Sambut HGN 2023, Ini 15 Puisi Singkat Hari Guru yang Menyentuh Hati
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hari Guru Nasional diperingati pada 25 November setiap tahunnya. Perayaan Hari Guru ini bisa menjadi salah satu hari yang dapat digunakan untuk berterima kasih kepada para guru, salah satunya dengan berpuisi.
Puisi Hari Guru menjadi salah satu cara ungkapan terima kasih kepada para guru yang telah berjasa memberikan pembelajaran dan membimbing kita selama sekolah.
Dalam kelas yang sunyi, guru berdiri gagah,
Mengajarkan ilmu, membimbing langkah kami.
Wajahnya dipenuhi kebijaksanaan yang mendalam,
Guru yang mulia, penyuluh perjalanan panjang.
Pagi yang cerah atau senja yang merona,
Dia tetap di sini, menjadi cahaya kami.
Setiap huruf yang dia ucapkan adalah lagu,
Guru yang mulia, pahlawan tanpa tanda jasa.
Sinar matanya bagai bintang yang berkilau,
Menuntun kami melewati lorong ilmu yang tak terbatas.
Pada setiap langkah, dia menanam benih,
Guru sang penuntun ilmu, arsitek masa depan yang abadi.
Terimakasih, guru, atas dedikasi tak terbatas,
Kami membawa namamu, seperti bunga yang tak layu.
Di ruang kelas yang penuh tanya,
Guru, engkau adalah jawaban yang kami cari.
Dia datang dengan buku dan pena di tangan,
Pemangku ilmu, membuka pintu dunia baru.
Pelajaran terbentang, seperti hamparan bunga,
Guru, pemangku ilmu, kau bimbing kami tuk terbang.
Dalam setiap cerita, ada ilmu yang terungkap,
Pemangku ilmu, diajarkan dengan sabar yang tak terhitung.
Mekarlah pemahaman di benak kami,
Guru, pemangku ilmu, engkau penuntun langkah kami.
Terkadang dia melukis di papan hitam,
Dengan gambaran dunia yang luas dan indah.
Seperti pelukis yang abadi,
Guru, terima kasih, atas coretan ilmu yang kau hadirkan.
Kau membuka buku, kau ceritakan kisah,
Engkau adalah perantaian cerita.
Setiap halaman adalah petualangan baru,
Guru, pelukis papan masa depan, engkau adalah arsitek peradaban.
Di ruang kelas yang ramai dengan tanya,
Guru berdiri, hatinya terang benderang.
Dia membawa ilmu bagai obor yang menyala,
Guru terang hati, kami mengikuti langkahmu.
Baca juga: Pedoman Peringatan Hari Guru Nasional 2023, Tema dan Logonya
Penuh dedikasi, tanpa kenal lelah,
Guru terang hati, engkau adalah pemimpin kami.
Membimbing kami melewati lorong-lorong kata,
Terima kasih, guru, engkau penyuluh dalam kegelapan.
Sinar wajahmu seakan matahari pagi,
Mencerahkan setiap sudut di dalam pikiran kami.
Kata-kata bijakmu terukir di hati kami,
Guru, cahayamu seakan membawa harapan.
Bila malam menjelang, dan bintang-bintang bersinar,
Guru, engkau tetap menyala di dalam kami.
Ilmu yang kau wariskan adalah cahaya keabadian,
Terima kasih, guru, kau bagai cahaya dalam perjalanan sebuah harapan.
Di papan tulis itu, ada kisah yang terukir,
Guru menjadi pencerita, membawa kami mengarungi.
Huruf-huruf menjadi kapal yang membawa mimpi,
Guru, pencerita, ceritakan lebih banyak lagi.
Tiap garis di papan tulis adalah petualangan,
Guru, pencerita, kami menunggu kisah baru.
Dari satu huruf ke huruf yang lain,
Engkau membuka pintu dunia yang tak terbatas.
Di ruang kelas, semua kisah bisa terjadi.
Terkadang pelangi, terkadang badai,
Guru, engkau adalah penyair,
Dengan kata-kata, engkau merangkai sajak.
Di hati kami, kisah-kisahmu hidup,
Guru, engkau penjaga sejati.
Setiap cerita adalah lembaran baru,
Terima kasih, guru, penyair yang abadi.
