Tur Virtual, Cara PTN Jatim Kenalkan Kampusnya
loading...
A
A
A
SURABAYA - Pandemi COVID-19 tak menyurutkan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Jatim untuk mengenalkan keunggulan kampusnya. Melalui tur virtual, mereka tetap bisa mengenalkan berbagai potensi pendidikan yang masih terus terjaga di tengah pandemi.
Salah satunya dilakukan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dengan mengadakan tur virtual untuk program internasionalisasi. Mereka bekerja sama dengan PTN lainnya di Jatim. Melalui Direktorat Kemitraan Global (DKG) ITS mengadakan Online Joint Short Program berjudul East Java Exploration (EJx), mulai 15 Agustus-5 September mendatang.
Karena masih kondisi pandemi, sehingga kegiatan ini pun dilaksanakan secara daring. Tahun ini para peserta akan dibawa mengunjungi beberapa keunikan wisata di Provinsi Jatim melalui tur virtual, selain materi inti keunggulan masing-masing universitas. (Baca juga: Kemendikbud Tegaskan Klasterisasi Perguruan Tinggi Bukan Kompetisi )
Konsorsium yang telah dilaksanakan sejak 2017 ini merupakan bentuk kerja sama antara 10 PTN di Jawa Timur dengan lima perguruan tinggi di Australia Barat yang bergabung dalam konsorsium Western Australia East Java Universities Consortium (WAEJUC).
“Selama dua periode pelaksanaan EJx, ITS mendapat amanah sebagai koordinator program dalam bidang mobilitas,” kata Direktur DKG ITS Dr Maria Anityasari ST ME, Selasa (18/8/2020).
Ia melanjutkan, konsorsium ini hanya ditujukan untuk memayungi kerja sama Jawa Timur dan Australia Barat. Namun, Maria menjelaskan bahwa program ini ditingkatkan menjadi salah satu bentuk kegiatan kerja sama antara Jawa Timur dengan pemerintahan Sister Province luar negeri lainnya, tidak hanya Australia Barat. (Baca juga: ITS Luncurkan Mobil Listrik i-Car, Kombinasi Tekhnologi Modern dan Kemanusiaan )
“Keterlibatan universitas menjadi modal strategis bagi pemerintah untuk menjalin hubungan antar masyarakat dan memberikan masukan konstruktif bagi pengambilan kebijakan di masa mendatang," ucapnya.
Untuk pesertanya sendiri, program ini diikuti oleh total 57 mahasiswa, di mana 47 di antaranya merupakan mahasiswa mancanegara dan 10 orang mahasiswa asal Indonesia yang menjadi perwakilan universitasnya masing-masing. “Tahun 2020 menjadi tahun di mana EJU (East Java Universities) memperluas kerja sama dengan memberikan kesempatan bagi lebih banyak universitas mitra, di antaranya ada mahasiswa asal Jerman, Amerika, maupun Slovakia,” katanya.
Dosen Departemen Teknik Industri ITS itu menambahkan, peserta juga akan mendapat kesempatan untuk berkolaborasi bersama guna meningkatkan wawasan serta pengalaman melalui pembelajaran menarik. Yakni yang berisikan topik unggulan yang dibawakan masing-masing universitas di Jawa Timur yang menjadi host. “Totalnya ada 12 hari kegiatan, dibuka dengan pembukaan di ITS sebagai tuan rumah pertama dan diakhiri dengan penilaian presentasi di ITS juga,” imbuhnya.
Adapun topik-topik pembelajaran yang akan diikuti peserta tersebut antara lain History of Indonesia Independence Day yang dibawakan Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur (UPNVJT), Smart City yang dibawakan oleh ITS, History & Indonesian Culture on Islamic New Year yang dibawakan oleh Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA), _Malangan Javanese and Walikan Language oleh Universitas Negeri Malang (UM), dan Maintaining Mental Health During COVID-19 Pandemic oleh Universitas Airlangga (Unair).
Selain itu adalah Start-up Ecosystem in Kota Malang oleh Universitas Brawijaya (UB), Understanding Indonesian Language Diversity yang dibawakan oleh Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Madura at Glance & Learning Madura Language oleh Universitas Trunojoyo Madura, dan _Institutional Arrangement of Tobacco for Community Welfare and Tobacco for Healthy yang dibawakan oleh Universitas Jember (Unej).
