Tetr College of Business Buka Wilayah Baru dengan Program Gelar Global, Ini Keunggulannya
loading...
Sekolah bisnis Tetr College of Business membuka peluang bagi generasi pemimpin baru yang memiliki keterampilan praktis dan pengalaman global untuk membangun bisnis sukses.Foto ilustrasi/Ist
A
A
A
JAKARTA - Tetr College of Business, sebuah sekolah bisnis pertama dari jenisnya yang berada di Amerika Serikat tengah membuka peluang bagi generasi pemimpin baru yang memiliki keterampilan praktis dan pengalaman global untuk membangun bisnis sukses.
Tetr College of Business kali ini meluncurkan program sarjana baru yang menekankan pembelajaran bisnis melalui pengalaman membangun bisnis di berbagai negara. Program ini dirancang untuk memenuhi permintaan yang meningkat akan pengalaman praktis dibandingkan dengan keterampilan atau kualifikasi dasar.
Tetr juga mengumumkan dana beasiswa terbesar di dunia untuk single-intake sebesar USD12 juta, yang akan menyediakan total 60 beasiswa penuh untuk angkatan musim gugur 2024.
Tetr College of Business menawarkan pengalaman belajar global yang mendalam bagi mahasiswa, memungkinkan mereka untuk belajar di institusi pendidikan terkemuka di tujuh negara selama program empat tahun.
Di Tetr, mahasiswa mempelajari konsep teoretis dan menerapkannya dalam dunia nyata dengan membangun bisnis selama masa studi mereka, mulai dari bisnis dropshipping di Dubai, saluran konten di Milan, hingga usaha sosial di Ghana.
Untuk memperkuat aspek akademis, Tetr telah bermitra dengan universitas-universitas terkemuka seperti SDA Bocconi, NUS Singapura, dan IIT, di mana para siswa akan mengambil kelas.
Dewan akademik Tetr dipimpin oleh para pendidik dan penasihat dari Harvard, Stanford, dan MIT, serta para pemimpin senior dari Estee Lauder, American Express, SoftBank, NASA, dan Goldman Sachs.
"Minat yang meningkat pada pengalaman belajar yang mendalam di Malaysia sangat selaras dengan keinginan negara ini untuk mengukuhkan diri di panggung dunia," kata Profesor Keuangan di Universitas Harvard Dr. Viney Sawhney dalam keterangan resminya, Senin (27/5/2024).
"Tetr menyediakan pengalaman belajar yang memungkinkan siswa meresapi filosofi bisnis dari berbagai budaya, dari jalanan Milan saat Fashion Week hingga suasana Grand Prix di Italia, mereka belajar dari aplikasi kehidupan nyata, bukan sekadar teori," sambung dia.
Tetr College of Business kali ini meluncurkan program sarjana baru yang menekankan pembelajaran bisnis melalui pengalaman membangun bisnis di berbagai negara. Program ini dirancang untuk memenuhi permintaan yang meningkat akan pengalaman praktis dibandingkan dengan keterampilan atau kualifikasi dasar.
Tetr juga mengumumkan dana beasiswa terbesar di dunia untuk single-intake sebesar USD12 juta, yang akan menyediakan total 60 beasiswa penuh untuk angkatan musim gugur 2024.
Tetr College of Business menawarkan pengalaman belajar global yang mendalam bagi mahasiswa, memungkinkan mereka untuk belajar di institusi pendidikan terkemuka di tujuh negara selama program empat tahun.
Di Tetr, mahasiswa mempelajari konsep teoretis dan menerapkannya dalam dunia nyata dengan membangun bisnis selama masa studi mereka, mulai dari bisnis dropshipping di Dubai, saluran konten di Milan, hingga usaha sosial di Ghana.
Untuk memperkuat aspek akademis, Tetr telah bermitra dengan universitas-universitas terkemuka seperti SDA Bocconi, NUS Singapura, dan IIT, di mana para siswa akan mengambil kelas.
Dewan akademik Tetr dipimpin oleh para pendidik dan penasihat dari Harvard, Stanford, dan MIT, serta para pemimpin senior dari Estee Lauder, American Express, SoftBank, NASA, dan Goldman Sachs.
"Minat yang meningkat pada pengalaman belajar yang mendalam di Malaysia sangat selaras dengan keinginan negara ini untuk mengukuhkan diri di panggung dunia," kata Profesor Keuangan di Universitas Harvard Dr. Viney Sawhney dalam keterangan resminya, Senin (27/5/2024).
"Tetr menyediakan pengalaman belajar yang memungkinkan siswa meresapi filosofi bisnis dari berbagai budaya, dari jalanan Milan saat Fashion Week hingga suasana Grand Prix di Italia, mereka belajar dari aplikasi kehidupan nyata, bukan sekadar teori," sambung dia.
Lihat Juga :
