Dihimpit Dampak Pandemi, Ratusan Sekolah Swasta Terancam Tutup

Kamis, 06 Agustus 2020 - 20:38 WIB
loading...
Dihimpit Dampak Pandemi,...
Sekolah swasta menjerit mengeluhkan sulitnya menutupi kebutuhan operasional sekolah, bahkan sejumlah sekolah terancam tutup.Foto/Dok/SINDOnews
A A A
BANDUNG - Dampak pandemi yang dirasakan semakin berat membuat pihak sekolah swasta menjerit mengeluhkan sulitnya menutupi kebutuhan operasional sekolah hingga membayar gaji guru-gurunya.

"Banyak guru sekolah di lembaga pendidikan swasta mulai terhambat memperoleh gaji, bahkan beberapa sekolah swasta juga terancam tutup karena kekurangan murid," ungkap anggota Komisi X DPR RI, Ledia Hanifa Amaliah di Kota Bandung, Kamis (6/8/2020). (Baca juga: Relawan Kampus Mengajar, Solusi Kemendikbud Atasi PJJ )

Ledia menjelaskan, selama ini, mayoritas sekolah swasta berjuang memenuhi operasionalnya secara swadaya dengan mengandalkan pemasukan dari SPP. Di lain sisi, saat ini, banyak orang tua siswa yang tidak mampu membayar SPP akibat terdampak pandemi.

Anggota DPR dari daerah pemilihan (dapil) Kota Bandung dan Kota Cimahi itu menyebutkan, jumlah sekolah swasta mulai dari SD hingga SMA/SMK di Indonesia sangat besar, yakni sekitar 50.000 sekolah dari total sekitar 200.000 sekolah.
Bahkan, untuk level pendidikan SMA/SMK, jumlahnya lebih banyak. Tercatat 50,23% SMA swasta dan 74,56% SMK swasta pada tahun ajaran 2018/2019. (Baca juga: Pemerintah Diminta Jangan Dulu Buka Sekolah di Zona Kuning )

"Persoalan yang kini semakin terasa berat dihadapi oleh lembaga pendidikan swasta adalah persoalan biaya operasional sekolah, penggajian guru, hingga kekurangan murid," katanya.

Berdasarkan masukan dari beberapa kepala sekolah, guru, serta pengurus yayasan sekolah swasta di Kota Bandung dan Kota Cimahi, lanjut Ledia, kesulitan yang mereka hadapi sebenarnya sudah terasa saat sebelum pandemi melanda, namun kondisinya kini menjadi semakin berat. (Baca juga: NU Akhirnya Putuskan Tetap Ikut POP Kemendikbud )

"Persoalan SPP misalnya, yang menjadi andalan bagi sekolah swasta untuk membiayai kebutuhan operasionalnya kini banyak terkoreksi karena orang tua banyak yang tidak mampu membayar. Pada akhirnya, hal ini juga berujung pada persoalan kesejahteraan guru dan pegawai di lingkup lembaga pendidikan swasta yang ikut terkoreksi," bebernya.

Adapun program relaksasi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang memungkinkan penggunaan BOS untuk gaji guru honorer sampai lebih dari 50% pada kenyataannya belum memadai.

"Dana BOS yang ada bila digunakan untuk menutup biaya operasional sekolah plus honor guru dan tenaga kependidikan lain tentu menjadi kurang memadai," imbuhnya. (Baca juga: Jaga Prestasi, Kompetisi Nasional MIPA Diikuti 2.437 Peserta )

Apalagi, lanjut Ledia, besaran dana BOS yang diterima sekolah mengacu pada jumlah murid. Padahal, mayoritas sekolah swasta justru tengah menghadapi persoalan kekurangan murid.

"Semua mengeluhkan hal yang sama, sedang mengalami persoalan kekurangan murid," katanya.

Ledia menambahkan, berdasarkan masukan dari pihak sekolah, kondisi kekurangan murid tak lepas dari kebijakan pembukaan sekolah yang tidak sesuai peraturan, di antaranya pembukaan kelas dengan rombongan belajar (rombel) yang tidak sesuai atau membuka sekolah baru meski belum mengantongi izin lengkap.

