Siswa Butuh Kecakapan Digital untuk Gunakan Internet Secara Positif dan Aman
loading...
A
A
A
GORONTALO - Internet menyediakan akses untuk layanan interaksi dan komunikasi serta sumber daya informasi bagi jutaan pemakainya yang tersebar di seluruh dunia. Meski begitu, agar mendatangkan banyak manfaat penggunaan internet hendaknya dilakukan secara positif, kreatif, dan aman.
Praktisi komunikasi Andi Widya Syadzwina menyampaikan hal tersebut saat menjadi narasumber dalam webinar literasi digital untuk segmen pendidikan, yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Gorontalo di Kabupaten Bone Bolango, Kamis (13/6/2024).
Andi mengatakan, optimalisasi internet secara positif, kreatif, dan aman butuh kompetensi kecakapan digital. Kecakapan itu meliputi, pengetahuan dasar penggunaan perangkat keras dan lunak, sistem operasi, aplikasi dan internet.
”Misalnya mesin pencarian, aplikasi percakapan dan media sosial, serta transaksi dompet digital dan loka pasar,” sebut Andi. Dalam diskusi virtual bertajuk ”Positif, Kreatif, dan Aman di Internet” Andi menyebut beberapa perilaku yang dilarang saat menggunakan internet.
Di antaranya, melakukan bullying seperti menghina fisik seseorang, menyebarkan informasi hoaks, memberikan informasi pribadi dan menerima permintaan pertemanan dari orang tak dikenal.
”Juga, menyebarkan konten asusila seperti konten pornografi, menyebarkan konten terkait radikalisme, merespons pesan dari seseorang tak dikenal yang mengganggu, berpakaian tidak sopan saat sedang mengakses media sosial khususnya saat melakukan live atau siaran langsung,” tambahnya.
Cara agar bisa berinternet secara positif, kreatif, dan aman menurut Andi, batasi waktu dan tetapkan tujuan berinternet, tidak larut dengan website maupun media sosial yang tidak memberikan manfaat, gunakan internet untuk mengembangkan potensi.
”Gunakan internet bukan hanya mencari informasi, tetapi juga menciptakan informasi. Video YouTube di internet untuk mengunggah file video hasil karya sendiri dan hindari konten yang berbau pornografi, kekerasan. Lalu, buatlah akun di media sosial untuk mengunggah hasil karya sendiri, dan berpikir sebelum posting,” jelas Andi di depan para tenaga pendidik dan siswa yang mengikuti diskusi dengan menggelar nonton bareng (nobar) dari sekolah masing-masing.
Beberapa sekolah menengah yang menggelar nobar diskusi online di Kabupaten Bone Bolango, di antaranya SMPN 1 Tapa, SMPN 1 Paguyaman, SMPN 1 Popayato, SMPN 1 Tilongkabila, MTsN 1, MTsN 2 Boalemo, SMPN 1 Wonosari, MTsN 1, MTsN 2 Pohuwato, MTs Alkhairaat Tilamuta, SMPN 1, SMPN 2 Suwawa, SMPN Tilamuta, MTs Al Mubarak Marisa, MTs Alkhairaat Popayato, 1 Botumoito, SMPN 1 Kabila, SMPN 1 Bonepantai, SMPN 1 Marisa, dan SMPN 1 Randangan.
Nara sumber lain Dosen Universitas Paramadina Jakarta Joko Arizal menambahkan, kompetensi keamanan digital diperlukan untuk menggunakan internet secara positif, kreatif, dan aman. Seperti paham rekam jejak digital, waspada penipuan digital (phising dan scam), penipuan online shop.
”Agar aman, batasi informasi pribadi, penggunaan gawai, kenali ancaman keselamatan, dan saring sebelum sharing,” rinci Joko Arizal.
Sedangkan anggota Komisi Kajian Ketatanegaraan MPR RI Nuzran Joher meminta para siswa untuk menjunjung tinggi etika berinternet saat berada di dunia maya. ”Etika dan etiket berinternet (netiket) dibutuhkan karena kita berinteraksi dengan manusia, bukan dengan deretan kata-kata,” tegas Nuzran Joher.
