8 Jurusan dengan Potensi Pengangguran Tertinggi, Apa Saja Itu?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Terdapat sejumlah jurusan dengan potensi pengangguran tinggi. Hal ini karena lulusannya sulit mendapat pekerjaan.
Berdasarkan data BPS tahun 2022, lulusan universitas memang memiliki tingkat pengangguran yang lebih tinggi ketimbang lulusan akademi atau diploma.
Dari data BPS pada Februari 2022, lulusan universitas yang menganggur sebanyak 884.769 orang. Sementara untuk lulusan akademi dan diploma sebanyak 235.395 orang.
Hal tersebut kemungkinan disebabkan karena banyaknya jumlah universitas di Indonesia ketimbang akademi maupun diploma. Dari angka pengangguran ini, ada beberapa jurusan dengan potensi pengangguran tinggi.
Dalam survei yang dilakukan oleh Hotcourse Indonesia pada tahun 2014-2016 menyebutkan jika lulusan prodi sejarah memiliki angka pengangguran yang cukup tinggi, yakni mencapai 50,7%. Hal tersebut kemungkinan karena minimnya perusahaan di Indonesia yang membutuhkan sarjana sejarah.
Sastra asing juga menjadi salah satu jurusan yang punya potensi pengangguran yang tinggi. Ini disebabkan juga oleh minimnya perusahaan yang membutuhkan seorang bergelar sarjana sastra asing.
Salah satu potensi pekerjaan yang dimiliki oleh lulusan sastra asing di Indonesia adalah lowongan yang membuka pekerjaan untuk semua jurusan.
Meskipun Indonesia memiliki banyak tempat pariwisata yang menakjubkan, namun kebanyakan lulusan pariwisata justru sulit menemukan pekerjaan.
Hal tersebut bisa karena tingkat persaingan yang tinggi dan fluktuasi dalam industri pariwisata. Ini membuat banyak lulusannya sulit mendapatkan pekerjaan yang stabil.
Jurusan kuliah yang mempelajari tentang masyarakat ini juga tergolong sulit mendapat pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya. Ditambah dengan jumlah lulusan yang melebihi permintaan pasar menyebabkan tingkat pengangguran yang tinggi.
Jurusan satu ini memiliki tingkat pengangguran 52,6% menurut survei yang dilakukan oleh Hotcourse Indonesia. Hal itu kemungkinan disebabkan oleh siaran televisi saat ini yang mulai tergerus oleh media sosial dan internet.
Lulusan Peternakan juga menjadi salah satu penyumbang pengangguran di Indonesia. Banyaknya jurusan peternakan yang menganggur atau lebih memiliki pekerjaan yang tak sesuai bidang. Ini juga yang membuat produksi ternak di Indonesia masih tergolong kurang maju meskipun memiliki banyak sarjana peternakan.
Lulusan seni rupa memang tidak memiliki lowongan pekerjaan yang pasti. Hal ini karena mereka hanya akan berkarya dan hidup dari karya ciptaannya.
Dalam survei Hotcourse Indonesia disebutkan jika jurusan ini memiliki tingkat pengangguran yang cukup tinggi, mencapai 50,7%.
Jurusan Pertanian yang seharusnya makmur di Indonesia, terutama di Jawa ini justru memiliki potensi sulit mendapatkan pekerjaan. Di sisi lain, minat generasi muda untuk berkarier di bidang pertanian turun sehingga menyebabkan tingkat pengangguran yang tinggi di sektor ini.
Perlu dicatat bahwa sebenarnya jurusan tidak memengaruhi pengangguran nantinya. Jika seseorang itu memang dapat mengamalkan ilmu yang didapatnya dengan baik, bukan tidak mungkin dia akan berhasil nantinya.
Berdasarkan data BPS tahun 2022, lulusan universitas memang memiliki tingkat pengangguran yang lebih tinggi ketimbang lulusan akademi atau diploma.
Dari data BPS pada Februari 2022, lulusan universitas yang menganggur sebanyak 884.769 orang. Sementara untuk lulusan akademi dan diploma sebanyak 235.395 orang.
Hal tersebut kemungkinan disebabkan karena banyaknya jumlah universitas di Indonesia ketimbang akademi maupun diploma. Dari angka pengangguran ini, ada beberapa jurusan dengan potensi pengangguran tinggi.
8 Jurusan dengan Potensi Pengangguran Tertinggi
1. Sejarah
Dalam survei yang dilakukan oleh Hotcourse Indonesia pada tahun 2014-2016 menyebutkan jika lulusan prodi sejarah memiliki angka pengangguran yang cukup tinggi, yakni mencapai 50,7%. Hal tersebut kemungkinan karena minimnya perusahaan di Indonesia yang membutuhkan sarjana sejarah.
2. Sastra Asing
Sastra asing juga menjadi salah satu jurusan yang punya potensi pengangguran yang tinggi. Ini disebabkan juga oleh minimnya perusahaan yang membutuhkan seorang bergelar sarjana sastra asing.
Salah satu potensi pekerjaan yang dimiliki oleh lulusan sastra asing di Indonesia adalah lowongan yang membuka pekerjaan untuk semua jurusan.
3. Pariwisata
Meskipun Indonesia memiliki banyak tempat pariwisata yang menakjubkan, namun kebanyakan lulusan pariwisata justru sulit menemukan pekerjaan.
Hal tersebut bisa karena tingkat persaingan yang tinggi dan fluktuasi dalam industri pariwisata. Ini membuat banyak lulusannya sulit mendapatkan pekerjaan yang stabil.
4. Sosiologi
Jurusan kuliah yang mempelajari tentang masyarakat ini juga tergolong sulit mendapat pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya. Ditambah dengan jumlah lulusan yang melebihi permintaan pasar menyebabkan tingkat pengangguran yang tinggi.
5. Produksi Televisi/Radio dan Film
Jurusan satu ini memiliki tingkat pengangguran 52,6% menurut survei yang dilakukan oleh Hotcourse Indonesia. Hal itu kemungkinan disebabkan oleh siaran televisi saat ini yang mulai tergerus oleh media sosial dan internet.
6. Peternakan
Lulusan Peternakan juga menjadi salah satu penyumbang pengangguran di Indonesia. Banyaknya jurusan peternakan yang menganggur atau lebih memiliki pekerjaan yang tak sesuai bidang. Ini juga yang membuat produksi ternak di Indonesia masih tergolong kurang maju meskipun memiliki banyak sarjana peternakan.
7. Seni Rupa
Lulusan seni rupa memang tidak memiliki lowongan pekerjaan yang pasti. Hal ini karena mereka hanya akan berkarya dan hidup dari karya ciptaannya.
Dalam survei Hotcourse Indonesia disebutkan jika jurusan ini memiliki tingkat pengangguran yang cukup tinggi, mencapai 50,7%.
8. Pertanian
Jurusan Pertanian yang seharusnya makmur di Indonesia, terutama di Jawa ini justru memiliki potensi sulit mendapatkan pekerjaan. Di sisi lain, minat generasi muda untuk berkarier di bidang pertanian turun sehingga menyebabkan tingkat pengangguran yang tinggi di sektor ini.
Perlu dicatat bahwa sebenarnya jurusan tidak memengaruhi pengangguran nantinya. Jika seseorang itu memang dapat mengamalkan ilmu yang didapatnya dengan baik, bukan tidak mungkin dia akan berhasil nantinya.
(okt)