Salah satunya dilakukan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dengan mengadakan tur virtual untuk program internasionalisasi. Mereka bekerja sama dengan PTN lainnya di Jatim. Melalui Direktorat Kemitraan Global (DKG) ITS mengadakan Online Joint Short Program berjudul East Java Exploration (EJx), mulai 15 Agustus-5 September mendatang.
Karena masih kondisi pandemi, sehingga kegiatan ini pun dilaksanakan secara daring. Tahun ini para peserta akan dibawa mengunjungi beberapa keunikan wisata di Provinsi Jatim melalui tur virtual, selain materi inti keunggulan masing-masing universitas. (Baca juga: Kemendikbud Tegaskan Klasterisasi Perguruan Tinggi Bukan Kompetisi )
Konsorsium yang telah dilaksanakan sejak 2017 ini merupakan bentuk kerja sama antara 10 PTN di Jawa Timur dengan lima perguruan tinggi di Australia Barat yang bergabung dalam konsorsium Western Australia East Java Universities Consortium (WAEJUC).
“Selama dua periode pelaksanaan EJx, ITS mendapat amanah sebagai koordinator program dalam bidang mobilitas,” kata Direktur DKG ITS Dr Maria Anityasari ST ME, Selasa (18/8/2020).
Ia melanjutkan, konsorsium ini hanya ditujukan untuk memayungi kerja sama Jawa Timur dan Australia Barat. Namun, Maria menjelaskan bahwa program ini ditingkatkan menjadi salah satu bentuk kegiatan kerja sama antara Jawa Timur dengan pemerintahan Sister Province luar negeri lainnya, tidak hanya Australia Barat. (Baca juga: ITS Luncurkan Mobil Listrik i-Car, Kombinasi Tekhnologi Modern dan Kemanusiaan )
“Keterlibatan universitas menjadi modal strategis bagi pemerintah untuk menjalin hubungan antar masyarakat dan memberikan masukan konstruktif bagi pengambilan kebijakan di masa mendatang," ucapnya.
Untuk pesertanya sendiri, program ini diikuti oleh total 57 mahasiswa, di mana 47 di antaranya merupakan mahasiswa mancanegara dan 10 orang mahasiswa asal Indonesia yang menjadi perwakilan universitasnya masing-masing. “Tahun 2020 menjadi tahun di mana EJU (East Java Universities) memperluas kerja sama dengan memberikan kesempatan bagi lebih banyak universitas mitra, di antaranya ada mahasiswa asal Jerman, Amerika, maupun Slovakia,” katanya.
Dosen Departemen Teknik Industri ITS itu menambahkan, peserta juga akan mendapat kesempatan untuk berkolaborasi bersama guna meningkatkan wawasan serta pengalaman melalui pembelajaran menarik. Yakni yang berisikan topik unggulan yang dibawakan masing-masing universitas di Jawa Timur yang menjadi host. “Totalnya ada 12 hari kegiatan, dibuka dengan pembukaan di ITS sebagai tuan rumah pertama dan diakhiri dengan penilaian presentasi di ITS juga,” imbuhnya.
Adapun topik-topik pembelajaran yang akan diikuti peserta tersebut antara lain History of Indonesia Independence Day yang dibawakan Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur (UPNVJT), Smart City yang dibawakan oleh ITS, History & Indonesian Culture on Islamic New Year yang dibawakan oleh Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA), _Malangan Javanese and Walikan Language oleh Universitas Negeri Malang (UM), dan Maintaining Mental Health During COVID-19 Pandemic oleh Universitas Airlangga (Unair).
Selain itu adalah Start-up Ecosystem in Kota Malang oleh Universitas Brawijaya (UB), Understanding Indonesian Language Diversity yang dibawakan oleh Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Madura at Glance & Learning Madura Language oleh Universitas Trunojoyo Madura, dan _Institutional Arrangement of Tobacco for Community Welfare and Tobacco for Healthy yang dibawakan oleh Universitas Jember (Unej).
(mpw)