DPR Minta Program Belajar dari Rumah Dievaluasi agar Menyenangkan

Kamis, 30 April 2020 - 18:07 WIB
loading...
DPR Minta Program Belajar...
Pandemi virus Corona membuat siswa terpaksa belajar di rumah. Foto/SINDOnews/Ali Masduki
A A A
JAKARTA - Komisi X DPR meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) segera melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau belajar dari rumah.

Anggota Komisi X DPR Zainuddin Maliki mengatakan, sejauh ini yang dilaporkan Kemendikbud masih menyangkut jumlah siswa yang jadi pesertanya.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Dasar dan Menengah Kemendikbud Hamid Muhammad, misalnya, menyebut lebih dari 90% siswa mengikuti program belajar dari rumah.

Demikian juga TVRI melaporkan rating pemirsanya naik drastis setelah menyiarkan paket pembelajaran bersama Kemendikbud.

"Namun yang diperlukan bukan hanya jumlah keikutsertaan siswa, tetapi perlu dievaluasi efektivitas pembelajaran itu sendiri. Saya kira survei yang sudah dilakukan KPAI sangat membantu dalam mengevaluasi efektivitas belajar dari rumah ini," tutur mantan rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya ini, Kamis (30/4/2020).( )

Secara umum, lanjut Zainuddin, harus diakui bahwa para guru sudah berusaha bekerja keras selama pandemi Covid-19. Namun evaluasinya dinilai belum bisa mengantar siswa mencapai tujuan instruksional yang diinginkan. Masalahnya, mayoritas siswa mengaku tidak bisa berinteraksi dengan guru.

"Interaksi hanya terjadi ketika memberi dan menagih tugas yang bertubi-tubi. Ujungnya, siswa menilai belajar di sekolah lebih menyenangkan daripada belajar dari rumah," katanya.

Dari hasil evaluasi seperti ini, kata dia, diharapkan Kemdikbud segera mengambil langkah. Dalam hal ini, Kemendikbud harus bisa memberi kesempatan guru melakukan pelatihan secara virtual.

Sembari menjalankan tugas mengelola pendidikan jarak jauh, guru juga perlu berlatih mengelola belajar dari rumah dengan benar. "Diharapkan dari pelatihan itu, guru lebih inovatif, tidak sekadar mengisi pendidikan jarak jauh hanya dengan memberi dan menagih tugas semata," urainya.

Menurut dia, pendidikan jarak jauh menyangkut banyak hal dan memiliki sejumlah dimensi untuk dipertimbangkan. Antara lain guru harus bisa memastikan siswa tahu apa yang diharapkan dari pembelajaran dari rumah.

Guru juga harus dapat melakukan semua tindakan dan kegiatan yang diperlukan dalam pembelajaran dari rumah. "Perlu kemampuan tertentu untuk bisa mempersiapkan dan mengimplementasikan materi dalam sesi pendidikan jarak jauh yang tidak membikin siswa jenuh, sebaliknya mendorong siswa aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan," kata politikus PAN ini.

Menurut Zainuddin, mentransformasikan materi dari rumah sangat berbeda dengan belajar di sekolah. Guru tidak bisa mengajar dengan membayangkan semua siswa didiknya berada di lingkungan yang sama. Tidak semua siswa didik tinggal di rumah yang kondusif untuk belajar.

"Oleh karena itu, Kemendikbud harus bisa memfasilitasi berupa sarana yang bisa membantu guru betapapun sulitnya, untuk tetap bisa mengetahui dan memahami kondisi siswanya di rumah masing-masing. Jadi memang pendidikan jarak jauh adalah sesuatu yang kompleks," tuturnya.

Oleh karena itu, kata Zainuddin, Kemdikbud harus bisa mengajak dan memfasilitasi guru menyisihkan waktu meningkatkan kemampuan menggunakan teknologi pembelajaran daring. Fasilitasi guru mengadaptasikan teknologi pendidikan jarak jauh yang tiba-tiba harus digeluti ini untuk bisa dilaksanakan secara efektif sehingga siswa belajar dari rumah dengan senang.
(dam)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
MNC University Jajaki...
MNC University Jajaki Peluang Kerja Sama dengan LP3I
Efisien dan Tepat Sasaran:...
Efisien dan Tepat Sasaran: Mekanisme Tunjangan Langsung ke Rekening, Banjir Pujian Para Guru
Siapa Calon Guru di...
Siapa Calon Guru di Sekolah Rakyat? Gus Ipul Beri Bocoran Ini
GSIS 2025 Kenalkan Manfaat...
GSIS 2025 Kenalkan Manfaat AI dalam Pembelajaran Bagi Insan Pendidikan
MNC University dan Poltek...
MNC University dan Poltek Harber Jalin Kerja Sama Strategis
iNews Media Group dan...
iNews Media Group dan Kemendikdasmen Jalin Sinergi untuk Pendidikan Indonesia
Shahnaz Haque Berbagi...
Shahnaz Haque Berbagi Tips Mendidik Anak Agar Bisa Berpikir Kritis
Prabowo: Pendidikan...
Prabowo: Pendidikan yang Bagus Perlu Uang, Bukan dengan Omon-omon
Ini Dua Model Pembangunan...
Ini Dua Model Pembangunan Sekolah Rakyat
Rekomendasi
Timnas Indonesia U-17...
Timnas Indonesia U-17 vs Korea Utara U-17: Awas, Lebih Ngeri dari Korea Selatan!
Barang Sitaan Kasus...
Barang Sitaan Kasus Suap Vonis Lepas Perkara CPO Tiba di Kejagung, dari Triumph hingga Harley Davidson
Rahasia Cerdas IniVindy:...
Rahasia Cerdas IniVindy: Dongkrak Parfum Lokal dengan YouTube Shopping Affiliates dan Shopee
Penjualan Sentuh 1 Juta...
Penjualan Sentuh 1 Juta Unit Motor, Royal Enfield Cetak Sejarah
Terdaftar di Samsat,...
Terdaftar di Samsat, BYD Siap Jual Mobil Listrik Murah?
Unik, Live Silaturahim...
Unik, Live Silaturahim Lebaran DPP PKB Disukai 1,1 Juta Kali di TikTok
Berita Terkini
PGRI Dukung Rencana...
PGRI Dukung Rencana Penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa Kembali Diterapkan di SMA
3 jam yang lalu
Standarisasi atau Standardisasi,...
Standarisasi atau Standardisasi, Mana Penulisan Kata yang Benar?
10 jam yang lalu
5 PTN yang Sedang Buka...
5 PTN yang Sedang Buka Pendaftaran Jalur Mandiri 2025, Ada Kampus Pilihanmu?
15 jam yang lalu
Cara Legalisir Ijazah...
Cara Legalisir Ijazah untuk Kuliah atau Bekerja ke Luar Negeri di Kemendikti Saintek
1 hari yang lalu
Kerjasama atau Kerja...
Kerjasama atau Kerja Sama, Mana Penulisan yang Benar Menurut KBBI?
1 hari yang lalu
Profil Edy Meiyanto,...
Profil Edy Meiyanto, Guru Besar Farmasi UGM yang Dipecat karena Kasus Asusila
1 hari yang lalu
Infografis
Resmi, DPR Akhirnya...
Resmi, DPR Akhirnya Minta TikTok Angkat Kaki dari AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved