Gempa Tuban, Peneliti ITS Sebut Peristiwa yang Jarang Terjadi
loading...
A
A
A
Baca juga: Breaking News! Ibu Kota Jakarta Diguncang Gempa
“Untuk mitigasinya, gempa tersebut perlu dimonitoring guna mengetahui apakah ada tekanan yang masih aktif atau tidak,” tutur dosen Departemen Teknik Geofisika ITS itu.
Pakar Geologi ITS ini pun mengungkapkan bahwa pada tahun 2017 Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN) telah merilis sebanyak 295 sesar aktif di Indonesia yang berpotensi gempa. Maka dari itu, sudah seharusnya pemerintah daerah yang berdekatan dengan sesar aktif itu harus melakukan pemeriksaan seperti pengecekan kondisi bangunan, permukaan, dan sejenisnya.
Amien pun mengharapkan masyarakat dapat lebih waspada dengan fenomena gempa yang terjadi karena sesar aktif ini.
“Masyarakat perlu menyiapkan diri apabila terjadi gempa-gempa ke depannya,” tuturnya mengingatkan.
Lihat Juga: Dedikasi untuk Nutrisi Ibu dan Anak, Della Rahmawati Terima Penghargaan L'Oreal-UNESCO 2024
“Untuk mitigasinya, gempa tersebut perlu dimonitoring guna mengetahui apakah ada tekanan yang masih aktif atau tidak,” tutur dosen Departemen Teknik Geofisika ITS itu.
Pakar Geologi ITS ini pun mengungkapkan bahwa pada tahun 2017 Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN) telah merilis sebanyak 295 sesar aktif di Indonesia yang berpotensi gempa. Maka dari itu, sudah seharusnya pemerintah daerah yang berdekatan dengan sesar aktif itu harus melakukan pemeriksaan seperti pengecekan kondisi bangunan, permukaan, dan sejenisnya.
Amien pun mengharapkan masyarakat dapat lebih waspada dengan fenomena gempa yang terjadi karena sesar aktif ini.
“Masyarakat perlu menyiapkan diri apabila terjadi gempa-gempa ke depannya,” tuturnya mengingatkan.
Lihat Juga: Dedikasi untuk Nutrisi Ibu dan Anak, Della Rahmawati Terima Penghargaan L'Oreal-UNESCO 2024
(nnz)