Produk Inovasi Vokasi Harus Disesuaikan Kebutuhan Pasar

Jum'at, 21 Agustus 2020 - 14:54 WIB
loading...
Produk Inovasi Vokasi...
Dirjen Pendidikan Vokasi (Diksi) Kemendikbud Wikan Sakarinto. Foto/Dok/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Produk inovasi yang dihasilkan oleh pendidikan vokasi harus disesuaikan dengan kebutuhan pasar. Oleh karena itu diperlukan riset sehingga produk bisa terserap di masyarakat.

Dirjen Pendidikan Vokasi (Diksi) Kemendikbud Wikan Sakarinto mengatakan, setiap produk inovasi yang dihasilkan oleh pendidikan vokasi baik itu SMK ataupun perguruan tinggi vokasi harus melakukan riset dulu agar produk yang dihasilkan bisa sesuai dengan kebutuhan pasar.

Melalui riset ini, ujarnya, maka inovasi yang dihasilkan pun ada keselarasan dengan kebutuhan konsumen di lapangan. (Baca juga: Dirjen Dikti: Masih Ada Broken Link Antara Kampus dan Industri )

“Sebelum membuat inovasi, maka tolong mindsetnya itu harus start from the end. Artinya, konsumen itu ada atau tidak. Jangan sampai sudah kita riset sampai tingkat yang sangat top dan nanti ketika sudah jadi bingung yang beli siapa,” kata Wikan dalam Telekonferensi Daring, Jumat (21/8).

Wikan mengingatkan akan kebutuhan pasar ini karena masih ditemukan hasil produk vokasi yang tidak dilirik oleh pasar. Oleh karena itu, Wikan menuturkan, perlu ditumbuhkan pola pikir tersebut melalui kurikulum magang dan riset sehingga ada link and match. Dengan begitu, katanya, ketika sudah menjadi produk, ada konsumen yang sudah menunggu.

Selanjutnya, kendati masih ada masalah, Wikan juga mengatakan, saat ini semangat pendidikan vokasi untuk menikah dengan dunia industri terus meningkat. Meski dari sekian banyak pernikahan tersebut, belum banyak yang mencapai level pernikahan sempurna. (Baca juga: Undip Kembangkan Vokasi PSDKU di Daerah, Batang Jadi Role Model )

“Pernikahan dikatakan level sempurna jika terjalin kolaborasi antara pendidikan vokasi dengan industri untuk menciptakan produk hasil dari riset terapan vokasi. Oleh karena itu, cara berpikirnya harus diubah, tidak sekadar menikah, tetapi pernikahan harus paripurna atau mencapai level tertinggi,” kata Wikan.

Wikan juga mengatakan, pendidikan vokasi memiliki peran sangat penting untuk kemajuan suatu bangsa. Dalam hal ini, apabila Indonesia ingin menjadi negara maju, maka syaratnya pendidikan vokasi harus maju. Pasalnya, praktik baik ini telah dilakukan oleh negara maju seperti Jerman dan Jepang. Mereka terakselerasi kemajuannya karena pendidikan vokasi sejak awal didorong maju,

“Kalau Indonesia mau maju syaratnya apa, pendidikan vokasinya harus maju. Itu sudah terbukti, jadi agak tidak susah cari resep agar Indonesia bisa meloncat teknologinya, kemartabatannya, kepemimpinannya. Sangat mudah, salah satunya adalah memajukan pendidikan vokasi di Indonesia,” terang Wikan.
(mpw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Wujudkan Tridarma Perguruan...
Wujudkan Tridarma Perguruan Tinggi, Unika Atma Jaya Kukuhkan 3 Profesor
Prodi Sains Komunikasi...
Prodi Sains Komunikasi MNC University Gelar Kuliah Praktisi, Mahasiswa Diajak Asah Kreativitas dan Kembangkan Ide Konten di Media Sosial
Institut Pariwisata...
Institut Pariwisata Trisakti Gelar Internship Expo 2025, Jembatani Mahasiswa dan Dunia Industri
MNC University dan Asosiasi...
MNC University dan Asosiasi Profesi Fotografi Indonesia Jalin Kerja Sama Perkuat Industri Kreatif
Kemendikti Bangun Sistem...
Kemendikti Bangun Sistem Mentorship Antarkampus, Dorong Kolaborasi Riset dan Inovasi
Mendikti Saintek Brian...
Mendikti Saintek Brian Yuliarto: Kampus Harus Berdampak Nyata bagi Daerah Sekitar
Luncurkan Logo Baru,...
Luncurkan Logo Baru, MNC University Terus Berinovasi demi Masa Depan Bangsa
FK Unair Hadirkan 2...
FK Unair Hadirkan 2 Ahli dari China Medical University untuk Program Adjunct Professor
Kisah Si Kembar Risyad...
Kisah Si Kembar Risyad dan Rasyid, Lulus Bersama dari ITS Mengejar Mimpi di Dunia Teknologi
Rekomendasi
Kenalkan 3 Model Konsep,...
Kenalkan 3 Model Konsep, Jeep Janji Akan Masuk Dapur Produksi
Regenerasi Petani Kementan...
Regenerasi Petani Kementan Dipuji IFAD, Siap Ditularkan ke Negara Lain
Piramida Bawah Air Diklaim...
Piramida Bawah Air Diklaim Lebih Tua dari yang Ada di Mesir
Operasi Senyap Penggemar...
Operasi Senyap Penggemar Everton Rusak Pesta Juara Liverpool
Kisah Penobatan Liverpool...
Kisah Penobatan Liverpool Juara Liga Inggris di Anfield dan Penantian 35 Tahun Berakhir
Profil Wrexham AFC,...
Profil Wrexham AFC, Klub Milik Ryan Reynolds yang Promosi 3 Tahun Berturut-Turut di Liga Inggris
Berita Terkini
Jadwal Terbaru Libur...
Jadwal Terbaru Libur Sekolah Bulan Mei 2025, Banyak Tanggal Merah!
1 jam yang lalu
Riwayat Pendidikan Jenderal...
Riwayat Pendidikan Jenderal Purnawirawan Try Sutrisno, Mantan Panglima ABRI hingga Wakil Presiden
3 jam yang lalu
Raker PP KAUJE di Madiun,...
Raker PP KAUJE di Madiun, Resmikan Beasiswa Kakak Asuh dan Gagas Kampus UNEJ
19 jam yang lalu
BINUS University Komitmen...
BINUS University Komitmen Cetak Sineas Muda Unggul
1 hari yang lalu
Kisah Dewi Agustiningsih,...
Kisah Dewi Agustiningsih, Anak Sopir Lulusan SMP Jadi Doktor Termuda UGM dan Jabat Dosen ITB
1 hari yang lalu
5 PTN Terima Lulusan...
5 PTN Terima Lulusan dengan Ijazah Hingga 10 Tahun Terakhir, Ada Pilihanmu?
1 hari yang lalu
Infografis
6 Produk Buatan China...
6 Produk Buatan China yang Digemari Konsumen Amerika Serikat
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved