ITS Luncurkan Mobil Listrik i-Car, Kombinasi Tekhnologi Modern dan Kemanusiaan

Senin, 17 Agustus 2020 - 22:28 WIB
loading...
ITS Luncurkan Mobil Listrik i-Car, Kombinasi Tekhnologi Modern dan Kemanusiaan
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari uji coba i-Car mengelilingi lapangan Taman Alumni ITS. Foto/SINDOnews/Aan Haryono
A A A
SURABAYA - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memberikan kado istimewa bagi bangsa Indonesia dalam rangka peringatan HUT ke-75. Mereka memberikan kado mobil listrik pintar yang diberi nama Intelligent Car (i-Car) yang diluncurkan, di Taman Alumni ITS, Senin (17/8/2020).

Wakil Rektor IV Bidang Riset, Inovasi, Kerja sama, dan Kealumnian ITS Bambang Pramujati menuturkan, i-Car merupakan prototype mobil listrik otonom, yaitu mobil listrik yang dapat berjalan sendiri tanpa pengemudi dengan bantuan kombinasi teknologi kecerdasan buatan (AI) dan Internet of Things (IoT). (Baca juga: Rektor UGM: Pandemi Covid Pacu Kreativitas dan Lahirkan Berbagai inovasi )

Dengan kemampuan itu, maka mobil pintar tersebut membantu pengemudi mengenali potensi bahaya, mencegah tabrakan, dan mengurangi risiko kecelakaan, serta mampu mengoptimalkan tenaga dari penggerak motor listrik.

Keberadaan i-Car yang berbasis mobil golf, karena bentuknya yang relatif sederhana, sehingga dapat dimodifikasi dengan mudah. “Jadi i-Car ini dilengkapi dengan berbagai sensor mulai dari pemanfaatan GPS (Global Positioning System) dengan ketelitian tinggi serta sensor LiDAR (Light RADAR),” kata Bambang.

Ia melanjutkan, kedua sensor tersebut kemudian digabungkan dengan kamera beresolusi tinggi untuk digunakan dalam pengumpulan data sebagai bagian dari big data analysis yang selanjutnya diproses oleh komputer berspesifikasi tinggi yang tertanam di dalam mobil. "Dengan sensor-sensor tersebut, mobil pintar i-Car dapat berfungsi secara otonom," ungkapnya. (Baca juga: Didaulat Kampus Terbaik Versi Kemendikbud, IPB Geser UI dan UGM )

Bambang menambahkan, mobil ini dirancang berhenti di halte hingga dipanggil untuk menuju halte tertentu. Di masa mendatang, pemanggilan dan tujuan bisa dilakukan tidak hanya dari halte ke halte, tetapi bisa dari seluruh area yang dapat dijangkau oleh mobil pintar i-Car.

“Nantinya mobil ini akan dijadikan mobil komuter di dalam area kampus. Mahasiswa dapat pergi dari satu halte ke halte yang lainnya menggunakan mobil ini yang dipanggil dari aplikasi i-Car,” ucapnya.

Dosen Departemen Teknik Mesin ini menambahkan, i-Car ITS dikategorikan berada antara level tiga dan empat berdasarkan United States National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) dan Society of Automotive Engineers (SAE) Autonomous Driving Grading Standard.

Kondisi itu terlihat pada pengemudian dan pengenalan lingkungan berbasis sistem, serta otomatisasi yang telah berada di antara level kondisional dan optimal. Roda kemudi sengaja masih dipasang dalam rangka memenuhi regulasi keamanan. "Ketika steering wheel dipegang, kendali otomatis beralih pada penumpang dan berubah menjadi manual dalam kondisi darurat yang mungkin terjadi di jalan,” imbuhnya.

Selanjutnya, katanya, i-Car akan terus dikembangkan untuk mencapai target berikutnya. Target yang dimaksud ialah merealisasikan produk inovasi teknologi hasil penelitian yang berdampak besar (high impact) bagi masyarakat melalui i-Car dengan versi yang lebih sempurna.

“Pada bulan November, i-Car tidak akan berbentuk mobil golf lagi. Kami akan merancang chassis dan body mobil sendiri, sehingga siap difungsikan pada November,” katanya..

Selain itu, kata Bambang, kehadiran i-Car juga memperkuat sinergi antara peneliti di ITS dengan Pusat Penelitian dan Pusat Kajian, Pusat Unggulan Inovasi (PUI), serta kawasan saintek (Science Techno Park/STP), sehingga dapat merealisasikan teknologi tinggi yang siap diinkubasi dan dimanfaatkan.

Ketua Konsorsium Riset i-Car Dr Ir Endroyono DEA menjelaskan, mobil pintar ini berhasil direalisasikan melalui kerja sama 10 judul penelitian para ahli di ITS. Lelaki berkacamata ini juga menambahkan satu judul penelitian mengenai panel surya yang juga turut bergabung demi terealisasikannya mobil pintar ini.

Setidaknya, ada lebih dari 30 tenaga ahli baik profesor, doktor, maupun master di bidang kompetensi masing-masing serta mahasiswa yang terlibat dalam pembuatan mobil pintar ini. “Proses pengerjaan i-Car ini berlangsung selama enam bulan sejak terkumpulnya para peneliti di ITS dan membutuhkan tiga bulan untuk produksi i-Car ini sendiri,” ujar Endroyono.

Kepala Kawasan Saintek ICT dan Robotika ITS itu membeberkan, i-Car merupakan bukti bahwa koordinasi dan kolaborasi antarpeneliti amatlah penting demi terciptanya teknologi yang bermanfaat bagi semua.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng langsung melakukan uji coba i-Car mengelilingi lapangan Taman Alumni ITS. Orang nomor satu di Surabaya ini juga mengaku percaya penuh dengan ciptaan ITS karena juga merupakan pengguna setia motor listrik buatan ITS.

“Saya sangat percaya dan yakin bahwa teman-teman di ITS ini mampu dan tangguh dalam menciptakan sesuatu meski dalam segala keterbatasan,” kata Risma.
(mpw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2004 seconds (0.1#10.140)