal tenaga pendidikan. Dalam kesempatan itu juga, Ganjar menceritakan curhatan para guru di hadapan Presiden Jokowi. Ganjar membahas keluhan terkait Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
"Tapi nggak fair membicarakan pembangunan pendidikan tapi nggak membicarakan sumber pendapatan para pengajarnya. Ku wis mbaten kok. Kalo saya ngomong pendidikan ngomongnya keras, ngomong pendapatan apa lagi. Bahkan kadang-kadang perbedaan pendapat itu bisa lebih diterima dibanding beda pendapatan, ayo," kata Ganjar
Baca juga: Terobosan Pendidikan Ganjar Pranowo Bisa Diterapkan di Indonesia
"Jadi Bapak Presiden, waktu peringatan Hari Guru tingkat provinsi kemarin, teman-teman guru banyak mengeluh soal PPPK. Kira-kira gini Pak, wah pak katanya mau ada pengangkatan 1 juta PPPK. Mbok guru diutamakan, katanya gitu, dan tentu saja saya yakin Bapak Ibu yang hadir juga menerima curhat seperti itu di tempat masing-masing, apalagi kepala daerah," lanjutnya.
Lalu, berapa biaya yang dibutuhkan untuk mewujudkan keinginan Ganjar?
Jumlah guru di Indonesia sebanyak 4.268.882 orang berdasarkan catatan informasi Badan Pusat Statistik (BPS). Para pendidik ini bekerja di sektor publik dan swasta, mengajar siswa di semua tingkatan mulai dari Taman Kanak-kanak hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Dengan jumlah 1.605.509, tingkat sekolah dasar mempekerjakan jumlah guru terbanyak.
Dana yang dibutuhkan jika Ganjar memutuskan menaikkan gaji guru sebesar Rp30 juta sebulan mencapai Rp128,066 triliun. Tentu saja, angka ini tidak bisa diabaikan. Selain itu, biaya pendidikan di Indonesia menghabiskan 20% anggaran negara setiap tahunnya.
Gaji guru swasta sangat bervariasi berdasarkan tempat mereka bekerja. Tentu saja, gaji guru sekolah internasional di Jakarta jauh lebih besar dibandingkan guru yang dipekerjakan oleh pemerintah.
Menurut Bima Yudhistira, Direktur Pusat Ilmu Ekonomi dan Hukum, Calon Presiden Ganjar Pranowo dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu tidak bisa memenuhi janjinya. Bhima mengutarakan niat Ganjar menaikkan gaji guru hingga Rp30 juta.
Baca juga: Kunjungi Universitas Kristen Maranatha, Ganjar Pranowo Kenalkan Program Gaspol
Jika gaji guru dinaikkan menjadi Rp30 juta, Bhima menilai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak akan mampu membiayainya. "Soal gaji guru Rp 30 juta itu absurd, lebih mimpi di siang bolong," kata Bhima.
Dia menilai, lebih masuk akal jika Ganjar berjanji menaikkan gaji guru setiap tahunnya secara bertahap demi meningkatkan kesejahteraan mereka. Ia mengklaim disparitas gaji antara guru honorer dan ASN menjadi permasalahan lain di industri persekolahan yang harus diatasi.
(nnz)
Lihat Juga :
