Mahasiswi ITB Carissa Tibia Walidayni Peraih IPK 4,00, Begini Rahasia Belajarnya
loading...
A
A
A
BANDUNG - Ini rahasia belajar Carissa Tibia Walidayni, mahasiswi ITB yang sukses meraih IPK 4,00 . Mahasiswa Magister Sains Manajemen Institut Teknologi Bandung (ITB), Carissa Tibia Walidayni, meraih prestasi gemilang dengan meraih IPK 4,00 dan publikasi jurnal Scopus Q1. Carissa pun didaulat menjadi salah satu mahasiswa terbaik dalam programnya.
Mahasiswa berprestasi seperti Cariss saat ini jumlahnya sudah banyak, Namun yang istimewa raihan IPK-nya yang bisa mencapai 4,00, sebuah nilai yang langka didapatkan mahasiswa. Kamu dan juga mahasiswa lain tentu bertanya-tanya, bagaimana cara Carissa bisa mendapat IPK sebesar itu? Penasaran? Artikel kali ini akan mengulas tips belajar ala Carissa yang bisa jadi inspirasi untuk kamu
Selain kerja keras, selama menjadi mahasiswa Carissa mengaku selalu belajar dan bekerja secara cerdas. Jika ada materi yang belum dipahami, Carissa selalu berani berdiskusi dengan dosen maupun teman.
Belajar bersama sambil bermain di kafe juga menjadi cara untuk mengatasi kejenuhan. Diskusi dengan dosen dan tenaga kependidikan juga sangat membantu menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan, penulisan tesis, dan publikasi jurnal. ITB, menurutnya, memberikan dukungan yang besar dalam meraih prestasi.
Fasilitas teknis seperti literatur, perangkat lunak pengolahan dan visualisasi data, serta administrasi riset dan publikasi jurnal telah disediakan dengan baik. Selain itu, dukungan mental dari dosen dan tenaga kependidikan memberikan bantuan dalam menghadapi tantangan.
Pengaturan waktu yang baik, menjaga kesehatan fisik dan mental, serta dukungan dari dosen dan tenaga kependidikan merupakan faktor penting dalam mengatasi tantangan tersebut.
Tantangan terbesar yang dihadapi Carissa selama studi magister adalah mengatur waktu, tenaga, dan pikiran antara kuliah, pekerjaan, dan kehidupan sosial. Bagi Carissa yang berkuliah sembari bekerja sebagai asisten dosen dalam beberapa proyek, multitasking menjadi kunci utama.
Carissa bercerita, motivasi utama dirinya menempuh program magister di ITB awalnya didorong orang tuanya. Namun, setelah mempertimbangkan lebih lanjut, Carissa menyadari bahwa pendidikan S2 telah menjadi hal yang umum saat ini.
Selama menjalani program magister, Carissa merasakan manfaat yang luar biasa. Kemampuan berpikir strategis dan pengambilan keputusan yang berbasis data, analisis yang mendalam untuk memahami masalah, kemampuan berpikir kritis, sistematis, dan kreatif dalam menyusun solusi, serta keterampilan komunikasi yang baik telah menjadi bekal penting dalam membangun nilai dirinya.
Selain itu, melanjutkan studi ke jenjang S2 membantu Carissa memperluas jaringan profesional. Hal tersebut membantu membangun kariernya. "Prinsip saya selama menjalani S2, yaitu kerja keras (tangguh), kerja cerdas (berstrategi), dan kerja ikhlas (menata niat)," ujar Carissa seperti dikutip dari laman ITB, Senin (27/11/2023).
Menjalani program S2 bukanlah perkara mudah, terutama bagi mahasiswa yang harus berkuliah sambil bekerja atau bahkan sudah berkeluarga. Carissa harus tangguh menghadapi tekanan perkuliahan, penulisan tesis, dan publikasi jurnal.
Bergaul dengan dosen, tendik, kakak tingkat, kolega, dan teman telah membantu Carissa dalam mengumpulkan informasi dan menyusun strategi yang tepat.
