Impian Ganjar Pranowo untuk Tingkatkan Kualitas SDM Indonesia Lewat Teaching Industry

JAKARTA - Calon Presiden Ganjar Pranowo selalu ingin yang terbaik untuk seluruh masyarakat Indonesia. Dia juga ingin Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia dapat bersaing di kancah internasional.

Hal tersebut diwujudkan oleh Ganjar lewat program teaching industry. Ganjar menerapkan program tersebut di 7 SMK di Jawa Tengah ketika dia masih menjabat menjadi gubernur.

Ganjar sudah menjelaskan bahwa teaching industry adalah model pembelajaran di SMK yang berfokus pada produksi atau pelayanan berdasarkan standar dan prosedur industri. Dengan demikian, menurut Ganjar, pembelajaran dilakukan dalam lingkungan yang menyerupai situasi di dunia industri.

Ganjar menyampaikan hal ini saat meresmikan Gedung Pusat Keunggulan Teknik Mesin dan Mesin Nahdlatul Ulama (NU) Roaster di SMK Maarif Kota Mungkid, Magelang, Jateng (21/2/2023).

Baca juga: Ini Gagasan Ganjar untuk Kesejahteraan Rakyat dan Usaha Wujudkan Indonesia Emas 2045

Menurut Ganjar, pendekatan ini memberikan pengalaman yang berharga kepada siswa SMK, tidak hanya sebatas teori, melainkan juga banyak praktiknya. Ia juga menjelaskan, puncak dari metode teaching industry ini adalah menciptakan lulusan yang siap dan mampu memenuhi kebutuhan industri.

Ganjar juga menekankan perlunya persiapan peralatan teknis yang memadai untuk mendukung metode teaching industry ini. Hal ini memungkinkan siswa untuk mengoptimalkan pengalaman mereka dalam pembelajaran praktis dan membantu mereka mencapai tujuan mereka dalam karier mereka.

"Gedung, kemudian ada peralatan, metodologi belajar, bagaimana sikap yang mesti diberikan oleh guru dan siswa, untuk menghadapi proses belajar mengajar menurut saya juga menjadi penting karena mereka nanti kalau kita tanya sudah punya cita-cita mau bekerja ke mana," ucap Ganjar.

Melalui teaching industry, Ganjar menyatakan bahwa industri akan mulai melihat potensi calon-calon unggul yang SMK sedang persiapkan.

Ganjar juga menyoroti bahwa sekolah memiliki peluang untuk berinovasi agar industri semakin tertarik untuk bekerja sama dengan lulusan SMK.

"Sehingga, di antara keduanya, mereka akan memiliki kesadaran untuk saling mendukung, saling mengisi, dan berkontribusi pada perbaikan industri serta bagaimana sekolah dapat lebih efektif dalam mempersiapkan siswa," ungkapnya.

Baca juga: Ganjar Soal Pendidikan, Singgung Pendapatan Guru dan Janji Naikkan Gaji Guru

Selain itu, Ganjar berharap bahwa siswa SMK juga akan mengembangkan keterampilan "soft skill," etika, dan kepribadian yang baik. Dengan demikian, diharapkan bahwa industri yang akan mempekerjakan mereka di masa depan akan merasa puas dengan kualitas tenaga kerja SMK di Indonesia.

"Jadi, di sini, mereka akan mengasah intelektualitas mereka dengan pengetahuan dan keterampilan yang kuat, dan juga membangun keterampilan emosional seperti berkomunikasi dengan baik, termasuk dengan orang tua," ujar Ganjar.

Sembilan perusahaan yang bergabung dalam Konsorsium Pengusaha Peduli Sekolah Vokasi RI memberikan dukungan konkret kepada tujuh sekolah menengah kejuruan (SMK) di Jawa Tengah untuk mengembangkan model SMK berbasis teaching industry.

“Alhamdulillah ini sudah ada kurang lebih 7 yang dibantu, ini bagus sekali dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing," ujarnya.

Ganjar menjelaskan, beberapa SMK di Jawa Tengah telah merasakan manfaat dari kerja sama ini selama periode 2021-2022. Di antaranya SMKN 2 Surakarta, SMKN 5 Surakarta, SMKN 6 Surakarta, SMKN 4 Surakarta, SMKN 8 Surakarta, SMK Mandala Bhakti Surakarta, SMKN 2 Sukoharjo, SMKN 3 Semarang, SMKN 2 Kendal, dan SMK Tunas Harapan Pati.

Menurut Ganjar Pranowo, keterlibatan pemerintah dan industri dalam perencanaan bersama ini adalah langkah yang tepat. Hal ini berarti bahwa kebutuhan tenaga kerja dari sektor industri dapat dipenuhi oleh sekolah vokasi dan SMK.