Penelitian Guru Besar IPB Ungkap Herbal Terbaik untuk Antiobesitas dan Antidiabetes

Minggu, 22 Oktober 2023 - 17:28 WIB
loading...
Penelitian Guru Besar IPB Ungkap  Herbal Terbaik untuk Antiobesitas dan Antidiabetes
Penelitian Guru Besar IPB University berhasil memperoleh tanaman terbaik di Indonesia untuk antiobesitas dan antidiabetes. Foto/IPB University.
A A A
JAKARTA - Guru Besar IPB University Prof Hasim berhasil meneliti 10 tanaman terbaik di Indonesia yang memiliki potensi antiobesitas. Riset panjang yang dilakukannya itu juga ditemukan 6 jenis herbal antidiabetes.

“Hasil meta-analisis kami, diperoleh 10 tanaman tersebut merupakan tanaman terbaik di Indonesia yang memiliki potensi antiobesitas,” katanya, melalui siaran pers, Minggu (22/10/2023).

Baca juga: 9 Peneliti dan Dosen ITB Masuk Top 2% Ilmuwan Paling Berpengaruh di Dunia

Dalam paparannya, Prof Hasim mengungkapkan 10 jenis tanaman antiobesitas adalah:


1. Daun kelor
2. Daun kemangi
3. Daun asam jawa
4. Buah asam gelugur
5. Rimpang lengkuas
6. Rimpang kencur
7. Daun kumis kucing
8. Daun jambu biji
9. Serai wangi
10. Kayu secang.

Sementara ada 6 jenis herbal yang dinilai cocok untuk antidiabetes, yaitu:


1. Angkak
2. Bekatul
3. Batang kayu ular
4. Daun murbei
5. Kulit kopi arabika gayo
6. Daun serai wangi

Baca juga: ITS Buat Sepeda Listrik Tanpa Poros yang Canggih dan Futuristik, Begini Penampakannya

Prof Hasim menjelaskan, penelitian tersebut dilakukan dengan menggunakan metode in silico, in vitro dan in vivo dengan menggunakan tikus sebagai hewan coba. Ia juga mencari irisan dari tanaman potensi obat herbal antiobesitas dan antidiabetes yang terdaftar pada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam lima tahun terakhir (2019-2023).

Dari irisan tersebut, diperoleh potensi herbal yang memiliki aktivitas antiobesitas sekaligus antidiabetes. Herbal tersebut antara lain daun jati belanda, kunyit madu, lidah buaya, teh hijau, meniran hijau, daun binahong, mahkota dewa, propolis dan kulit manggis.

Menurut Prof Hasim, riset terkait antiobesitas dan antidiabetes mellitus terus dilakukan mengingat prevalensi kedua penyakit tersebut dari tahun ke tahun terus meningkat, baik di dunia maupun di Indonesia.
(nnz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1666 seconds (0.1#10.140)