Kisah Machrus, Kader Ansor yang Sukses Meraih Beasiswa LPDP S2 dan S3
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kader Ansor Malang M Ali Machrus menceritakan pengalamannya meraih beasiswa LPDP S2 dan S3. Simak juga strateginya untuk bisa lolos di beasiswa populer yang persaingannya ketat ini.
Machrus adalah alumnus UIN Maulana Malik Ibrahim Malang jurusan S1 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Machrus juga penerima beasiswa Bidikmisi Kementerian Agama (Kemenag)di UIN Malang. Bidikmisi saat ini dikenal dengan nama Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.
Awal mula ia mengenal beasiswa LPDP ialah ketika menjelang ia lulus dari UIN Malang sekitar 2015 lalu. Berbagai informasi mengenai beasiswa LPDP pun dihimpun guna bisa sukses mendaftar usai lulus kuliah nanti. Hingga ketika ia lulus S1 PGMI UIN Malang pada 2016 lalu, ia dan teman-temannya sepakat membuat tim untuk bersama mendaftar beasiswa S2 LPDP.
"Kita latihan, ada namanya FGD. Latihan tema, bikin essay on the spot, sampai latihan wawancara. Jadi kita saling cek, saling periksa teks essay yang telah kita tulis. Alhamdulillah, 2016 saya di terima untuk studi lanjut S2 PGMI UIN Malang," katanya, dikutip dari laman NU Online Jatim, Minggu (21/1/2024)
Baca juga: Pemerintah Akan Hentikan Alokasi Anggaran untuk Beasiswa LPDP
Kader Ansor yang merupakan alumnus Pesantren Ilmu Qur'an (PIQ) Singosari tersebut juga menceritakan, meskipun ia menjadi Awardee 2016, namun dia harus menunggu hingga akhirnya masuk perkuliahan tahun 2018.
"Jadi dalam penantian itu, dulu ada namanya pengayaan bahasa selama 3 bulan di Yogyakarta. Baru masuk kuliah tahun 2018. Alhamdulillah, kuliahnya lancar, sempat menjadi lurah LPDP di UIN Malang. Kemudian, saya semakin tahu sistemikanya," jelasnya.
Kader Ansor kelahiran 15 Januari 1994 tersebut menjelaskan, saat dirinya mendapatkan amanah sebagai lurah, dirinya sering berkomunikasi dan bertemu dengan pihak Monev LPDP, alumni, dan awardee lainnya.
"Saat jadi lurah saya juga mengambil jatah konferensi di Hongkong. Alhamdulillah, lulus dengan predikat Cumlaude. Itu di masa Covid-19," ungkapnya.
Usai merampungkan kuliah, dia yang juga kader Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Singosari itu mengabdikan diri membantu kelompok tani untuk branding, akreditasi, dan lainnya di Wonosantri.
Baca juga: Catat sebelum Daftar! Ini Aturan Batas Usia Pendaftar Beasiswa LPDP 2024 Tiap Program
"Saya tidak nunggu mengabdi sebagai dosen atau guru. Tapi saya bantu kelompok tani. Itu yang saya anggap sebagai tips and trik menuju pendaftaran beasiswa LPDP S3. Ada dua kunci yang harus dipahami yaitu kontribusi dan pengabdian. Karena LPDP tidak ada kuota, tapi tinggal kita layak atau tidak mendapatkan beasiswa," ujarnya.
Co-Founder Petani Millenial Kopi Le Mar (Lembah Arjuno) tersebut juga menjelaskan kontribusi yang dimaksud contohnya yakni setelah lulus S2 harapannya lanjut studi S3, kemudian mengabdi menjadi dosen.
"Alhamdulillah, di tahun 2022, saya sudah mulai masuk sebagai pengajuan dosen di STAI An Nur KH Badruddin Malang. Calon kampus baru, dan rencananya saya diajukan menjadi Kaprodi PGMI di kampus tersebut. Jadi, kontribusi riil saat saya lulus S3 ya menjadi dosen atau peneliti," terangnya.
Machrus menuturkan, pengabdian merupakan kunci utama yang harus dimiliki calon Awardee LPDP. Ia juga menjelaskan jika memang alumni S2 hendak melanjutkan studi S3, maka lebih baik mengejar LoA kampus tujuannya terlebih dahulu.
"Kalau kita sudah dapat LoA, kemudian lolos administrasi, langsung ke tes wawancara, tanpa melalui Tes Bakat Skolastik. Alhamdulillah, saya ambil S3 Manajemen Pendidikan UM dengan LoA. Setelah dinyatakan lolos administrasi saya yang langsung melangkah ke tahap wawancara," terang Machrus.
Alumnus MA Darul Karomah Singosari tersebut juga menekankan dalam tes wawancara LPDP diupayakan jujur apa adanya, sesuai yang sudah dilakukan. Ia juga mengingatkan pentingnya melengkapi seluruh administrasi yang dibutuhkan untuk pendaftaran awal LPDP.
