Unika Atma Jaya Kukuhkan Guru Besar ke-28 dari Fakultas Teknik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya kembali mengukuhkan Guru Besar jelang akhir tahun 2023, yaitu Prof. Dr. Ir. Djoko Setyanto. Prof Djoko adalah Guru Besar bidang Ilmu Mekanika Material dari Fakultas Teknik.
“Apa yang dikembangkan Prof. Dr. Ir. Djoko Setyanto bersama dengan Fakultas Teknik diharapkan dapat berkontribusi meningkatkan peran industri manufaktur menjadi penting kembali,” ungkap Rektor Unika Atma Jaya, Dr. Agustinus Prasetyantoko, melalui siaran pers, dikutip Minggu (26/11/2023).
Dengan ini secara resmi Unika Atma Jaya menambah jumlah anggota Dewan Guru Besar menjadi 28 Guru Besar tetap. Rektor berharap, hal ini dapat menjadi penyemangat dosen-dosen tetap lainnya di Unika Atma Jaya untuk bisa melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi dan berjuang untuk menjadi Guru Besar.
Baca juga: Tersangka Kasus Gratifikasi, Wamenkumham Eddy Hiariej Hadiri Pengukuhan Guru Besar di UGM
Dihadiri keluarga dan kolega, Prof. Dr. Ir. Djoko Setyanto menyampaikan Orasi Ilmiah dengan judul, Industri Manufaktur Material Komposit Polimer di Indonesia Menjadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri.
Industri manufaktur komposit polimer khususnya komposit GFRP di Indonesia kian penting seiring dengan perkembangan konstruksi di Indonesia, hal ini menunjukan kemajuan dan pencapaian bangsa dalam inovasi, keberlanjutan dan pertumbuhan ekonomi.
Industri Manufaktur Material Komposit Polimer di Indonesia wajib menjadi tuan rumah di negara sendiri, industri nasional memiliki kelebihan dibandingkan pelaku industri dari manca negara.
Kemampuan memberikan layanan keinjiniringan dengan kecepatan penyediaan material, dan perawatan yang cepat dan akurat sesuai karakteristik kebutuhan lokal menjadi satu kelebihan yang dimiliki pelaku industri nasional.
Selain itu juga kemampuan untuk proaktif dengan menawarkan produk-produk baru tanpa harus menunggu permintaan dari pengguna menjadi kelebihan yang ditawarkan.
Baca juga: Prof Ali Masykur Musa: Politik Pendidikan Islam Jangan Kaji Ulang Pancasila
Untuk mendorong kemajuan industri manufaktur material komposit polimer di Indonesia, Perguruan Tinggi berperan untuk mengembangkan tenaga ahli yang terampil. Dengan membina bakat melalui pendidikan dan program pelatihan serta lokakarya pengembangan keterampilan.
Hal ini tidak hanya memperkuat sumber daya manusia di industri ini tetapi juga berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.
“Perguruan Tinggi berperan nyata untuk membantu industri manufaktur komposit nasional agar mampu mengatasi tantangan-tantangannya dan sekaligus mampu memanfaatkan peluang pasar,” ungkap Guru Besar bidang Ilmu Mekanika Material, Prof. Dr. Ir. Djoko Setyanto, dalam orasi ilmiah Pengukuhan Guru Besar Unika Atma Jaya.
Menyadari peran penting pendidikan dalam membentuk masa depan industri manufaktur material komposit polimer, kolaborasi secara aktif harus dilakukan dengan universitas sebagai pusat penelitian untuk mendorong inovasi, pengembangan keterampilan, dan praktik berkelanjutan. Kemitraan dengan institusi pendidikan tinggi mendorong inisiatif penelitian kolaboratif.
Pengalaman praktis dan langsung dalam industri, tidak hanya meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang aplikasi dunia nyata tetapi juga berfungsi sebagai sumber tenaga kerja untuk sektor komposit polimer. Fakultas Teknik, Unika Atma Jaya dalam upaya kolaboratif ini, bekerja sama dengan mitra industri untuk mendorong keunggulan dan inovasi lulusannya dalam sektor manufaktur.
Temuan dan inovasi yang berguna akan terlahir dari dunia nyata yang ditekuni terus menerus. Inovasi yang terus dilahirkan di dalam perusahaan akan menjadikan perusahaan tersebut mampu bertahan dan bahkan mengembangkan bisnisnya.
“Menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan tidak takut bersaing dengan perusahaan asing telah menjadi kenyataan yang senyata-nyatanya. Hal ini tidak hanya berlaku bagi industri manufaktur komposit polimer, namun juga berlaku bagi industri lainnya,” pungkasnya.
“Apa yang dikembangkan Prof. Dr. Ir. Djoko Setyanto bersama dengan Fakultas Teknik diharapkan dapat berkontribusi meningkatkan peran industri manufaktur menjadi penting kembali,” ungkap Rektor Unika Atma Jaya, Dr. Agustinus Prasetyantoko, melalui siaran pers, dikutip Minggu (26/11/2023).
Dengan ini secara resmi Unika Atma Jaya menambah jumlah anggota Dewan Guru Besar menjadi 28 Guru Besar tetap. Rektor berharap, hal ini dapat menjadi penyemangat dosen-dosen tetap lainnya di Unika Atma Jaya untuk bisa melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi dan berjuang untuk menjadi Guru Besar.
Baca juga: Tersangka Kasus Gratifikasi, Wamenkumham Eddy Hiariej Hadiri Pengukuhan Guru Besar di UGM
Dihadiri keluarga dan kolega, Prof. Dr. Ir. Djoko Setyanto menyampaikan Orasi Ilmiah dengan judul, Industri Manufaktur Material Komposit Polimer di Indonesia Menjadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri.
Peran Perguruan Tinggi
Industri manufaktur komposit polimer khususnya komposit GFRP di Indonesia kian penting seiring dengan perkembangan konstruksi di Indonesia, hal ini menunjukan kemajuan dan pencapaian bangsa dalam inovasi, keberlanjutan dan pertumbuhan ekonomi.
Industri Manufaktur Material Komposit Polimer di Indonesia wajib menjadi tuan rumah di negara sendiri, industri nasional memiliki kelebihan dibandingkan pelaku industri dari manca negara.
Kemampuan memberikan layanan keinjiniringan dengan kecepatan penyediaan material, dan perawatan yang cepat dan akurat sesuai karakteristik kebutuhan lokal menjadi satu kelebihan yang dimiliki pelaku industri nasional.
Selain itu juga kemampuan untuk proaktif dengan menawarkan produk-produk baru tanpa harus menunggu permintaan dari pengguna menjadi kelebihan yang ditawarkan.
Baca juga: Prof Ali Masykur Musa: Politik Pendidikan Islam Jangan Kaji Ulang Pancasila
Untuk mendorong kemajuan industri manufaktur material komposit polimer di Indonesia, Perguruan Tinggi berperan untuk mengembangkan tenaga ahli yang terampil. Dengan membina bakat melalui pendidikan dan program pelatihan serta lokakarya pengembangan keterampilan.
Hal ini tidak hanya memperkuat sumber daya manusia di industri ini tetapi juga berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.
“Perguruan Tinggi berperan nyata untuk membantu industri manufaktur komposit nasional agar mampu mengatasi tantangan-tantangannya dan sekaligus mampu memanfaatkan peluang pasar,” ungkap Guru Besar bidang Ilmu Mekanika Material, Prof. Dr. Ir. Djoko Setyanto, dalam orasi ilmiah Pengukuhan Guru Besar Unika Atma Jaya.
Menyadari peran penting pendidikan dalam membentuk masa depan industri manufaktur material komposit polimer, kolaborasi secara aktif harus dilakukan dengan universitas sebagai pusat penelitian untuk mendorong inovasi, pengembangan keterampilan, dan praktik berkelanjutan. Kemitraan dengan institusi pendidikan tinggi mendorong inisiatif penelitian kolaboratif.
Pengalaman praktis dan langsung dalam industri, tidak hanya meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang aplikasi dunia nyata tetapi juga berfungsi sebagai sumber tenaga kerja untuk sektor komposit polimer. Fakultas Teknik, Unika Atma Jaya dalam upaya kolaboratif ini, bekerja sama dengan mitra industri untuk mendorong keunggulan dan inovasi lulusannya dalam sektor manufaktur.
Temuan dan inovasi yang berguna akan terlahir dari dunia nyata yang ditekuni terus menerus. Inovasi yang terus dilahirkan di dalam perusahaan akan menjadikan perusahaan tersebut mampu bertahan dan bahkan mengembangkan bisnisnya.
“Menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan tidak takut bersaing dengan perusahaan asing telah menjadi kenyataan yang senyata-nyatanya. Hal ini tidak hanya berlaku bagi industri manufaktur komposit polimer, namun juga berlaku bagi industri lainnya,” pungkasnya.
(nnz)