Dianugerahi Gelar Doktor Honoris Causa Unair, Ini Prestasi Khofifah Indar Parawansa
loading...
A
A
A
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mendapat anugerah gelar Doktor Honoris Causa (HC) dari Universitas Airlangga (Unair). Penganugerahan gelar dilakukan, Minggu (15/10/2023) bertepatan dengan pengukuhan wisuda di Airlangga Convention Center (ACC), Kampus MERR-C Unair,
Rektor Unair, Prof Dr Moh Nasih SE MT Ak menilai, pemberian gelar ini sangat layak. Khofifah merupakan sosok yang memiliki prestasi dan kontribusi begitu besar bagi bangsa dan negara. Untuk itu, dengan berbagai penilaian dan pertimbangan, Unair memberikan gelar kehormatan.
“Dalam kesempatan berbahagia ini, kita juga akan menganugerahkan gelar honoris causa kepada seorang alumni. Tentu kita semua sudah mengenal prestasi, kiprah, dan kontribusi beliau sampai saat ini. Beliau adalah Bu Khofifah Indar Parawansa,” ujar Prof Nasih
Prof Dr Dian Agustia SE MSi Ak selaku ketua penilai menyampaikan dasar-dasar pertimbangan untuk mengukuhkan gelar kehormatan itu. Pertama, Khofifah pernah menjabat sebagai Menteri Sosial Republik Indonesia pada 2014-2018. Saat itu, ia juga sekaligus menjadi menteri termuda di antara jajaran menteri di kabinet.
Tak hanya itu saja, pemikirannya di bidang ilmu ekonomi untuk reformasi sistem perlindungan sosial telah menjadi sumbangsih bagi pengentasan kemiskinan. Reformasi sistem itu, kata Prof Dian, telah membawa dampak positif yang langsung menjangkau langsung masyarakat.
“Ibu Khofifah pernah menjabat sebagai menteri sosial pada 2014-2018 dan menjadi menteri termuda saat itu. Beliau semasa menjadi menteri telah mencetuskan pemikiran berupa reformasi sistem perlindungan sosial untuk percepatan pengentasan kemiskinan,” papar Prof Dian.
Lebih lanjut Prof Dian menyebut bahwa berdasarkan hasil uji pendalaman akademik, Khofifah berhak menerima gelar honoris causa di bidang ilmu ekonomi. Tak sembarangan, uji pendalaman itu menghadirkan sembilan penilai akademik dari bidang ilmu ekonomi.
“Kami telah melaksanakan uji pendalaman akademik dengan sembilan penguji sesuai dengan bidang ilmu ekonomi. Berdasarkan pertimbangan itu, saya selaku promotor dan ketua tim penguji menilai bahwa Bu Khofifah berhak menerima gelar honoris causa di bidang ilmu ekonomi,” tekan Dekan FEB Unair itu.
Sementara itu, di tengah ribuan wisudawan yang hadir, Khofifah menyampaikan orasi bertajuk Reformasi Sistem perlindungan Sosial untuk Percepatan Pengentasan Kemiskinan. Dalam orasinya, Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Unair itu menyampaikan tentang program Program Keluarga Harapan (PKH) yang ia cetuskan. Program itu menjadi terobosan baru dalam menciptakan kesetaraan bantuan sosial pada masyarakat.
“Kita mencoba membangun marwah masyarakat dari status sosial yang dianggap rendah dengan program yang menurut saya kurang membangun kesetaraan. Kalau dulu ada bantuan berupa raskin (beras untuk keluarga miskin, red), maka kemudian kita usulkan untuk menjadi rastra (beras sejahtera, red),” kata Khofifah.
Menutup orasi, Khofifah kembali mengucap syukur dan terima kasih pada berbagai pihak. Baginya, penganugerahan gelar ini merupakan sebuah kehormatan yang luar biasa, terlebih berasal dari almamater tercinta. “Sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung saya, fakultas ekonomi dan bisnis, serta UNAIR tentunya. Semoga kita semua selalu berada di dalam perlindungan Allah untuk menuju Indonesia maju, Indonesia emas,” tutup Ketua Umum PP Muslimat NU ini.