Kondisi tersebut juga mengakibatkan guru honorer kesulitan mendapatkan tunjangan karena tak bisa memenuhi aturan terkait jam mengajar dan rombel karena mayoritas sekolah swasta pun kini menghadapi persoalan minimnya rombel.

"Semua masukan dan keluhan ini akan saya sampaikan kepada pihak terkait. Semoga akan ada jalan keluar terbaik demi peningkatan mutu pendidikan Indonesia," tandasnya.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Jadwal ANBK 2025 untuk...
Jadwal ANBK 2025 untuk SD, SMP, dan SMA, Cek Asesmen yang Diujikan
Melawan Banjir dengan...
Melawan Banjir dengan Buku Digital, Jejak Perubahan dari SDN Tambakrejo 1 Semarang
Wapres Pastikan Pelajaran...
Wapres Pastikan Pelajaran AI akan Berlaku di SD-SMA pada Tahun Ajaran Baru
Mendikdasmen Beberkan...
Mendikdasmen Beberkan Jurus Sakti Berantas Budaya Menyontek di Sekolah
Mendikdasmen Soal Siswa...
Mendikdasmen Soal Siswa Nakal di Jabar Mau Dikirim ke Barak Militer: Tanya ke Ahli Pendidikan
BPK Penabur Dukung Siswa...
BPK Penabur Dukung Siswa Bersiap Hadapi Era Society 5.0
Pemerintah Buka 35 Sekolah...
Pemerintah Buka 35 Sekolah Asrama Khusus untuk Keluarga Tak Mampu
Banjir Kritik Gegara...
Banjir Kritik Gegara Kirim Siswa Nakal ke Barak Militer, KDM Beri Respons Santai | Sindo Flash
Hardiknas 2025, Ribuan...
Hardiknas 2025, Ribuan Siswa dan Guru Tanam Sayuran di Sekolah
Rekomendasi
Andre Taulany Kembali...
Andre Taulany Kembali Gugat Cerai Rien Wartia Trigina
Deretan Pati AD, AL,...
Deretan Pati AD, AL, dan AU Dapat Promosi Jabatan Bintang 2 Akhir April 2025
Luna Maya dan Maxime...
Luna Maya dan Maxime Bouttier Menikah di Bali Hari Ini
Pemprov Jakarta Impor...
Pemprov Jakarta Impor Sapi Australia demi Jaga Stabilisasi Harga Daging
Nana Mirdad Buka Suara...
Nana Mirdad Buka Suara soal Tuduhan Ogah Bayar Paylater, Ungkap Teror dari Debt Collector
Kinerja Tumbuh Luar...
Kinerja Tumbuh Luar Biasa, MSIN Kantongi Pendapatan Rp418,8 Miliar dari Platform OTT
Berita Terkini
ITS Buka 2 Jalur Baru...
ITS Buka 2 Jalur Baru di Seleksi Mandiri 2025, Masuk Lebih Mudah? Tanpa Tes Tulis
Kisah Tuti, Ibu Dua...
Kisah Tuti, Ibu Dua Balita Raih IPK 4 di Tengah Tantangan Kuliah S2 di UGM
Pendidikan Mentereng...
Pendidikan Mentereng Omara Esteghlal, Aktor Berbakat yang Juga Pacar Prilly Latuconsina
35 Contoh Soal Peluang...
35 Contoh Soal Peluang Empirik SMP Kelas 8, Lengkap Beserta Jawaban dan Pembahasannya
30 Contoh Majas Simile,...
30 Contoh Majas Simile, Penuh Makna dan Mudah Dipahami
Profil 2 Figur Ternama...
Profil 2 Figur Ternama Lulusan SMAN 21 Surabaya, Ada Idolamu?
Infografis
Israel Panggil Ratusan...
Israel Panggil Ratusan Guru Sekolah untuk Bertempur di Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved