President University Gelar Seminar Pengobatan Presisi melalui Pemetaan Genom

Selasa, 13 Februari 2024 - 13:39 WIB
loading...
President University...
Fakultas Kedokteran President University menggelar seminar khusus membahas pengobatan presisi di Indonesia. Foto/Istimewa.
A A A
JAKARTA - Fakultas Kedokteran President University menggelar seminar khusus membahas pengobatan presisi di Indonesia. Seminar ini diharapkan bisa memberi insight baru kepada sivitas akademika dan masyarakat mengenai informasi genetik untuk precision medicine.

Diketahui, upaya merekam informasi genetik saat ini tengah dilakukan Kementerian Kesehatan melalui program Biomedical & Genome Science Initiative atau BGSi.

Hadir dalam seminar ini Dekan FK President University Prof. Dr. dr. Budi Setiabudiawan, Guru Besar Mikrobiologi Klinik dari Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia Prof. dr. Amin Soebandrio W. Kusumo, dan Ketua Umum Asosiasi Genomik Indonesia. Ivan Rizal Sini.

Baca juga: ITS Buka Seleksi Mandiri Berbeasiswa 2024, Jika Lolos Camaba Bebas Uang Pangkal

Dalam paparannya, Prof. Amin membahas pentingnya informasi genetik dalam terapi dan pengobatan kanker. Dengan adanya informasi genetik, para dokter bisa mengidentifikasi adanya gen-gen tertentu, atau terjadinya mutasi gen, yang dapat meningkatkan risiko serangan kanker.

"Dengan adanya informasi genetik tersebut, para dokter dapat memberikan terapi dan pengobatan kanker yang lebih presisi," katanya, melalui siaran pers, Selasa (13/2/2024).

Pendekatan ini tentu bisa meningkatkan efektivitas obat dan mengurangi dampak sampingnya. Hasilnya tentu akan lebih baik bagi masyarakat. Informasi genetik ini akan merevolusi terapi dan pengobatan kanker.

Baca juga: Mau Mudah Lolos PTN? Daftar Saja di 33 Prodi Baru Jalur SNBP 2024 Ini

Terapi dan pengobatan ini menjadi sangat penting karena, menurut WHO, kanker masih menempati urutan pertama pembunuh manusia di dunia. Masih menurut WHO, tiga kanker yang paling mematikan adalah kanker paru-paru (1,8 juta kematian atau 18,7% dari total kematian akibat kanker), kanker kolokteral (900.000 atau 9,3%), dan kanker hati (760.000 atau 7,8%).

Dengan adanya informasi genetik, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mendapatkan terapi dan pengobatan yang lebih presisi. Di antaranya, penilaian risiko yang bersifat personal, upaya deteksi dan pencegahan dini.

Selain itu juga melalui rencana pengobatan yang disesuaikan berdasarkan susunan genetik individu, mengurangi efek samping pengobatan, meningkatkan khasiat pengobatan, tindak lanjut perawatan yang disesuaikan dengan kebutuhan, yang semuanya berdampak pada peningkatan hasil pengobatan dan kualitas hidup pasien.

Sementara Ivan Rizal Gini memaparkan potensi industri genomik yang saat ini masih tumbuh dengan lambat. Selama tahun 2022 hingga 2023, mengutip data National Human Genom Research Institute (NHGRI), pasar genomik naik dari USD44,6 miliar menjadi USD46,2 miliar atau hanya tumbuh 3,6%. Meski begitu pada 2028 pasar genomik diperkirakan akan melesat menjadi US$83,1 miliar, atau tumbuh rata-rata 12,4% per tahun.

Selain membahas soal industri, Ivan juga memaparkan beberapa isu tentang pentingnya informasi genetik. Misalnya, soal pentingnya Polygenic Risk Scoring (PRS). PRS adalah cara agar masyarakat dapat mengetahui risiko terkena suatu penyakit tertentu, atau beberapa penyakit sekaligus, berdasarkan akumulasi perubahan yang terkait dengan penyakit tersebut.

Perubahan tersebut bukan hanya perubahan pada salah satu atau beberapa gen mereka, tetapi juga perubahan yang dipengaruhi oleh faktor eksternal.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Tanoto dan Gates Foundation...
Tanoto dan Gates Foundation Jalin Kerja Sama Kesehatan, Gizi, dan Pendidikan di Asia
FK Unair Kukuhkan Tomoyoshi...
FK Unair Kukuhkan Tomoyoshi Nozaki dari Jepang sebagai Adjunct Professor
Panitia SNPMB: Mayoritas...
Panitia SNPMB: Mayoritas Pelaku Kecurangan UTBK 2025 Peserta dari Fakultas Kedokteran
Dukung Pendirian USG,...
Dukung Pendirian USG, Mendiktisaintek: Wujudkan Mimpi Prabowo Jadikan Indonesia Maju
7 Universitas Swasta...
7 Universitas Swasta Indonesia Terbaik yang Tembus Peringkat Dunia QS WUR 2025
Fakultas Kedokteran...
Fakultas Kedokteran UIN Walisongo Semarang Ciptakan Dokter Muslim Ahli Stem Cell dan Regeneratif
Brand Lokal White Diary...
Brand Lokal White Diary Tawarkan Perawatan Kulit Harian Tanpa Ribet
Pertemuan Prabowo dan...
Pertemuan Prabowo dan Bill Gates Bahas Kerja Sama Strategis Bidang Kesehatan
6 Tips Diet Sehat dan...
6 Tips Diet Sehat dan Aman, Turunkan Berat Badan Tanpa Efek Samping
Rekomendasi
Perang Nuklir India-Pakistan...
Perang Nuklir India-Pakistan Dapat Binasakan 125 Juta Orang dan Picu Kelaparan Global
Ribuan Tahanan Ngamuk...
Ribuan Tahanan Ngamuk Kuasai Lapas Narkotika Muara Beliti Musi Rawas
Polda Metro Periksa...
Polda Metro Periksa 4 Orang Saksi Kasus Tudingan Ijazah Jokowi
Bukti Nyata Gladiator...
Bukti Nyata Gladiator Bertarung dengan Singa Ditemukan
Rusunawa Jagakarsa Diresmikan,...
Rusunawa Jagakarsa Diresmikan, 723 Unit untuk Warga Jakarta
Profil Komaruddin Simanjuntak,...
Profil Komaruddin Simanjuntak, Jenderal Purnawirawan Siap Pasang Badan untuk Presiden Prabowo
Berita Terkini
UK Maranatha Gelar Job...
UK Maranatha Gelar Job Fair, Ratusan Lowongan Kerja Tersedia
Menjangkau Pelosok Negeri,...
Menjangkau Pelosok Negeri, Unika Atma Jaya Salurkan Beasiswa Rp44 Miliar
Siaran Spesial Hardiknas...
Siaran Spesial Hardiknas di Global Radio, MNC University Tekankan Pentingnya Pendidikan di Era Digital
3 Jalur Seleksi Mandiri...
3 Jalur Seleksi Mandiri IPB University Siap Dibuka 9 Mei 2025
Momen Haru Guru Bimbel...
Momen Haru Guru Bimbel di Depok Raih Hadiah Utama Mobil dari Produsen Keju Ternama
10 Universitas Swasta...
10 Universitas Swasta Terbaik 2025 di Tangerang Versi Edurank
Infografis
Jerman akan Gelar Latihan...
Jerman akan Gelar Latihan Militer untuk Hadapi Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved