Mahfud MD Ajak Mahasiswa Kawal Keberlangsungan Pemilu 2024
loading...
A
A
A
JAKARTA - Calon Wakil Presiden (Cawapres) dari Ganjar Pranowo, yakni Prof Mahfud MD menuturkan harapannya agar Pemilu 2024 dapat berjalan dengan jujur, adil dan damai. Mahfud juga mengajak mahasiswa untuk mengawal Pemilu tanpa adanya kecurangan sedikit pun.
Untuk memastikan itu, Mahfud meminta para mahasiswa agar bisa berpartisipasi mengawal jalannya pesta politik 2024 agar terlaksana dengan damai.
Hal itu ia disampaikan saat orasi ilmiah kebangsaan dalam acara Resepsi Puncak Hari Lahir Ke-XVI Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (BEM PTNU) se-Indonesia.
Acara tersebut diselenggarakan di Pondok Pesantren (Ponpes) Khas Kempek Cirebon, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Minggu (12/11/2023).
Baca juga: Kepada Mahfud MD, BEM PTNU: Pemuda dan Mahasiswa NU se-Indonesia Bersama Bapak
Sebagai informasi, acara ini dihadiri oleh lebih kurang 2.000 mahasiswa yang berasal dari total 279 kampus di Indonesia.
Mahfud sebelumnya menyatakan tidak akan menjadikan momen orasi ilmiah tersebut untuk menyampaikan pesan-pesan politik yang pragmatis. Misalnya, kampanye Pemilu yang dapat mendorong mahasiswa untuk memilih Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
"Tidak ada gunanya sama sekali kalau saya bicara tentang politik praktis, karena kalian kaum intelektual tidak bisa sedikit bicara, langsung harus milih siapa," ungkap Mahfud dalam kesempatan tersebut.
Menurut Mahfud, para mahasiswa adalah kaum intelektual, sehingga kalaupun ia melakukan tindakan kampanye, maka hal tersebut tidak akan efektif dan tidak ada alasan untuk mendorong mereka memilih dirinya.
Kemudian Mahfud MD menegaskan kepada para mahasiswa yang hadir, untuk selalu mengutamakan politik inspiratif, sebagaimana yang didapatkannya dari Presiden keempat Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa dengan panggilan Gus Dur.
Dengan dasar itulah, Mahfud meminta agar Pemilu 2024 nanti dilaksanakan dengan penuh kejujuran dan secara adil. Selain itu, ia mengingatkan agar tidak ada partai politik yang melawan kehendak rakyat dengan cara yang tidak adil.
"Mari kita laksanakan Pemilu dengan penuh kejujuran dan dengan prinsip demokrasi yang beradab. Tidak boleh sampai ada kecurangan, tidak boleh ada money politic (politik uang), juga tidak boleh ada tekanan politik," tegas Mahfud MD.
Mahfud menegaskan Pemilu dan demokrasi harus dilaksanakan sesuai hati nurani. Bukan karena ajakan-ajakan yang mengandung janji dan iming-iming yang akan membuat Pemilu berlangsung secara tidak adil.
Baca juga: Didukung Jaringan Alumni HMI dan Muslimin Indonesia, Mahfud MD: Pemilu Harus Bermartabat dan Tidak Curang
"Bagi siapa pun yang merasa dekat atau karena dibayar karena ketokohannya, maka saya katakan sekarang, pada saat Pemilu nanti kembalilah ke hati nurani masing-masing," tegasnya.
"Jangan sampai hanya karena ikut kegiatan-kegiatan deklarasi dan menemui merasa terikat terhadap kejahatan dan terikat pada ketidakbenaran," ujar Mahfud.
"Jangan terikat pada orang yang jelas ga punya visi dan misi keislaman yang rahmatan lil alamin, itu semua harus ditinggal," tambah pria kelahiran Madura tersebut.
Untuk itu, Mahfud juga menyebut kepemimpinan Indonesia tidak akan pernah baik jika ada pemimpin yang lahir dari kecurangan. Ia pun mengajak BEM PTNU untuk tidak terlibat dalam perilaku curang seperti ini.
