Mahasiswa Polinef Raih Emas di Olimpiade Sains Internasional, Buat Helm Anti Maling
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tim mahasiswa Politeknik Negeri Fakfak (Polinef) berhasil meraih medali emas pada olimpiade sains internasional. Mereka membuat inovasi helm anti maling.
Tim mahasiswa Polinef ini berasal dari jurusan Manajemen Informatika. Mereka terdiri dari Maulana Ceratta, Ilsa Aziza Khan Gandeguay, dan Haikal Syarief Nugraha Madu.
“Kami mengembangkan perangkat yang disematkan ke dalam Helm untuk mendeteksi pencurian,” ujar ketua tim Maulana Ceratta, dikutip dari laman Ditjen Vokasi, Selasa (26/12/2023).
Dia pun berharap, prestasi yang berhasil mereka raih dapat mengangkat citra pendidikan dari Indonesia Timur yang mampu bersaing, setara dengan yang lain.
Baca juga: Mahasiswa FMIPA UNY Gunakan Biji Kurma untuk Identifikasi Forensik Sidik Jari
“Kami berharap capaian ini dapat memotivasi mahasiswa lainnya untuk berprestasi di ajang lain,” tutur Maulana.
Tim mahasiswa Polinef mengagas helm anti maling berbasis internet of things (IoT) dengan tema Smart Detection Platform Integration With Internet of Things Using AI Deep Learning Methods and Tensorflow Framework.
Kompetisi yang mereka ikuti adalah International Applied Science Project Olympiad (I2ASPRO) yang diselenggarakan Indonesia Young Scientist Association (IYSA) bekerja sama dengan Fakultas Sains Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS).
Baca juga: Keren, 2 Mahasiswa PCR Buat Robot Penjinak Bom sebagai Tugas Akhir
Total ada sekitar 383 tim dari 17 negara delegasi yang ikut berkompetisi dalam ajang tersebut.
Kompetisi tersebut mengundang pelajar SD, SMP, SMA/SMK, dan universitas untuk berkompetisi dan menghasilkan produk yang dapat menjadi solusi terhadap permasalahan lingkungan.
Solusi-solusi tersebut diharapkan dapat digunakan oleh masyarakat luas. Kategori lomba meliputi pengelolaan sampah, teknologi IoT dan penerapannya, pangan fungsional, dan energi.
Lihat Juga: FKH UWKS dan Universiti Malaysia Kelantan Kenalkan Konsep Animal Welfare ke Generasi Muda
Tim mahasiswa Polinef ini berasal dari jurusan Manajemen Informatika. Mereka terdiri dari Maulana Ceratta, Ilsa Aziza Khan Gandeguay, dan Haikal Syarief Nugraha Madu.
“Kami mengembangkan perangkat yang disematkan ke dalam Helm untuk mendeteksi pencurian,” ujar ketua tim Maulana Ceratta, dikutip dari laman Ditjen Vokasi, Selasa (26/12/2023).
Dia pun berharap, prestasi yang berhasil mereka raih dapat mengangkat citra pendidikan dari Indonesia Timur yang mampu bersaing, setara dengan yang lain.
Baca juga: Mahasiswa FMIPA UNY Gunakan Biji Kurma untuk Identifikasi Forensik Sidik Jari
“Kami berharap capaian ini dapat memotivasi mahasiswa lainnya untuk berprestasi di ajang lain,” tutur Maulana.
Tim mahasiswa Polinef mengagas helm anti maling berbasis internet of things (IoT) dengan tema Smart Detection Platform Integration With Internet of Things Using AI Deep Learning Methods and Tensorflow Framework.
Kompetisi yang mereka ikuti adalah International Applied Science Project Olympiad (I2ASPRO) yang diselenggarakan Indonesia Young Scientist Association (IYSA) bekerja sama dengan Fakultas Sains Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS).
Baca juga: Keren, 2 Mahasiswa PCR Buat Robot Penjinak Bom sebagai Tugas Akhir
Total ada sekitar 383 tim dari 17 negara delegasi yang ikut berkompetisi dalam ajang tersebut.
Kompetisi tersebut mengundang pelajar SD, SMP, SMA/SMK, dan universitas untuk berkompetisi dan menghasilkan produk yang dapat menjadi solusi terhadap permasalahan lingkungan.
Solusi-solusi tersebut diharapkan dapat digunakan oleh masyarakat luas. Kategori lomba meliputi pengelolaan sampah, teknologi IoT dan penerapannya, pangan fungsional, dan energi.
Lihat Juga: FKH UWKS dan Universiti Malaysia Kelantan Kenalkan Konsep Animal Welfare ke Generasi Muda
(nnz)