"Administrasi itu penting semua, TOEFL, rekomendasi bisa dari dosen pembimbing, profesor, maupun tokoh-tokoh daerah. Kemudian jangan sungkan minta periksa esai kepada pejuang LPDP yang lain," pungkasnya.
Machrus adalah alumnus UIN Maulana Malik Ibrahim Malang jurusan S1 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Machrus juga penerima beasiswa Bidikmisi Kementerian Agama (Kemenag)di UIN Malang. Bidikmisi saat ini dikenal dengan nama Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.
Awal mula ia mengenal beasiswa LPDP ialah ketika menjelang ia lulus dari UIN Malang sekitar 2015 lalu. Berbagai informasi mengenai beasiswa LPDP pun dihimpun guna bisa sukses mendaftar usai lulus kuliah nanti. Hingga ketika ia lulus S1 PGMI UIN Malang pada 2016 lalu, ia dan teman-temannya sepakat membuat tim untuk bersama mendaftar beasiswa S2 LPDP.
"Kita latihan, ada namanya FGD. Latihan tema, bikin essay on the spot, sampai latihan wawancara. Jadi kita saling cek, saling periksa teks essay yang telah kita tulis. Alhamdulillah, 2016 saya di terima untuk studi lanjut S2 PGMI UIN Malang," katanya, dikutip dari laman NU Online Jatim, Minggu (21/1/2024)
Baca juga: Pemerintah Akan Hentikan Alokasi Anggaran untuk Beasiswa LPDP
Kader Ansor yang merupakan alumnus Pesantren Ilmu Qur'an (PIQ) Singosari tersebut juga menceritakan, meskipun ia menjadi Awardee 2016, namun dia harus menunggu hingga akhirnya masuk perkuliahan tahun 2018.
"Jadi dalam penantian itu, dulu ada namanya pengayaan bahasa selama 3 bulan di Yogyakarta. Baru masuk kuliah tahun 2018. Alhamdulillah, kuliahnya lancar, sempat menjadi lurah LPDP di UIN Malang. Kemudian, saya semakin tahu sistemikanya," jelasnya.
Kader Ansor kelahiran 15 Januari 1994 tersebut menjelaskan, saat dirinya mendapatkan amanah sebagai lurah, dirinya sering berkomunikasi dan bertemu dengan pihak Monev LPDP, alumni, dan awardee lainnya.
"Saat jadi lurah saya juga mengambil jatah konferensi di Hongkong. Alhamdulillah, lulus dengan predikat Cumlaude. Itu di masa Covid-19," ungkapnya.
Usai merampungkan kuliah, dia yang juga kader Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Singosari itu mengabdikan diri membantu kelompok tani untuk branding, akreditasi, dan lainnya di Wonosantri.
Baca juga: Catat sebelum Daftar! Ini Aturan Batas Usia Pendaftar Beasiswa LPDP 2024 Tiap Program
"Saya tidak nunggu mengabdi sebagai dosen atau guru. Tapi saya bantu kelompok tani. Itu yang saya anggap sebagai tips and trik menuju pendaftaran beasiswa LPDP S3. Ada dua kunci yang harus dipahami yaitu kontribusi dan pengabdian. Karena LPDP tidak ada kuota, tapi tinggal kita layak atau tidak mendapatkan beasiswa," ujarnya.
Co-Founder Petani Millenial Kopi Le Mar (Lembah Arjuno) tersebut juga menjelaskan kontribusi yang dimaksud contohnya yakni setelah lulus S2 harapannya lanjut studi S3, kemudian mengabdi menjadi dosen.
"Alhamdulillah, di tahun 2022, saya sudah mulai masuk sebagai pengajuan dosen di STAI An Nur KH Badruddin Malang. Calon kampus baru, dan rencananya saya diajukan menjadi Kaprodi PGMI di kampus tersebut. Jadi, kontribusi riil saat saya lulus S3 ya menjadi dosen atau peneliti," terangnya.
Tips Lolos Beasiswa LPDP
Machrus menuturkan, pengabdian merupakan kunci utama yang harus dimiliki calon Awardee LPDP. Ia juga menjelaskan jika memang alumni S2 hendak melanjutkan studi S3, maka lebih baik mengejar LoA kampus tujuannya terlebih dahulu.
"Kalau kita sudah dapat LoA, kemudian lolos administrasi, langsung ke tes wawancara, tanpa melalui Tes Bakat Skolastik. Alhamdulillah, saya ambil S3 Manajemen Pendidikan UM dengan LoA. Setelah dinyatakan lolos administrasi saya yang langsung melangkah ke tahap wawancara," terang Machrus.
Alumnus MA Darul Karomah Singosari tersebut juga menekankan dalam tes wawancara LPDP diupayakan jujur apa adanya, sesuai yang sudah dilakukan. Ia juga mengingatkan pentingnya melengkapi seluruh administrasi yang dibutuhkan untuk pendaftaran awal LPDP.
"Administrasi itu penting semua, TOEFL, rekomendasi bisa dari dosen pembimbing, profesor, maupun tokoh-tokoh daerah. Kemudian jangan sungkan minta periksa esai kepada pejuang LPDP yang lain," pungkasnya.
(nnz)