Guru, pena pendidik yang menari di atas kertas,
Menggoreskan kata-kata, menciptakan cerita,
Di dalam buku, di dalam hati,
Merangkai makna, mengajarkan hikmah.
Pena ini bukan hanya alat tulis,
Tetapi sebuah tongkat ajaib yang bisa menciptakan dunia,
Mengubah pikiran, membentuk karakter,
Menjadi pilar bagi masa depan yang cerah.
Setiap goresan yang engkau ukir di papan adalah sebuah karya seni,
Sebuah lukisan pikiran yang abadi,
Guru, engkau adalah seniman yang abadi,
Menciptakan pelajaran yang tak terlupakan.
Goresan yang kau ciptakan bukan hanya menyampaikan pelajaran,
Tetapi juga membuka jendela hati siswa,
Mengajarkan arti empati, cinta, dan toleransi,
Mengubah dunia satu kata-kata pada satu waktu.
Di ruang kelas yang sunyi dan hening,
Guru berdiri sebagai sinar pencerahan,
Membawa terang dalam kegelapan ketidaktahuan,
Menyala seperti bintang di malam hari.
Dengan tangan lembut, ia membimbing,
Setiap langkah, setiap pertanyaan,
Mengajarkan bukan hanya fakta dan angka,
Tetapi juga nilai-nilai hidup yang hakiki.
Baca juga: Perbedaan Hard News dan Soft News Beserta Contohnya
Sinar pencerahan ini tidak pernah surut,
Meskipun badai menggoyangkan tembok kelas,
Guru adalah mercusuar yang kokoh,
Menyinari lautan ilmu dengan kebijaksanaan.
Melalui buku-buku tua dan lembaran baru,
Guru menyampaikan warisan ilmu,
Membangun jembatan antara masa lalu dan masa depan,
Mengukir sejarah dalam hati-hati siswa.
Dalam kelas yang penuh dengan guruh pengetahuan,
Guru adalah petir yang menyambar pikiran,
Menerangi pikiran yang gelap dan buntu,
Seolah-olah mengatakan, "Kau pun bisa!"
Guru, kau menanam bunga ilmu di hati kami,
Mekar dengan pengetahuan, semerbak kasih sayang.
Kau adalah gembala di padang ilmu,
Terima kasih, guru, engkau penjaga tercinta.
Puisi dan prosa meluncur dari bibirnya,
Merangkai kata menjadi melodi harapan,
Sekuntum bunga yang ia tanam dalam hati siswa,
Bersemi menjadi cinta akan ilmu dan kebijaksanaan.
Di atas mimbar ilmu, ia berdiri gagah,
Sebuah pemandangan yang tak terlupakan,
Memberikan persembahan ilmu,
Seperti dirinya adalah panggung kehidupan.
Guru, pendidik yang tidak terhingga,
Sebuah persembahan yang tak ternilai,
Ilmu yang ia bagi adalah anugerah,
Terima kasih, guru, atas dedikasi yang setia.
Dalam setiap cerita yang ditulis,
Guru menjadi pahlawan yang tak terbantahkan,
Menyusuri lembah kata dan puncak pikiran,
Ia adalah penuntun dalam dunia pengetahuan.
Bukan hanya pelajaran di kelas yang diajarkan,
Tetapi juga nilai-nilai kehidupan,
Dengan cermin hati yang bersih,
Guru menyampaikan pesan dengan bijaksana.
Guru, kau adalah sang pendidik,
Membangun masa depan, merajut impian.
Di kelas yang sunyi, ilmu kita peroleh,
Terima kasih, guru, engkau penyuluh kehidupan.
Dalam dunia yang luas ini terdapat sosok,
Seorang pahlawan tanpa pedang atau tameng,
Guru, pendidik yang tulus dan luhur,
Menyinari hati, membimbing langkah-langkah.
Guru, engkau bagai mentari ilmu,
Pancarkan sinar yang menyinari sanubari.
Di hati kami, kau tetap terpatri,
Terima kasih, guru, engkau pencerah hati.
MG/Vina Karlameta Suhandi
Puisi Hari Guru menjadi salah satu cara ungkapan terima kasih kepada para guru yang telah berjasa memberikan pembelajaran dan membimbing kita selama sekolah.