Lihat Juga: Kemendikdasmen akan Bangun Sekolah Unggul Garuda, Targetkan Mahasiswa Masuk Kampus Top 100 Dunia
Praktisi komunikasi Andi Widya Syadzwina menyampaikan hal tersebut saat menjadi narasumber dalam webinar literasi digital untuk segmen pendidikan, yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Gorontalo di Kabupaten Bone Bolango, Kamis (13/6/2024).
Andi mengatakan, optimalisasi internet secara positif, kreatif, dan aman butuh kompetensi kecakapan digital. Kecakapan itu meliputi, pengetahuan dasar penggunaan perangkat keras dan lunak, sistem operasi, aplikasi dan internet.
”Misalnya mesin pencarian, aplikasi percakapan dan media sosial, serta transaksi dompet digital dan loka pasar,” sebut Andi. Dalam diskusi virtual bertajuk ”Positif, Kreatif, dan Aman di Internet” Andi menyebut beberapa perilaku yang dilarang saat menggunakan internet.
Di antaranya, melakukan bullying seperti menghina fisik seseorang, menyebarkan informasi hoaks, memberikan informasi pribadi dan menerima permintaan pertemanan dari orang tak dikenal.
”Juga, menyebarkan konten asusila seperti konten pornografi, menyebarkan konten terkait radikalisme, merespons pesan dari seseorang tak dikenal yang mengganggu, berpakaian tidak sopan saat sedang mengakses media sosial khususnya saat melakukan live atau siaran langsung,” tambahnya.
Cara agar bisa berinternet secara positif, kreatif, dan aman menurut Andi, batasi waktu dan tetapkan tujuan berinternet, tidak larut dengan website maupun media sosial yang tidak memberikan manfaat, gunakan internet untuk mengembangkan potensi.
”Gunakan internet bukan hanya mencari informasi, tetapi juga menciptakan informasi. Video YouTube di internet untuk mengunggah file video hasil karya sendiri dan hindari konten yang berbau pornografi, kekerasan. Lalu, buatlah akun di media sosial untuk mengunggah hasil karya sendiri, dan berpikir sebelum posting,” jelas Andi di depan para tenaga pendidik dan siswa yang mengikuti diskusi dengan menggelar nonton bareng (nobar) dari sekolah masing-masing.
Beberapa sekolah menengah yang menggelar nobar diskusi online di Kabupaten Bone Bolango, di antaranya SMPN 1 Tapa, SMPN 1 Paguyaman, SMPN 1 Popayato, SMPN 1 Tilongkabila, MTsN 1, MTsN 2 Boalemo, SMPN 1 Wonosari, MTsN 1, MTsN 2 Pohuwato, MTs Alkhairaat Tilamuta, SMPN 1, SMPN 2 Suwawa, SMPN Tilamuta, MTs Al Mubarak Marisa, MTs Alkhairaat Popayato, 1 Botumoito, SMPN 1 Kabila, SMPN 1 Bonepantai, SMPN 1 Marisa, dan SMPN 1 Randangan.
Nara sumber lain Dosen Universitas Paramadina Jakarta Joko Arizal menambahkan, kompetensi keamanan digital diperlukan untuk menggunakan internet secara positif, kreatif, dan aman. Seperti paham rekam jejak digital, waspada penipuan digital (phising dan scam), penipuan online shop.
”Agar aman, batasi informasi pribadi, penggunaan gawai, kenali ancaman keselamatan, dan saring sebelum sharing,” rinci Joko Arizal.
Sedangkan anggota Komisi Kajian Ketatanegaraan MPR RI Nuzran Joher meminta para siswa untuk menjunjung tinggi etika berinternet saat berada di dunia maya. ”Etika dan etiket berinternet (netiket) dibutuhkan karena kita berinteraksi dengan manusia, bukan dengan deretan kata-kata,” tegas Nuzran Joher.
Lihat Juga: Kemendikdasmen akan Bangun Sekolah Unggul Garuda, Targetkan Mahasiswa Masuk Kampus Top 100 Dunia
(wyn)