Kemendikbud Sebut Pembelajaran Praktik SMK Bisa Dilakukan di Sekolah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah membolehkan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk datang ke sekolah. Namun pembelajaran tatap muka ini hanya dibolehkan untuk pembelajaran praktik saja, dengan protokol kesehatan ketat.
(Baca juga: Pembukaan Sekolah di Zona Kuning, Langsung Ditutup jika Ada Temuan)
Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wikan Sakarinto mengatakan, pembelajaran praktik di SMK memperbolehkan siswa datang ke sekolah di semua zona. Hal ini hanya berlaku untuk pembelajaran praktik yang memerlukan kehadiran di laboratorium dan workshop.
(Baca juga: DPR Dorong Partisipasi Publik Sukseskan Pendidikan Jarak Jauh)
"SMK yang pembelajaran praktiknya memang dibutuhkan untuk hadir di laboratorium dan workshop hadir ke sekolah maka diperbolehkan dengan protokol ketat," kata Wikan saat berkunjung ke SMKN 27 Jakarta, Selasa (11/8/2020).
Wikan menjelaskan, berbeda dengan sekolah biasa maka 60 % proses pembelajaran di SMK itu adalah praktek. Oleh karena itu jika pembelajaran di SMK itu daring semua maka dikhawatirkan akan menciptakan lulusan SMK yang kurang kompeten.
Wikan menuturkan, pihaknya pun intens melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah dan juga kepala sekolah untuk memastikan fasilitas kebersihan dan kesehatan disiapkan. Terkait dengan kurikulum darurat pemerintah mempersilahkan SMK untuk mencoba menyesuaikan kurikulum tersebut diterapkan di sekolah masing-masing.
"Kurikulum darurat kita luncurkan itu adalah untuk panduan bersama tapi realisasi dilapangan disesuaikan oleh SMK dibawah koordinasi dinas karena masing-masing daerah tidak sama," jelasnya.
Sementara Direktur Pembelajaran SMK Kemendikbud, Bakhrun mengatakan, terkait pembelajaran SMK di masa pandemi pihaknya telah menindaklanjuti dengan membuat 3 pedoman. Pedoman pertama terkait pembelajaran, kedua tentang peserta didik dan ketiga tentang pengelolaan sarana prasarana.
Bakhrun menuturkan, SE tentang pembelajaran di masa pandemi juga sudah diturunkan peraturan teknisnya, diunggah di laman SM dan disebarluaskan ke koordinator bidang SMK diseluruh daerah. "Kesiapan tadi diserahkan ke masing-masing daerah karena daerah satgas di daerah," jelasnya.
(Baca juga: Pembukaan Sekolah di Zona Kuning, Langsung Ditutup jika Ada Temuan)
Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wikan Sakarinto mengatakan, pembelajaran praktik di SMK memperbolehkan siswa datang ke sekolah di semua zona. Hal ini hanya berlaku untuk pembelajaran praktik yang memerlukan kehadiran di laboratorium dan workshop.
(Baca juga: DPR Dorong Partisipasi Publik Sukseskan Pendidikan Jarak Jauh)
"SMK yang pembelajaran praktiknya memang dibutuhkan untuk hadir di laboratorium dan workshop hadir ke sekolah maka diperbolehkan dengan protokol ketat," kata Wikan saat berkunjung ke SMKN 27 Jakarta, Selasa (11/8/2020).
Wikan menjelaskan, berbeda dengan sekolah biasa maka 60 % proses pembelajaran di SMK itu adalah praktek. Oleh karena itu jika pembelajaran di SMK itu daring semua maka dikhawatirkan akan menciptakan lulusan SMK yang kurang kompeten.
Wikan menuturkan, pihaknya pun intens melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah dan juga kepala sekolah untuk memastikan fasilitas kebersihan dan kesehatan disiapkan. Terkait dengan kurikulum darurat pemerintah mempersilahkan SMK untuk mencoba menyesuaikan kurikulum tersebut diterapkan di sekolah masing-masing.
"Kurikulum darurat kita luncurkan itu adalah untuk panduan bersama tapi realisasi dilapangan disesuaikan oleh SMK dibawah koordinasi dinas karena masing-masing daerah tidak sama," jelasnya.
Sementara Direktur Pembelajaran SMK Kemendikbud, Bakhrun mengatakan, terkait pembelajaran SMK di masa pandemi pihaknya telah menindaklanjuti dengan membuat 3 pedoman. Pedoman pertama terkait pembelajaran, kedua tentang peserta didik dan ketiga tentang pengelolaan sarana prasarana.
Bakhrun menuturkan, SE tentang pembelajaran di masa pandemi juga sudah diturunkan peraturan teknisnya, diunggah di laman SM dan disebarluaskan ke koordinator bidang SMK diseluruh daerah. "Kesiapan tadi diserahkan ke masing-masing daerah karena daerah satgas di daerah," jelasnya.
(maf)