Berikut Puisi Singkat Tema Hari Guru yang Menyentuh Hati
1. Guru yang Mulia
Dalam kelas yang sunyi, guru berdiri gagah,
Mengajarkan ilmu, membimbing langkah kami.
Wajahnya dipenuhi kebijaksanaan yang mendalam,
Guru yang mulia, penyuluh perjalanan panjang.
Pagi yang cerah atau senja yang merona,
Dia tetap di sini, menjadi cahaya kami.
Setiap huruf yang dia ucapkan adalah lagu,
Guru yang mulia, pahlawan tanpa tanda jasa.
2. Penuntun Ilmu
Sinar matanya bagai bintang yang berkilau,
Menuntun kami melewati lorong ilmu yang tak terbatas.
Pada setiap langkah, dia menanam benih,
Guru sang penuntun ilmu, arsitek masa depan yang abadi.
Terimakasih, guru, atas dedikasi tak terbatas,
Kami membawa namamu, seperti bunga yang tak layu.
Di ruang kelas yang penuh tanya,
Guru, engkau adalah jawaban yang kami cari.
3. Pemangku Ilmu
Dia datang dengan buku dan pena di tangan,
Pemangku ilmu, membuka pintu dunia baru.
Pelajaran terbentang, seperti hamparan bunga,
Guru, pemangku ilmu, kau bimbing kami tuk terbang.
Dalam setiap cerita, ada ilmu yang terungkap,
Pemangku ilmu, diajarkan dengan sabar yang tak terhitung.
Mekarlah pemahaman di benak kami,
Guru, pemangku ilmu, engkau penuntun langkah kami.
4. Pelukis Papan Masa Depan
Terkadang dia melukis di papan hitam,
Dengan gambaran dunia yang luas dan indah.
Seperti pelukis yang abadi,
Guru, terima kasih, atas coretan ilmu yang kau hadirkan.
Kau membuka buku, kau ceritakan kisah,
Engkau adalah perantaian cerita.
Setiap halaman adalah petualangan baru,
Guru, pelukis papan masa depan, engkau adalah arsitek peradaban.
5. Guru Terang Hati
Di ruang kelas yang ramai dengan tanya,
Guru berdiri, hatinya terang benderang.
Dia membawa ilmu bagai obor yang menyala,
Guru terang hati, kami mengikuti langkahmu.
Baca juga: Pedoman Peringatan Hari Guru Nasional 2023, Tema dan Logonya
Penuh dedikasi, tanpa kenal lelah,
Guru terang hati, engkau adalah pemimpin kami.
Membimbing kami melewati lorong-lorong kata,
Terima kasih, guru, engkau penyuluh dalam kegelapan.
6. Guru Cahaya Harapan
Sinar wajahmu seakan matahari pagi,
Mencerahkan setiap sudut di dalam pikiran kami.
Kata-kata bijakmu terukir di hati kami,
Guru, cahayamu seakan membawa harapan.
Bila malam menjelang, dan bintang-bintang bersinar,
Guru, engkau tetap menyala di dalam kami.
Ilmu yang kau wariskan adalah cahaya keabadian,
Terima kasih, guru, kau bagai cahaya dalam perjalanan sebuah harapan.
7. Kisah di Papan Tulis
Di papan tulis itu, ada kisah yang terukir,
Guru menjadi pencerita, membawa kami mengarungi.
Huruf-huruf menjadi kapal yang membawa mimpi,
Guru, pencerita, ceritakan lebih banyak lagi.
Tiap garis di papan tulis adalah petualangan,
Guru, pencerita, kami menunggu kisah baru.
Dari satu huruf ke huruf yang lain,
Engkau membuka pintu dunia yang tak terbatas.
8. Penyair Sejati
Di ruang kelas, semua kisah bisa terjadi.
Terkadang pelangi, terkadang badai,
Guru, engkau adalah penyair,
Dengan kata-kata, engkau merangkai sajak.
Di hati kami, kisah-kisahmu hidup,
Guru, engkau penjaga sejati.
Setiap cerita adalah lembaran baru,
Terima kasih, guru, penyair yang abadi.