"Tidak boleh dijadikan barang dagangan, kesempatan yang tidak sehat itu boleh ditinggalkan," tutup Mahfud MD.
Untuk memastikan itu, Mahfud meminta para mahasiswa agar bisa berpartisipasi mengawal jalannya pesta politik 2024 agar terlaksana dengan damai.
Hal itu ia disampaikan saat orasi ilmiah kebangsaan dalam acara Resepsi Puncak Hari Lahir Ke-XVI Badan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (BEM PTNU) se-Indonesia.
Acara tersebut diselenggarakan di Pondok Pesantren (Ponpes) Khas Kempek Cirebon, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Minggu (12/11/2023).
Baca juga: Kepada Mahfud MD, BEM PTNU: Pemuda dan Mahasiswa NU se-Indonesia Bersama Bapak
Sebagai informasi, acara ini dihadiri oleh lebih kurang 2.000 mahasiswa yang berasal dari total 279 kampus di Indonesia.
Mahfud sebelumnya menyatakan tidak akan menjadikan momen orasi ilmiah tersebut untuk menyampaikan pesan-pesan politik yang pragmatis. Misalnya, kampanye Pemilu yang dapat mendorong mahasiswa untuk memilih Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
"Tidak ada gunanya sama sekali kalau saya bicara tentang politik praktis, karena kalian kaum intelektual tidak bisa sedikit bicara, langsung harus milih siapa," ungkap Mahfud dalam kesempatan tersebut.
Menurut Mahfud, para mahasiswa adalah kaum intelektual, sehingga kalaupun ia melakukan tindakan kampanye, maka hal tersebut tidak akan efektif dan tidak ada alasan untuk mendorong mereka memilih dirinya.
Kemudian Mahfud MD menegaskan kepada para mahasiswa yang hadir, untuk selalu mengutamakan politik inspiratif, sebagaimana yang didapatkannya dari Presiden keempat Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa dengan panggilan Gus Dur.
Dengan dasar itulah, Mahfud meminta agar Pemilu 2024 nanti dilaksanakan dengan penuh kejujuran dan secara adil. Selain itu, ia mengingatkan agar tidak ada partai politik yang melawan kehendak rakyat dengan cara yang tidak adil.
"Mari kita laksanakan Pemilu dengan penuh kejujuran dan dengan prinsip demokrasi yang beradab. Tidak boleh sampai ada kecurangan, tidak boleh ada money politic (politik uang), juga tidak boleh ada tekanan politik," tegas Mahfud MD.
Mahfud menegaskan Pemilu dan demokrasi harus dilaksanakan sesuai hati nurani. Bukan karena ajakan-ajakan yang mengandung janji dan iming-iming yang akan membuat Pemilu berlangsung secara tidak adil.
Baca juga: Didukung Jaringan Alumni HMI dan Muslimin Indonesia, Mahfud MD: Pemilu Harus Bermartabat dan Tidak Curang
"Bagi siapa pun yang merasa dekat atau karena dibayar karena ketokohannya, maka saya katakan sekarang, pada saat Pemilu nanti kembalilah ke hati nurani masing-masing," tegasnya.
"Jangan sampai hanya karena ikut kegiatan-kegiatan deklarasi dan menemui merasa terikat terhadap kejahatan dan terikat pada ketidakbenaran," ujar Mahfud.
"Jangan terikat pada orang yang jelas ga punya visi dan misi keislaman yang rahmatan lil alamin, itu semua harus ditinggal," tambah pria kelahiran Madura tersebut.
Untuk itu, Mahfud juga menyebut kepemimpinan Indonesia tidak akan pernah baik jika ada pemimpin yang lahir dari kecurangan. Ia pun mengajak BEM PTNU untuk tidak terlibat dalam perilaku curang seperti ini.
"Tidak boleh dijadikan barang dagangan, kesempatan yang tidak sehat itu boleh ditinggalkan," tutup Mahfud MD.
(nnz)