Tulis Buku Thriving On Turbulance, Dirut PT Pos Indonesia Bocorkan Strategi Bisnis saat Krisis

Minggu, 09 Juni 2024 - 17:10 WIB
loading...
Tulis Buku Thriving...
Dirut PT Pos Indonesia, Faizal R Djoemadi bersama Mantan Mendikbud Mohammad Nuh saat peluncuran buku berjudul Thriving On Turbulance, Minggu (9/6/2024). Foto/Ist
A A A
SURABAYA - Direktur Utama (Dirut) PT Pos Indonesia , Faizal R Djoemadi meluncurkan buku berjudul "Thriving On Turbulance": Agile Leadership untuk Sukses Melewati Disrupsi. Buku tersebut mengulas strategi Faizal dalam meningkatkan kinerja bisnis PT Pos Indonesia, khususnya saat pandemi Covid-19 yang melanda hampir seluruh negara di dunia.

Peluncuran buku tersebut dilakukan lewat bedah buku yang digelar di salah satu hotel di Surabaya, Minggu (9/6/2024). Hadir dalam kegiatan ini para alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan masyarakat umum. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh juga tampak hadir dalam acara ini.

Dalam acara tersebut, alumni ITS Surabaya yang biasa disapa Cak Faizal ini menyampaikan, buku yang dilaunching ini berisi pengalaman saat dirinya mulai memimpin Pos Indonesia empat tahun silam.

"Saya dapat SK (Surat Keputusan) Dirut PT Pos Indonesia dari Pak Menteri, Pak Erick Tohir, pada tanggal 20 September 2020. Dan (penunjukan) itu dilakukan melalui vidcon," ujar Faizal.

Saat menerima tanggung jawab memimpin salah satu perusahaan tertua di Indonesia itu, Faizal mengaku cemas setiap malam. Sebab, kondisi perusahaan pelat merah yang berdiri sejak era kolonial tersebut sedang tidak baik-baik saja.



Apalagi situasi ekonomi nasional juga terganggu karena pandemi. Apalagi, ini pertama kalinya, bagi dia dan Pos Indonesia, mengelola sebuah perusahaan di dalam lingkungan bisnis yang betul-betul ekstrim, kacau, dan bergolak. "Sederhananya penuh turbulensi. Kala itu perusahaan mengalami double crisis,lingkup eksternal dan internal," ujarnya.

Di sisi eksternal, industri dihantam pandemi Covid-19. Suasana ini membuat semua orang bingung, sebab ini adalah fenomena baru yang tidak dipahami banyak orang.

Di lain pihak, di sisi internal perusahaan ini mengalami permasalahan yang kompleks. Ada tiga hal yang ia soroti sebagai faktor-faktor yang jadi penyebab merosotnya performa Pos Indonesia. "Pertama, performansi finansial. Pos Indonesia mengalami pelemahan finansial. Revenue perusahaan berada di angka yang memprihatinkan," terangnya.

Kedua, kata dia, performansi bisnis. Pos Indonesia kalah bersaing dengan kompetitornya. Portfolio bisnis di bidang jasa kurir dan logistik boleh dikatakan “keok”.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2240 seconds (0.1#10.140)