9. Pena Pendidik
Guru, pena pendidik yang menari di atas kertas,
Menggoreskan kata-kata, menciptakan cerita,
Di dalam buku, di dalam hati,
Merangkai makna, mengajarkan hikmah.
Pena ini bukan hanya alat tulis,
Tetapi sebuah tongkat ajaib yang bisa menciptakan dunia,
Mengubah pikiran, membentuk karakter,
Menjadi pilar bagi masa depan yang cerah.
10. Goresan Mengubah Dunia
Setiap goresan yang engkau ukir di papan adalah sebuah karya seni,
Sebuah lukisan pikiran yang abadi,
Guru, engkau adalah seniman yang abadi,
Menciptakan pelajaran yang tak terlupakan.
Goresan yang kau ciptakan bukan hanya menyampaikan pelajaran,
Tetapi juga membuka jendela hati siswa,
Mengajarkan arti empati, cinta, dan toleransi,
Mengubah dunia satu kata-kata pada satu waktu.
11. Sinar Pencerahan
Di ruang kelas yang sunyi dan hening,
Guru berdiri sebagai sinar pencerahan,
Membawa terang dalam kegelapan ketidaktahuan,
Menyala seperti bintang di malam hari.
Dengan tangan lembut, ia membimbing,
Setiap langkah, setiap pertanyaan,
Mengajarkan bukan hanya fakta dan angka,
Tetapi juga nilai-nilai hidup yang hakiki.
Baca juga: Perbedaan Hard News dan Soft News Beserta Contohnya
Sinar pencerahan ini tidak pernah surut,
Meskipun badai menggoyangkan tembok kelas,
Guru adalah mercusuar yang kokoh,
Menyinari lautan ilmu dengan kebijaksanaan.
12. Guru Pembawa Warisan Ilmu
Melalui buku-buku tua dan lembaran baru,
Guru menyampaikan warisan ilmu,
Membangun jembatan antara masa lalu dan masa depan,
Mengukir sejarah dalam hati-hati siswa.
Dalam kelas yang penuh dengan guruh pengetahuan,
Guru adalah petir yang menyambar pikiran,
Menerangi pikiran yang gelap dan buntu,
Seolah-olah mengatakan, "Kau pun bisa!"
Guru, kau menanam bunga ilmu di hati kami,
Mekar dengan pengetahuan, semerbak kasih sayang.
Kau adalah gembala di padang ilmu,
Terima kasih, guru, engkau penjaga tercinta.
13. Persembahan Ilmu
Puisi dan prosa meluncur dari bibirnya,
Merangkai kata menjadi melodi harapan,
Sekuntum bunga yang ia tanam dalam hati siswa,
Bersemi menjadi cinta akan ilmu dan kebijaksanaan.
Di atas mimbar ilmu, ia berdiri gagah,
Sebuah pemandangan yang tak terlupakan,
Memberikan persembahan ilmu,
Seperti dirinya adalah panggung kehidupan.
Guru, pendidik yang tidak terhingga,
Sebuah persembahan yang tak ternilai,
Ilmu yang ia bagi adalah anugerah,
Terima kasih, guru, atas dedikasi yang setia.
14. Sang Pendidik
Dalam setiap cerita yang ditulis,
Guru menjadi pahlawan yang tak terbantahkan,
Menyusuri lembah kata dan puncak pikiran,
Ia adalah penuntun dalam dunia pengetahuan.
Bukan hanya pelajaran di kelas yang diajarkan,
Tetapi juga nilai-nilai kehidupan,
Dengan cermin hati yang bersih,
Guru menyampaikan pesan dengan bijaksana.
Guru, kau adalah sang pendidik,
Membangun masa depan, merajut impian.
Di kelas yang sunyi, ilmu kita peroleh,
Terima kasih, guru, engkau penyuluh kehidupan.
15. Mentari Ilmu
Dalam dunia yang luas ini terdapat sosok,
Seorang pahlawan tanpa pedang atau tameng,
Guru, pendidik yang tulus dan luhur,
Menyinari hati, membimbing langkah-langkah.
Guru, engkau bagai mentari ilmu,
Pancarkan sinar yang menyinari sanubari.
Di hati kami, kau tetap terpatri,
Terima kasih, guru, engkau pencerah hati.
MG/Vina Karlameta Suhandi
(nnz)