Dorong Lahirnya Pengusaha dari Kampus, Presuniv Kolaborasi dengan Korea Selatan

Kamis, 30 November 2023 - 12:40 WIB
loading...
Dorong Lahirnya Pengusaha...
Rektor Presuniv Prof. Dr. Chairy (kiri) dan Walikota Jinju Kyoo-il Jo (kanan) usai penandatanganan MoU. Foto/Presuniv.
A A A
JAKARTA - Untuk mendorong semakin berkembangnya kewirausahaan di kalangan orang-orang muda, terutama dari lembaga pendidikan, Presiden University (Presuniv) menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kota Jinju, Korea Selatan. Perjanjian MoU ditandatangani Rektor Presuniv Prof. Dr. Chairy dan Walikota Jinju Kyoo-il Jo.

Perjanjian kesepahaman tersebut mencakup saling tukar menukar informasi dan pengetahuan, kerja sama dalam penyebaran kewirausahaan, berbagai kegiatan promosi dalam bidang pendidikan, kebudayaan dan industri. Selain itu, dua belah pihak juga sepakat untuk terus mengeksplorasi berbagai bentuk kerja sama lainnya.

“Salah satu program Presuniv adalah terus meningkatkan jumlah lulusan yang berprofesi sebagai pengusaha. Untuk itulah kami mendirikan bisnis inkubator, yakni SetSail BizAccelator,” papar Prof. Chairy, dalam keterangan resmi, Kamis (30/11/2023).

Baca juga: President University Berbagi Pengalaman di Forum Internasional di Guanxi China

Melalui inkubator ini, lanjut dia, Presuniv menempa mahasiswa-mahasiswa yang sejak awal memang ingin menjadi pengusaha. “Selain itu, kami juga mempertemukan mereka dengan para investor,” ungkap Prof. Chairy.

Mengenai penandatanganan Perjanjian Kesepahaman, ujarnya, pihaknya ingin mendapatkan informasi dan pengetahuan tentang bagaimana lembaga pendidikan dapat berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk bersama-sama mendorong lahirnya pengusaha-pengusaha baru, terutama anak-anak muda, dari kalangan kampus.

Dalam kesempatan yang sama, Presuniv juga menggelar seminar bertopik Entrepreneurship Seminar: Sharing Insights on Korean Youth Entrepreneurship and Humane Entrepreneurship, Senin, 28 November 2023, di Auditorium Charles Himawan, Gedung A Kampus Presuniv di Jababeka Education Park, Cikarang, Bekasi.

Baca juga: Bantu Ketersediaan Dokter di Indonesia, Presuniv Resmi Buka Fakultas Kedokteran

Seminar tersebut menghadirkan dua pembicara internasional, yakni Dr. Ayman El Tarabishy, President & CEO International Council of Small Business (ICSB) dan Kyoo-il Jo, Walikota Jinju, Korea Selatan.

Mengapa pengusaha kecil suaranya sering tak didengar oleh banyak kalangan? tanya Ayman El Tarabishy. Itu karena skala bisnisnya yang kecil maka pengusaha kecil suaranya sering tak didengar oleh banyak kalangan. Berbeda dengan pengusaha skala besar yang bisnisnya menggurita ke mana-mana.

"Tapi, fakta yang sebenarnya tidak seperti itu. Ini terjadi bila seluruh pengusaha skala kecil mampu berjejaring, sehingga jumlah mereka menjadi sangat besar. Itu sebabnya agar suaranya lebih didengar, para pengusaha kecil perlu berjejaring, membangun network, agar terlihat besar. Jadi, small is the new big," ujarnya.

Selain berjejaring, pengusaha kecil juga harus memanfaatkan teknologi. “Gunakan teknologi digital dan media sosial untuk mempromosikan usahanya, sehingga bisnis-bisnis skala kecil pun menjadi terlihat,” tegas Ayman, yang juga Deputy Chair, Department of Management George Washington School of Business, Washington DC,. Lanjut dia, kalau bisnis skala kecilnya tidak terlihat, orang pun tidak akan peduli.

Satu hal lagi, tegas Ayman, para pengusaha skala kecil ini juga harus agile. “Mereka harus lincah dan cepat merespon berbagai perubahan, termasuk yang dipicu oleh perkembangan teknologi,” tandas Ayman.

Dalam seminar itu, Ayman juga mendorong orang-orang muda untuk mau menjadi pengusaha. “Masa depan adalah milik orang-orang muda. Orang-orang tua sudah memperlakukan Bumi dengan cara yang buruk. Mereka memicu terjadinya peperangan, menghasilkan sampah dan pencemaran, menyebabkan terjadinya pemanasan global dan berbagai penyakit menular lainnya," ungkapnya.

Maka, kata Ayman, salah satu tantangan bagi orang-orang muda adalah membenahi kondisi tersebut. Di antaranya, melalui dunia kewirausahaan.

Pada kesempatan tersebut, Walikota Jinju, Kyoo-il Jo, juga berbagi pengalaman tentang bagaimana pemerintah daerah dapat berperan mengembangkan usaha kecil di daerahnya. Papar Kyoo-il Jo, industri perawatan kulit dan kecantikan Korea Selatan sudah sangat mendunia.

“Produk perawatan kulit kami kami sangat inovatif dan standar kecantikannya sudah mendapatkan pengakuan internasional. Boleh dibilang kami telah menjadi pemimpin global dalam industri ini,” ungkap Kyoo-il Jo.

Kondisi inilah yang dimanfaatkan oleh para pengusaha kecil di Jinju, dengan bantuan pemerintah daerah. Kyoo-il Jo memaparkan, “Saat ini Jinju terkenal sebagai produsen mutiara serta produk skincare-nya. Semua produk ini sudah diekspor ke berbagai negara dunia. Kehadiran bisnis ini terbukti mampu meningkatkan kinerja perekonomian daerah Jinju.

Sebagai pemimpin di daerahnya, ungkap Kyoo-il Jo, perannya adalah mendukung sepenuhnya bisnis-bisnis tersebut. “Salah satunya adalah melalui berbagai regulasi yang mendorong terus berkembangnya bisnis-bisnis tersebut,” kata dia.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1926 seconds (0.1#10.140)