Tulibot, Kacamata Pintar Mahasiswa PENS untuk Disabilitas Rungu
loading...
A
A
A
DENPASAR - Tim mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) membuat kacamata pintar untuk membantu komunikasi penyandang disabilitas rungu atau tunarungu . Menariknya Tulibot Smart Glasses ini sudah banyak dipesan konsumen luar negeri.
Fatima Nurul Izzah, perwakilan mahasiswa PENS yang hadir pada Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri 2024 mengatakan, Tulibot berbasis speech to text artificial intelligence sehingga bisa mendeteksi audio dari lawan bicara teman tuli dan mengubahnya menjadi subtitle atau teks di lensa kacamata.
"Suara lawan bicara akan dikover menjadi tulisan secara real time. Ini kami kembangkan untuk memahami apa yang dibicarakan lawan bicaranya," kata Fatima, Selasa (5/3/2024).
Baca juga: Tambah Kuota Jadi 1.500 Kursi, PENS Wanti-wanti Mahasiswa Baru Cermat Pilih Prodi
Dia menjelaskan, inovasi buatan mahasiswa jurusan Teknik Komputer dan Teknik Telekomunikasi ini sudah dujicoba ke sejumlah teman tuli di Surabaya. Dia mengungkapkan, produk mereka disambut positif oleh teman tuli.
Fatima Nurul Izzah saat ditemui di booth PENS di Business Matching 2024.
"Jadi mereka bilang ini enak karena bisa langsung tahu apa yang dibicarakan orang. Selain itu juga enteng dipakai meski ada mini LCD yang dipasang di kacamata," ujarnya.
Keunggulan lain dari kacamata ini, ujar Fatima, sistem ini juga dapat mengidentifikasi siapa yang sedang berbicara dan memberikan konteks yang lebih jelas dalam percakapan.
Baca juga: Mau Kuliah di Politeknik Terbaik? Daftar di 10 Prodi Sepi Peminat di PENS Surabaya Ini
Dia mengungkapkan, saat ini kacamata tersebut sudah banyak yang pesan dari pasar luar negeri seperti Singapura, Malaysia, dan juga Amerika. Bahkan saat ini Tulibot juga sedang dipamerkan di Singapura untuk merambah konsumen negara lainnya.
"Untuk harganya Rp6 juta dan kami juga ada layanan purnajual jika pembeli merasakan ada kendala kami akan segera perbaiki," ungkapnya.
Pada pameran yang diselenggarakan dari 4-7 Maret 2024, Kemendikbudristek menampilkan produk inovasi dari berbagai program penelitian yang bekerja sama dengan sektor industri.
Business Matching ini diharapkan dunia usaha dapat saling melakukan temu bisnis untuk menginisasi maupun memperkuat kerja sama dalam hal pemenuhan kebutuhan barang dan jasa.
Fatima Nurul Izzah, perwakilan mahasiswa PENS yang hadir pada Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri 2024 mengatakan, Tulibot berbasis speech to text artificial intelligence sehingga bisa mendeteksi audio dari lawan bicara teman tuli dan mengubahnya menjadi subtitle atau teks di lensa kacamata.
"Suara lawan bicara akan dikover menjadi tulisan secara real time. Ini kami kembangkan untuk memahami apa yang dibicarakan lawan bicaranya," kata Fatima, Selasa (5/3/2024).
Baca juga: Tambah Kuota Jadi 1.500 Kursi, PENS Wanti-wanti Mahasiswa Baru Cermat Pilih Prodi
Dia menjelaskan, inovasi buatan mahasiswa jurusan Teknik Komputer dan Teknik Telekomunikasi ini sudah dujicoba ke sejumlah teman tuli di Surabaya. Dia mengungkapkan, produk mereka disambut positif oleh teman tuli.
Fatima Nurul Izzah saat ditemui di booth PENS di Business Matching 2024.
"Jadi mereka bilang ini enak karena bisa langsung tahu apa yang dibicarakan orang. Selain itu juga enteng dipakai meski ada mini LCD yang dipasang di kacamata," ujarnya.
Keunggulan lain dari kacamata ini, ujar Fatima, sistem ini juga dapat mengidentifikasi siapa yang sedang berbicara dan memberikan konteks yang lebih jelas dalam percakapan.
Baca juga: Mau Kuliah di Politeknik Terbaik? Daftar di 10 Prodi Sepi Peminat di PENS Surabaya Ini
Dia mengungkapkan, saat ini kacamata tersebut sudah banyak yang pesan dari pasar luar negeri seperti Singapura, Malaysia, dan juga Amerika. Bahkan saat ini Tulibot juga sedang dipamerkan di Singapura untuk merambah konsumen negara lainnya.
"Untuk harganya Rp6 juta dan kami juga ada layanan purnajual jika pembeli merasakan ada kendala kami akan segera perbaiki," ungkapnya.
Pada pameran yang diselenggarakan dari 4-7 Maret 2024, Kemendikbudristek menampilkan produk inovasi dari berbagai program penelitian yang bekerja sama dengan sektor industri.
Business Matching ini diharapkan dunia usaha dapat saling melakukan temu bisnis untuk menginisasi maupun memperkuat kerja sama dalam hal pemenuhan kebutuhan barang dan jasa.
(nnz)