Pernah 13 Kali Ditolak Fakultas Kedokteran, Kini Roy Jadi Wisudawan Berprestasi Unair
loading...
A
A
A
JAKARTA - Roy Novri Ramadhan meraih predikat wisudawan berprestasi di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair). Momen ini terjadi di prosesi wisuda Unair periode 241.
Roy bercerita, memang ia sedari kecil memiliki cita-cita untuk menjadi seorang dokter. Kendati demikian, bukan perkara yang mudah baginya untuk meraih semua yang ia dapatkan saat ini.
Sebelum akhirnya berkuliah di Universitas Airlangga (Unair), Roy mengaku jika ia pernah ditolak Fakultas Kedokteran (FK) sebanyak 13 kali. Pada masa itu, perasaan sedih, kecewa, dan ragu-ragu kerap kali membayangi langkahnya.
Akan tetapi, ingatan bahwa ada orang tua yang selalu rela berkorban untuknya menjadi penguat proses perjuangannya.
Baca juga: Mau Mudah Kuliah Kedokteran? 4 Modal Ini yang Perlu Disiapkan
“Merekalah kedua orang tua saya, Bapak Tasrif Labandu dan Ibu Irma Penolia, orang tua yang sangat hebat dan sangat saya cintai. Perjuangan, pengorbanan, dan cinta tanpa syarat yang kalian berikan akan terus menjadi motivasi dan penuntun saya dalam melangkah ke depan,” katanya, dikutip dari laman Unair, Minggu (3/3/2024).
Menurut Roy, di saat usianya masih 13 tahun, ia memilih merantau dari tempat asalnya, sebuah kota kecil di Sulawesi Selatan, untuk memperjuangkan pendidikan.
Masih teringat jelas di benaknya tatapan penuh senyum dan lambaian tangan sang ibu tatkala harus melepaskan kepergiannya. Kendati demikian, ia tahu bahwa banyak perasaan yang bercampur aduk di balik senyum menawan yang ibunya tampilkan.
“Senyuman yang menyembunyikan kesedihan karena harus berpisah dengan anaknya, namun ada doa dan harapan bahwa anaknya akan kembali ke rumah dengan kesuksesan,” ungkap Roy seraya menatap ibunya yang hadir saat itu.
Baca juga: Guru Besar Ngeband? Perkenalkan Band D'Professor dari Universitas Airlangga
Roy bercerita, memang ia sedari kecil memiliki cita-cita untuk menjadi seorang dokter. Kendati demikian, bukan perkara yang mudah baginya untuk meraih semua yang ia dapatkan saat ini.
Sebelum akhirnya berkuliah di Universitas Airlangga (Unair), Roy mengaku jika ia pernah ditolak Fakultas Kedokteran (FK) sebanyak 13 kali. Pada masa itu, perasaan sedih, kecewa, dan ragu-ragu kerap kali membayangi langkahnya.
Akan tetapi, ingatan bahwa ada orang tua yang selalu rela berkorban untuknya menjadi penguat proses perjuangannya.
Baca juga: Mau Mudah Kuliah Kedokteran? 4 Modal Ini yang Perlu Disiapkan
“Merekalah kedua orang tua saya, Bapak Tasrif Labandu dan Ibu Irma Penolia, orang tua yang sangat hebat dan sangat saya cintai. Perjuangan, pengorbanan, dan cinta tanpa syarat yang kalian berikan akan terus menjadi motivasi dan penuntun saya dalam melangkah ke depan,” katanya, dikutip dari laman Unair, Minggu (3/3/2024).
Menurut Roy, di saat usianya masih 13 tahun, ia memilih merantau dari tempat asalnya, sebuah kota kecil di Sulawesi Selatan, untuk memperjuangkan pendidikan.
Masih teringat jelas di benaknya tatapan penuh senyum dan lambaian tangan sang ibu tatkala harus melepaskan kepergiannya. Kendati demikian, ia tahu bahwa banyak perasaan yang bercampur aduk di balik senyum menawan yang ibunya tampilkan.
“Senyuman yang menyembunyikan kesedihan karena harus berpisah dengan anaknya, namun ada doa dan harapan bahwa anaknya akan kembali ke rumah dengan kesuksesan,” ungkap Roy seraya menatap ibunya yang hadir saat itu.
Baca juga: Guru Besar Ngeband? Perkenalkan Band D'Professor dari Universitas Airlangga