Berpakaian Adat Jawa, Nadiem Pimpin Upacara Bendera Hardiknas 2024
loading...
![Berpakaian Adat Jawa,...](https://pict.sindonews.net/webp/732/pena/news/2024/05/02/212/1369527/berpakaian-adat-jawa-nadiem-pimpin-upacara-bendera-hardiknas-2024-nmd.webp)
Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim memimpin upacara bendera peringatan Hardiknas 2024 dengan memakai pakaian adat Jawa. Foto/YouTube Kemendikbud RI.
A
A
A
JAKARTA - Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim memimpin upacara bendera peringatan Hari Pendidikan Nasional ( Hardiknas ) 2024 di kantor Kemendikbudristek, Kamis (2/5/2024). Pada upacara ini Nadiem memakai pakaian adat Jawa.
Nadiem yang berada di akhir masa pengabdiannya sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi di masa pemerintahan Presiden Jokowi ini mengenakan bawahan kain cokelat, beskap berkerah berwarna putih lengkap dengan blangkon cokelat yang menutupi kepalanya.
Tidak hanya Nadiem, seluruh pejabat, pegawai, dan tamu undangan yang hadir pada upacara bendera Hardiknas yang diperingati setiap tanggal 2 Mei ini pun memakai pakaian adat dari berbagai suku bangsa di Indonesia.
Baca juga: 3 Contoh Doa Hari Pendidikan Nasional untuk Upacara
Mendikbudristek mengatakan, lima tahun terakhir ini adalah waktu yang mengesankan selama dia memimpin Kemendikbudristek terutama dalam menginisiasi program Merdeka Belajar.
"Bukan hal yang mudah untuk mentransformasi sebuah sistem yang sangat besar. Bukan tugas sederhana untuk mengubah perspektif tentang proses pembelajaran," ucapnya.
Dia mengatakan, pandemi Covid-19 mengubah proses belajar dan cara hidup secraa drastis. Namun di saat yang sama pandemi memberi kesempatan untuk mengakselerasi perubahan.
Baca juga: Peringatan Hardiknas Momentum Melindungi Generasi Muda dari Intoleransi
"Dengan bergotong royong, kita berjuang untuk pulih dan bangkit kembali menjadi lebih kuat," terangnya.
Melalui Merdeka Belajar, ujarnya, wajah baru pendidikan dan kebudayaan pun terbangun.
Misalnya, dengan Merdeka Belajar anak-anak Indonesia berani bermimpi karena merasa merdeka saat belajar di kelas.
Guru-guru pun berani mencoba hal baru karena mendapat kepercayaan mengenal dan menilai murid-muridnya.
"Kita sudah menyaksikan lagi para mahasiswa yang siap berkarya dan berkontribusi karena ruang belajar tidak lagi terbatas di dalam kampus," ungkapnya.
"Kita sudah berjalan menuju arah yang benar tetapi tugas kita belum selesai," tuturnya.
Di akhir masa jabatannya ini, Nadiem pun berharap Merdeka Belajar dapat terus dilanjutkan.
"Dengan penuh harapan, saya titipkan Merdeka Belajar kepada Anda semua, para penggerak perubahan yang tidak mengenal kata menyerah untuk membawa Indonesia melompat ke masa depan," pungkasnya.
Nadiem yang berada di akhir masa pengabdiannya sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi di masa pemerintahan Presiden Jokowi ini mengenakan bawahan kain cokelat, beskap berkerah berwarna putih lengkap dengan blangkon cokelat yang menutupi kepalanya.
Tidak hanya Nadiem, seluruh pejabat, pegawai, dan tamu undangan yang hadir pada upacara bendera Hardiknas yang diperingati setiap tanggal 2 Mei ini pun memakai pakaian adat dari berbagai suku bangsa di Indonesia.
Baca juga: 3 Contoh Doa Hari Pendidikan Nasional untuk Upacara
Mendikbudristek mengatakan, lima tahun terakhir ini adalah waktu yang mengesankan selama dia memimpin Kemendikbudristek terutama dalam menginisiasi program Merdeka Belajar.
"Bukan hal yang mudah untuk mentransformasi sebuah sistem yang sangat besar. Bukan tugas sederhana untuk mengubah perspektif tentang proses pembelajaran," ucapnya.
Dia mengatakan, pandemi Covid-19 mengubah proses belajar dan cara hidup secraa drastis. Namun di saat yang sama pandemi memberi kesempatan untuk mengakselerasi perubahan.
Baca juga: Peringatan Hardiknas Momentum Melindungi Generasi Muda dari Intoleransi
"Dengan bergotong royong, kita berjuang untuk pulih dan bangkit kembali menjadi lebih kuat," terangnya.
Melalui Merdeka Belajar, ujarnya, wajah baru pendidikan dan kebudayaan pun terbangun.
Misalnya, dengan Merdeka Belajar anak-anak Indonesia berani bermimpi karena merasa merdeka saat belajar di kelas.
Guru-guru pun berani mencoba hal baru karena mendapat kepercayaan mengenal dan menilai murid-muridnya.
"Kita sudah menyaksikan lagi para mahasiswa yang siap berkarya dan berkontribusi karena ruang belajar tidak lagi terbatas di dalam kampus," ungkapnya.
"Kita sudah berjalan menuju arah yang benar tetapi tugas kita belum selesai," tuturnya.
Di akhir masa jabatannya ini, Nadiem pun berharap Merdeka Belajar dapat terus dilanjutkan.
"Dengan penuh harapan, saya titipkan Merdeka Belajar kepada Anda semua, para penggerak perubahan yang tidak mengenal kata menyerah untuk membawa Indonesia melompat ke masa depan," pungkasnya.
(nnz)