Gempa Tuban, Peneliti ITS Sebut Peristiwa yang Jarang Terjadi
loading...
A
A
A
SURABAYA - Peneliti Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melakukan analisis mengenai gempa yang telah mengguncang kawasan pesisir utara Jawa Timur, Jumat (22/3/2024) siang hingga sore tadi.
Diketahui, gempa dengan kekuatan magnitudo 6,6 mengguncang Tuban, Jawa Timur, Jumat (22/3/2024), pukul 15.52 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan gempa berada di kedalaman 10 kilometer.
Gempa ini bahkan terasa hingga Jakarta yang terjadi sekitar pukul 15.57 WIB. Guncangan yang terjadi selama beberapa detik pun terasa di Gedung inews Tower Lantai 7, Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Gempa juga Kalimantan Tengah. Belum dapat dipastikan apakah gempa ini menimbulkan korban jiwa aatau dampak kerugian lainnya.
Baca juga: Guncangan Gempa Magnitudo 6,0 di Tuban Jawa Timur Terasa hingga Kalteng
Peneliti Senior dari Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim (Puslit MKPI) ITS Dr Ir Amien Widodo mengatakan guncangan yang terjadi pada daerah laut itu dipicu oleh sesar aktif di Laut Jawa.
Gempa dengan kedalaman 10 kilometer ini pun membuat jangkauan daerah guncangan semakin meluas hingga daratan Pulau Jawa.
Menurut Amien, gempa dengan kedalaman dangkal yang disebabkan oleh sesar aktif ini ialah peristiwa yang jarang terjadi. Adanya pergeseran dan tekanan dari dua permukaan pada Laut Jawa ini menimbulkan getaran dengan skala Modified Mercally Intensity (MMI) III-IV.
Peneliti Senior dari Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim (Puslit MKPI) ITS Dr Ir Amien Widodo. Foto/ITS
Intensitas tersebut dapat mengakibatkan guncangan dan retakan pada daerah permukaan. “Semakin kuat skala intensitasnya, dampak yang dirasakan akan semakin berbahaya,” jelasnya.
Ia pun menjelaskan bahwa pergeseran permukaan pada gempa Tuban terjadi secara horizontal sehingga tidak berpotensi tsunami. Namun, gempa ini akan menghasilkan beberapa gempa susulan dengan skala magnitudo yang lebih rendah dari gempa pertama.
Diketahui, gempa dengan kekuatan magnitudo 6,6 mengguncang Tuban, Jawa Timur, Jumat (22/3/2024), pukul 15.52 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan gempa berada di kedalaman 10 kilometer.
Gempa ini bahkan terasa hingga Jakarta yang terjadi sekitar pukul 15.57 WIB. Guncangan yang terjadi selama beberapa detik pun terasa di Gedung inews Tower Lantai 7, Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Gempa juga Kalimantan Tengah. Belum dapat dipastikan apakah gempa ini menimbulkan korban jiwa aatau dampak kerugian lainnya.
Baca juga: Guncangan Gempa Magnitudo 6,0 di Tuban Jawa Timur Terasa hingga Kalteng
Peneliti Senior dari Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim (Puslit MKPI) ITS Dr Ir Amien Widodo mengatakan guncangan yang terjadi pada daerah laut itu dipicu oleh sesar aktif di Laut Jawa.
Gempa dengan kedalaman 10 kilometer ini pun membuat jangkauan daerah guncangan semakin meluas hingga daratan Pulau Jawa.
Menurut Amien, gempa dengan kedalaman dangkal yang disebabkan oleh sesar aktif ini ialah peristiwa yang jarang terjadi. Adanya pergeseran dan tekanan dari dua permukaan pada Laut Jawa ini menimbulkan getaran dengan skala Modified Mercally Intensity (MMI) III-IV.
Peneliti Senior dari Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim (Puslit MKPI) ITS Dr Ir Amien Widodo. Foto/ITS
Intensitas tersebut dapat mengakibatkan guncangan dan retakan pada daerah permukaan. “Semakin kuat skala intensitasnya, dampak yang dirasakan akan semakin berbahaya,” jelasnya.
Ia pun menjelaskan bahwa pergeseran permukaan pada gempa Tuban terjadi secara horizontal sehingga tidak berpotensi tsunami. Namun, gempa ini akan menghasilkan beberapa gempa susulan dengan skala magnitudo yang lebih rendah dari gempa pertama.