Kiriman Uang Kuliah Terhenti, 5 Mahasiswa Palestina Raih Beasiswa dari Unair

Kamis, 16 November 2023 - 06:41 WIB
loading...
Kiriman Uang Kuliah Terhenti, 5 Mahasiswa Palestina Raih Beasiswa dari Unair
Unair memberikan beasiswa berupa biaya kuliah dan biaya hidup kepada 5 mahasiswa asal Palestina. Foto/Unair.
A A A
JAKARTA - Universitas Airlangga (Unair) memberikan beasiswa berupa biaya kuliah dan biaya hidup kepada 5 mahasiswa asal Palestina. Ini merupakan wujud dukungan moral dan materi kepada mahasiswa Palestina untuk melanjutkan studi mereka di Indonesia.

Rektor Unair Prof Mohammad Nasih menyampaikan rasa duka terhadap pembantaian yang terjadi di bumi Palestina saat ini. Prof Nasih mengatakan, beberapa mahasiswa Palestina tidak dapat menghubungi sanak saudaranya di sana.

Hal ini menyebabkan kiriman biaya hidup yang semestinya mahasiswa terima terpaksa harus terhenti begitu saja.

“Ada kawan-kawan yang untuk menghubungi keluarganya saja kesulitan bahkan tidak bisa. Apalagi untuk mendapatkan kiriman biaya dan lain-lain. Sehingga, pasti kondisi seperti sekarang akan sangat mengganggu proses belajar mengajar dari kawan-kawan mahasiswa,” katanya, dikutip dari laman Unair, Kamis (16/11/2023).

Baca juga: Selamat! 22 Warga Palestina Raih Beasiswa di Unhan

Menganut nilai ‘Morality’, Unair terpanggil untuk memberikan kontribusi terbaiknya. “Support dari kita sangat dibutuhkan untuk bisa menyelamatkan, paling tidak studi kawan-kawan mahasiswa yang berasal dari Palestina. Rencananya kita memberikan beasiswa sampai dengan selesainya studi yang bersangkutan,” ujar Prof Nasih.

Beasiswa ini diberikan kepada lima mahasiswa Palestina. Masing-masing dari mereka mendapatkan bantuan biaya jaminan hidup sebesar Rp5 juta serta biaya kuliah sesuai dengan yang berlaku pada jurusan masing-masing mahasiswa.

Baca juga: Beasiswa S3 ke Austria untuk Dosen Dibuka, Ini Link Pendaftarannya

Salah satu penerima beasiswa tersebut yaitu Amina Alzaanin, mahasiswa S3 Ilmu Ekonomi Universitas Airlangga. Amina mengaku belum mengetahui kondisi terkini keluarganya di Palestina.

“Belum ada komunikasi, selama 15 hari ini belum ada kabar apapun. Kalau rumah saya sudah dibom, sudah hancur. Jadi kondisi saat ini merupakan perang yang besar,” ungkapnya.

Amina merasa terbantu oleh dukungan dan doa yang civitas akademika Unair berikan, terlebih lagi beasiswa yang ia terima. Karena hal itu, ia mengaku dapat kembali menjaga semangat untuk terus melanjutkan studinya.

“Terima kasih banyak karena kita semua di sini mengetahui bagaimana kondisi saat ini di Gaza, kita tidak bisa komunikasi sama keluarga kita. Akan tetapi, Universitas Airlangga membuat kita merasa tidak sendiri di sini dan terus semangat untuk melanjutkan kuliah,” pungkasnya.
(nnz)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1386 seconds (0.1#10.140)