RS Unpad di Kampus Jatinangor akan Beroperasi Akhir Maret 2024
loading...
A
A
A
JAKARTA - RS Unpad yang berlokasi di Kampus Jatinangor akan memberi layanan terbatas (soft launching) pada minggu terakhir Maret 2024. Layanannya mulai poliklinik sampai farmasi .
Direktur Utama RS Unpad Herry Herman mengatakan, selain untuk menunjang pendidikan kesehatan di Unpad, pendirian RS Unpad dilakukan untuk berkontribusi memenuhi kebutuhan pelayanan rumah sakit, khususnya bagi masyarakat Jawa Barat.
Berdasarkan analisis Kementerian Kesehatan RI, Provinsi Jawa Barat setidaknya memerlukan penambahan ribuan jumlah tempat tidur di rumah sakit.
Sayangnya, jumlah dokter maupun fasilitas kesehatan masih belum memenuhi target jumlah tempat tidur tersebut.
Baca juga: Cerita Irfan Maulana, Lulusan Unpad dengan IPK 3,98 dan Kuliah Hanya 3,5 Tahun Saja
Kabupaten Sumedang merupakan salah satu wilayah yang masih membutuhkan rumah sakit baru.“Sumedang masih kekurangan 600 tempat tidur untuk jumlah jiwa yang ada di Kabupaten Sumedang,” kata Herry, dikutip dari laman Unpad, Jumat (22/3/2024).
Untuk itu, pembangunan tahap pertama RS Unpad akan menyediakan sekitar 200 tempat tidur. Herry menyebut bahwa pembangunan RS Unpad akan terus berlanjut melalui skema Kerja Sama Pemerintah-Badan Usaha (KPBU).
Melalui skema KPBU ini, gedung tahap dua RS Unpad direncanakan akan menampung lebih banyak pasien. “Insya Allah nanti di akhir tahun, di kuartal ketiga (2024), kita akan launching untuk pembangunan gedung B dan gedung C,” imbuh Herry.
Lebih lanjut Herry menjelaskan, untuk operasional terbatas RS Unpad akan membuka pelayanan rawat jalan (poliklinik), Instalasi Gawat Darurat, laboratorium, dan pelayanan farmasi.
Baca juga: Mau Kuliah Kedokteran Unpad? Ini Rincian Biaya Kuliahnya Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri
Pelayanan poliklinik sendiri meliputi spesialis penyakit dalam, spesialis kandungan (obstetrik dan ginekologi), spesialis anak, serta diagnostik bedah, mata, THT, kulit dan kelamin, neurologi, dan rehabilitasi medis.
Direktur Utama RS Unpad Herry Herman mengatakan, selain untuk menunjang pendidikan kesehatan di Unpad, pendirian RS Unpad dilakukan untuk berkontribusi memenuhi kebutuhan pelayanan rumah sakit, khususnya bagi masyarakat Jawa Barat.
Berdasarkan analisis Kementerian Kesehatan RI, Provinsi Jawa Barat setidaknya memerlukan penambahan ribuan jumlah tempat tidur di rumah sakit.
Sayangnya, jumlah dokter maupun fasilitas kesehatan masih belum memenuhi target jumlah tempat tidur tersebut.
Baca juga: Cerita Irfan Maulana, Lulusan Unpad dengan IPK 3,98 dan Kuliah Hanya 3,5 Tahun Saja
Kabupaten Sumedang merupakan salah satu wilayah yang masih membutuhkan rumah sakit baru.“Sumedang masih kekurangan 600 tempat tidur untuk jumlah jiwa yang ada di Kabupaten Sumedang,” kata Herry, dikutip dari laman Unpad, Jumat (22/3/2024).
Untuk itu, pembangunan tahap pertama RS Unpad akan menyediakan sekitar 200 tempat tidur. Herry menyebut bahwa pembangunan RS Unpad akan terus berlanjut melalui skema Kerja Sama Pemerintah-Badan Usaha (KPBU).
Melalui skema KPBU ini, gedung tahap dua RS Unpad direncanakan akan menampung lebih banyak pasien. “Insya Allah nanti di akhir tahun, di kuartal ketiga (2024), kita akan launching untuk pembangunan gedung B dan gedung C,” imbuh Herry.
Rawat Jalan
Lebih lanjut Herry menjelaskan, untuk operasional terbatas RS Unpad akan membuka pelayanan rawat jalan (poliklinik), Instalasi Gawat Darurat, laboratorium, dan pelayanan farmasi.
Baca juga: Mau Kuliah Kedokteran Unpad? Ini Rincian Biaya Kuliahnya Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri
Pelayanan poliklinik sendiri meliputi spesialis penyakit dalam, spesialis kandungan (obstetrik dan ginekologi), spesialis anak, serta diagnostik bedah, mata, THT, kulit dan kelamin, neurologi, dan rehabilitasi medis.