Politeknik Negeri Jakarta Buat Genteng dari Limbah Plastik, Kuat dan Lebih Murah

Rabu, 25 Oktober 2023 - 14:32 WIB
loading...
Politeknik Negeri Jakarta...
Tim mahasiswa dan dosen dari Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) membuat inovasi genteng dari limbah plastik. Foto/Istimewa.
A A A
JAKARTA - Dosen dan mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) membuat inovasi genteng berbasis limbah plastik. Genteng ini bisa menjadi alternatif genteng dari tanah liat maupun metal yang selama ini banyak digunakan di masyarakat.

Genteng plentong berbasis limbah plastik ini dirancang oleh tim dosen dan mahasiswa lintas jurusan di Politeknik Negeri Jakarta. Ketua pelaksananya adalah Nunung Martina.

Menurut mahasiswa PNJ, Jenni Nur Andini dan Ghania, inovasi genteng ini dibuat tim dengan menggunakan polybutylene terephthalate (PBT) dan glass fiber 30 (GF30) dan limbah plastik.

"Limbah plastik itu yang kita pakai ialah dari botol-botol plastik. Inovasi ini memang kami hadirkan untuk menjawab masalah limbah plastik yang semakin membahayakan di masyarakat," tutur Ghania, saat ditemui di stan PNJ di TEI 2023, beberapa waktu lalu.

Baca juga: Competitive Fund Vokasi Siapkan Lulusan dengan Kompetensi Global

Data dari Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) menyebutkan Indonesia adalah negara penghasil sampah plastik terbesar kedua di dunia setelah China. Setiap tahunnya ada 3,2 juta ton sampah plastik yang tidak terkelola.

Selain untuk mendaur ulang kembali limbah plastik, genteng plentong ini dihadirkan sebagai alternatif genteng tanah liat, kemarik, beton, maupun metal yang saat ini banyak digunakan sebagai atap bagi tempat tinggal masyarakat.

Hadirnya genteng plastik ini, menurut Ghania, memiliki sejumlah keunggulan. Seperti dari segi keamanan. Genteng plastik dinilai lebih aman karena tidak mudah pecah dan melukai manusia seperti genteng tanah liat dan keramik.

Baca juga: Produk Unggulan SMK dan Politeknik akan Unjuk Gigi di TEI dan JMFW

Indonesia yang berada di kawasan cincin api dan rutin mengalami gempa bumi pun membutuhkan material bangunan yang lebih fleksibel. Oleh karena itu genteng plastik yang tidak mudah pecah saat gempa ini pun lebih aman untuk dipakai ketimbang genteng tanah liat.

"Kami membuat produk yang memang untuk keamananya jauh lebih baik. Bahkan genteng plastik ini lebih ringan, sekitar 50 persen lebih ringan dari genteng konvensional," imbuhnya.

Keunggulan segi keamanan lainnya adalah jika terjadi kebakaran, genteng plentong berbasis limbah plastik ini juga lebih aman karena titik lelehnya cukup tinggi dan beratnya hanya setengah kilogram saja.

Selain itu, tambah Jenni, harga genteng plastik ini juga lebih murah yakni hanya Rp8.000 saja dibandingkan harga genteng berbasis tanah liat yang harganya sudah diatas Rp10.000 per unitnya.

Jenni menjelaskan, inovasi genteng plastik hasil karya dosen dan mahasiswa PNJ ini akan dikomersilkan dan prosesnya saat ini tengah mengajukan label dan sertifikasi SNI.

Pembuatan genteng berukuran 25x33 centimeter (cm) ini sendiri dilakukan melalui program matching fund tahun 2022. Saat ini, hampir 10 mahasiswa Jurusan Teknik Mesin ikut serta dalam produksi genteng dari limbah ini.
Politeknik Negeri Jakarta Buat Genteng dari Limbah Plastik, Kuat dan Lebih Murah

Inovasi genteng dari limbah plastik dari tim PNJ. Foto/Ist.

Proses riset terhadap limbah plastik dilakukan selama kurang lebih 6 bulan. Setelah mendapatkan Matching Fund, tim pun memulai memproduksi genteng plastik dalam waktu 2,5 bulan.

Jenni menuturkan, dia mengaku bangga bisa masuk ke dalam tim sebab mendapat banyak pengalaman dari penelitian yang dikerjakan bersama itu. "Saya jadi lebih banyak tahu. Karena apa yang dipelajari di ruang kelas, bisa saya terapin di sini," ungkapnya.

Inovasi genteng plentong berbahan plastik ini juga hadir pada pameran Trade Expo Indonesia (TEI) 2023. Kehadiran genteng berbasis limbah plastik di TEI ini pun untuk menarik minat industri untuk proses hilirisasi produk yang sudah melakukan serangkaian pengujian, termasuk uji termal.

Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Uuf Brajawidagda, berharap agar TEI 2023 yang sukses digelar di ICE BSD pekan lalu dapat menjadi ajang bagi industri untuk melihat keberadaan pendidikan vokasi melalui karya-karya yang dipamerkan. Pihaknya juga akan melakukan akuisisi kemitraan dengan tim secara langsung.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3522 seconds (0.1#10.140)