Rektor Unair, Prof Dr Moh Nasih SE MT Ak menilai, pemberian gelar ini sangat layak. Khofifah merupakan sosok yang memiliki prestasi dan kontribusi begitu besar bagi bangsa dan negara. Untuk itu, dengan berbagai penilaian dan pertimbangan, Unair memberikan gelar kehormatan.
“Dalam kesempatan berbahagia ini, kita juga akan menganugerahkan gelar honoris causa kepada seorang alumni. Tentu kita semua sudah mengenal prestasi, kiprah, dan kontribusi beliau sampai saat ini. Beliau adalah Bu Khofifah Indar Parawansa,” ujar Prof Nasih
Prof Dr Dian Agustia SE MSi Ak selaku ketua penilai menyampaikan dasar-dasar pertimbangan untuk mengukuhkan gelar kehormatan itu. Pertama, Khofifah pernah menjabat sebagai Menteri Sosial Republik Indonesia pada 2014-2018. Saat itu, ia juga sekaligus menjadi menteri termuda di antara jajaran menteri di kabinet.
Tak hanya itu saja, pemikirannya di bidang ilmu ekonomi untuk reformasi sistem perlindungan sosial telah menjadi sumbangsih bagi pengentasan kemiskinan. Reformasi sistem itu, kata Prof Dian, telah membawa dampak positif yang langsung menjangkau langsung masyarakat.
“Ibu Khofifah pernah menjabat sebagai menteri sosial pada 2014-2018 dan menjadi menteri termuda saat itu. Beliau semasa menjadi menteri telah mencetuskan pemikiran berupa reformasi sistem perlindungan sosial untuk percepatan pengentasan kemiskinan,” papar Prof Dian.
Lebih lanjut Prof Dian menyebut bahwa berdasarkan hasil uji pendalaman akademik, Khofifah berhak menerima gelar honoris causa di bidang ilmu ekonomi. Tak sembarangan, uji pendalaman itu menghadirkan sembilan penilai akademik dari bidang ilmu ekonomi.
“Kami telah melaksanakan uji pendalaman akademik dengan sembilan penguji sesuai dengan bidang ilmu ekonomi. Berdasarkan pertimbangan itu, saya selaku promotor dan ketua tim penguji menilai bahwa Bu Khofifah berhak menerima gelar honoris causa di bidang ilmu ekonomi,” tekan Dekan FEB Unair itu.
Sementara itu, di tengah ribuan wisudawan yang hadir, Khofifah menyampaikan orasi bertajuk Reformasi Sistem perlindungan Sosial untuk Percepatan Pengentasan Kemiskinan. Dalam orasinya, Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Unair itu menyampaikan tentang program Program Keluarga Harapan (PKH) yang ia cetuskan. Program itu menjadi terobosan baru dalam menciptakan kesetaraan bantuan sosial pada masyarakat.
“Kita mencoba membangun marwah masyarakat dari status sosial yang dianggap rendah dengan program yang menurut saya kurang membangun kesetaraan. Kalau dulu ada bantuan berupa raskin (beras untuk keluarga miskin, red), maka kemudian kita usulkan untuk menjadi rastra (beras sejahtera, red),” kata Khofifah.
Menutup orasi, Khofifah kembali mengucap syukur dan terima kasih pada berbagai pihak. Baginya, penganugerahan gelar ini merupakan sebuah kehormatan yang luar biasa, terlebih berasal dari almamater tercinta. “Sekali lagi saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung saya, fakultas ekonomi dan bisnis, serta UNAIR tentunya. Semoga kita semua selalu berada di dalam perlindungan Allah untuk menuju Indonesia maju, Indonesia emas,” tutup Ketua Umum PP Muslimat NU ini.
(wyn)