Di tengah kesibukannya, Carissa selalu menyempatkan waktu untuk bersosialisasi, yang juga menjadi hiburan sekaligus dukungan dalam menghadapi kejenuhan. Ketika hasil yang diharapkan tidak sesuai, Carissa selalu menata niatnya kembali dan tidak berhenti berusaha.
Mahasiswa berprestasi seperti Cariss saat ini jumlahnya sudah banyak, Namun yang istimewa raihan IPK-nya yang bisa mencapai 4,00, sebuah nilai yang langka didapatkan mahasiswa. Kamu dan juga mahasiswa lain tentu bertanya-tanya, bagaimana cara Carissa bisa mendapat IPK sebesar itu? Penasaran? Artikel kali ini akan mengulas tips belajar ala Carissa yang bisa jadi inspirasi untuk kamu
Tips Belajar Biar Dapat IPK Tinggi Ala Carissa
Selain kerja keras, selama menjadi mahasiswa Carissa mengaku selalu belajar dan bekerja secara cerdas. Jika ada materi yang belum dipahami, Carissa selalu berani berdiskusi dengan dosen maupun teman.
Belajar bersama sambil bermain di kafe juga menjadi cara untuk mengatasi kejenuhan. Diskusi dengan dosen dan tenaga kependidikan juga sangat membantu menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan, penulisan tesis, dan publikasi jurnal. ITB, menurutnya, memberikan dukungan yang besar dalam meraih prestasi.
Fasilitas teknis seperti literatur, perangkat lunak pengolahan dan visualisasi data, serta administrasi riset dan publikasi jurnal telah disediakan dengan baik. Selain itu, dukungan mental dari dosen dan tenaga kependidikan memberikan bantuan dalam menghadapi tantangan.
Pengaturan waktu yang baik, menjaga kesehatan fisik dan mental, serta dukungan dari dosen dan tenaga kependidikan merupakan faktor penting dalam mengatasi tantangan tersebut.
Tantangan terbesar yang dihadapi Carissa selama studi magister adalah mengatur waktu, tenaga, dan pikiran antara kuliah, pekerjaan, dan kehidupan sosial. Bagi Carissa yang berkuliah sembari bekerja sebagai asisten dosen dalam beberapa proyek, multitasking menjadi kunci utama.
Tersadar Pentingnya Studi S2 dari Dorongan Orang Tua
Carissa bercerita, motivasi utama dirinya menempuh program magister di ITB awalnya didorong orang tuanya. Namun, setelah mempertimbangkan lebih lanjut, Carissa menyadari bahwa pendidikan S2 telah menjadi hal yang umum saat ini.
Selama menjalani program magister, Carissa merasakan manfaat yang luar biasa. Kemampuan berpikir strategis dan pengambilan keputusan yang berbasis data, analisis yang mendalam untuk memahami masalah, kemampuan berpikir kritis, sistematis, dan kreatif dalam menyusun solusi, serta keterampilan komunikasi yang baik telah menjadi bekal penting dalam membangun nilai dirinya.
Studi S2 Membuka Akses Jaringan
Selain itu, melanjutkan studi ke jenjang S2 membantu Carissa memperluas jaringan profesional. Hal tersebut membantu membangun kariernya. "Prinsip saya selama menjalani S2, yaitu kerja keras (tangguh), kerja cerdas (berstrategi), dan kerja ikhlas (menata niat)," ujar Carissa seperti dikutip dari laman ITB, Senin (27/11/2023).
Menjalani program S2 bukanlah perkara mudah, terutama bagi mahasiswa yang harus berkuliah sambil bekerja atau bahkan sudah berkeluarga. Carissa harus tangguh menghadapi tekanan perkuliahan, penulisan tesis, dan publikasi jurnal.
Bergaul dengan dosen, tendik, kakak tingkat, kolega, dan teman telah membantu Carissa dalam mengumpulkan informasi dan menyusun strategi yang tepat.
Di tengah kesibukannya, Carissa selalu menyempatkan waktu untuk bersosialisasi, yang juga menjadi hiburan sekaligus dukungan dalam menghadapi kejenuhan. Ketika hasil yang diharapkan tidak sesuai, Carissa selalu menata niatnya kembali dan tidak berhenti berusaha.
(wyn)