Penduduk Indonesia Lulusan S2 dan S3 Kurang dari 1%, Jokowi: Sangat Rendah Sekali

Senin, 15 Januari 2024 - 14:29 WIB
loading...
Penduduk Indonesia Lulusan...
Presiden mengaku kaget dengan jumlah lulusan S2 dan S3 di Indonesia yang dinilai sangat rendah saat memberi sambutan pada acara pembukaan Konvensi Kampus XXIX dan Temu Tahunan XXV Forum Rektor Indonesia, Surabaya, Senin (15/1). Foto/B
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku kaget dengan jumlah lulusan S2 dan S3 di Indonesia yang dinilai sangat rendah dibandingkan negara lain.

Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam sambutannya pada acara pembukaan Konvensi Kampus XXIX dan Temu Tahunan XXV Forum Rektor Indonesia, Surabaya, Senin (15/1). "Rasio penduduk berpendidikan S2 dan S3 terhadap populasi produktif itu juga masih sangat rendah sekali kita ini," kata Jokowi dalam sambutannya.

Jokowi mengungkapkan bahwa jumlah lulusan S2 dan S3 tidak sampai satu persen dari jumlah populasi produktif. "Saya kaget juga kemarin dapat angka ini saya kaget. Indonesia itu di angka 0,45 persen. 0,45 persen. Negara tetangga kita, Vietnam Malaysia sudah di angka 2,43 persen. Negara maju 9,8 persen, jauh sekali," kata Jokowi.

Baca juga: Indonesia Hanya Punya 10,15% Lulusan Perguruan Tinggi, Ini Persentase Penduduk Berdasarkan Pendidikan

Presiden mengaku akan menggelar rapat untuk membahas mengenai hal tersebut di Istana. Meski begitu, Jokowi belum mengetahui anggaran yang akan digunakan untuk menambah lulusan S2 dan S3 nantinya.

"Saya minggu ini akan rapatkan ini dan mengambil kebijakan policy untuk mengejar angka yang masih 0,45 persen. Nggak tau anggarannya akan didapat darimana tapi akan kita carikan agar S2, S3 terhadap populasi usia produktif itu betul-betul bisa naik secara drastis," kata Presiden.

"Kejauhan sekali 0,45 sama 2,43. angkanya memang keliatannya, tapi kalo dikalikan ini sudah berapa kali. 5 kali lebih rendah kita dengan negara-negara yang tadi saya sampaikan, bukan negara maju, dibandingin dengan negara maju," sambungnya.

Jokowi menyebut bahwa perlunya anggaran tambahan di tengah tekanan besar fiskal saat ini. Namun, dirinya akan mengusahakan hal tersebut agar Indonesia dapat melahirkan SDM yang unggul dan juga berkualitas.

Nantinya, kata Presiden, selain dari APBN dan APBN dana tambahan untuk pendidikan dan riset akan dimanfaatkan dari dana abadi yang dimiliki. Termasuk, katanya, menggunakan matching fund.

"Sekali lagi saya sangat paham semua upaya itu membutuhkan anggaran, membutuhkan biaya, pembiayaan di tengah tekanan berat fiskal kita. Tapi apa pun yang namanya sumber daya manusia menjadi sangat penting dalam 5-10 tahun ke depan dan itu akan menjadi kunci," tandasnya.
(wyn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Kisah Tuti, Ibu Dua...
Kisah Tuti, Ibu Dua Balita Raih IPK 4 di Tengah Tantangan Kuliah S2 di UGM
BINUS University Bangun...
BINUS University Bangun Ekosistem AI untuk Pendidikan Berkualitas dan Adaptif
Rektor UNJ: Diktisaintek...
Rektor UNJ: Diktisaintek Berdampak Jawab Tantangan Masa Depan Pendidikan Tinggi
Peringatan Hardiknas...
Peringatan Hardiknas 2025, Menteri Brian Yuliarto Luncurkan Diktisaintek Berdampak
Riwayat Pendidikan Kaesang...
Riwayat Pendidikan Kaesang Pangarep, Putra Bungsu Jokowi yang Juga Ketua Umum PSI
Pendidikan Yakup Hasibuan...
Pendidikan Yakup Hasibuan Kuasa Hukum Jokowi di Kasus Ijazah Palsu, Alumnus FH UI
Dedi Mulyadi The Next...
Dedi Mulyadi The Next Jokowi? Parpol Harus Hadirkan Pemimpin yang Bisa Beri Solusi
Pengacara Sebut Menunjukkan...
Pengacara Sebut Menunjukkan Ijazah Jokowi ke Publik Tak Bakal Selesaikan Persoalan
Rampung Diperiksa Bareskrim,...
Rampung Diperiksa Bareskrim, Pengacara Serahkan Ijazah Jokowi ke Penyidik
Rekomendasi
Wali Kota Denpasar Ungkap...
Wali Kota Denpasar Ungkap Urgensi Sinergi Kepala Daerah saat Munas VII Apeksi
3 Joki UTBK 2025 Ditangkap,...
3 Joki UTBK 2025 Ditangkap, Polda Jabar: Tersangka Beraksi 2 Tahun
Uji Kekuatan Smartphone,...
Uji Kekuatan Smartphone, Samsung Ciptakan Robot Pantat
Petani Milenial Kaltim...
Petani Milenial Kaltim Raup Cuan Rp24 Juta per Bulan, Mentan Amran Terharu
Penanganan Premanisme...
Penanganan Premanisme Ormas Bukan Hanya Tanggung Jawab Polri
Sinar Mas Kirim 500...
Sinar Mas Kirim 500 Pegawai Ikuti Pendidikan dan Pelatihan Komcad
Berita Terkini
Luna Maya Lulusan Mana?...
Luna Maya Lulusan Mana? Ini Jejak Pendidikan Istri Maxime Bouttier
Universitas Brawijaya...
Universitas Brawijaya Buka Lowongan Asisten Peneliti 2025, Simak Persyaratannya
Prof Didik J Rachbini...
Prof Didik J Rachbini Kembali Terpilih sebagai Rektor Universitas Paramadina
50 Contoh Soal Tes Wawasan...
50 Contoh Soal Tes Wawasan Kebangsaan Beserta Jawabannya untuk Seleksi CPNS dan BUMN
7 Cara Mudah Lapor Diri...
7 Cara Mudah Lapor Diri PPG Guru Tertentu 2025, Cek Berkas yang Harus Diupload
20 Contoh Soal Tes Wawasan...
20 Contoh Soal Tes Wawasan Kebangsaan, Bisa Jadi Referensi Belajar
Infografis
Jumlah Dokter di Indonesia...
Jumlah Dokter di Indonesia Kurang dan Tidak Merata
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved