Beasiswa Wilmar Beri Akses Mahasiswa Tidak Mampu Jadi Profesional Berkualitas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wilmar Indonesia Scholarship sukses mencetak profesional yang saat ini telah berkarya di perusahaan. Melalui kesempatan mengakses pendidikan, mereka telah mendapatkan jejang karier yang menjanjikan dan kehidupan yang lebih baik.
Kelik Jatmiko, supervisor Environment Health Safety PT Wilmar Nabati Indonesia, Gresik adalah salah satu penerima beasiswa. Latar belakang keluarga yang kurang mampu telah mendorong pria asal Magelang itu untuk mencari beasiswa.
Baca juga: Deretan 4 Beasiswa Pascasarjana ITB, Mulai dari LPDP hingga JFLS
Kala itu, ada dua perusahaan sawit yang memasang selebaran beasiswa di sekolahnya. Kelik justru asing dengan Wilmar dan memilih mengajukan beasiswa ke perusahaan lain, namun kuotanya sudah penuh. Kemudian dia mencoba mengajukan ke Wilmar dan harus bersaing dengan 300-400 pelamar lainnya.
Kelik kemudian lolos seleksi. “Saat itu saya sebenarnya sudah diterima di sebuah PTN (perguruan tinggi negeri) melalui Bidikmisi, tetapi saya lebih memilih Wilmar kerena ada ikatan dinas,” ujar dia, dalam keterangan resmi, Kamis (18/7/2024).
Baca juga: Hebat! Siswi SMA Labschool Unsyiah Aceh Raih Beasiswa STEM di President University
Penerima beasiswa lainnya, Surya Purnawan Ganda, head Process Engineer PT Multimas Nabati Asahan, Serang adalah penerima beasiswa yang berasal dari anak karyawan di Wilmar Group. Pria asal Palembang itu awalnya telah diterima di sebuah kampus swasta jurusan pertambangan batubara.
Namun karena masa depan di industri sawit dinilai lebih menjanjikan, dia memilih beasiswa Wilmar. “Beasiswa telah memberi saya pengalaman yang tidak terlupakan. Saat itu saya pertama ke Jawa dan pertama kali naik pesawat,” ujar Surya.
Baca juga: Registrasi Beasiswa Unggulan 2024 Diperpanjang hingga 18 Juli, Ini Dokumen yang Harus Dilengkapi
Keduanya mendapatkan beasiswa belajar di Institut Pertanian (INSTIPER), Yogyakarta pada 2013. Program tersebut merupakan kerjasama Wilmar dan INSTIPER. Selain biaya pendidikan, perusahaan juga menyediakan biaya hidup, pendampingan, monitoring, materi kuliah, dan pengajar yang berasal dari karyawan perusahaan.
Kelik Jatmiko, supervisor Environment Health Safety PT Wilmar Nabati Indonesia, Gresik adalah salah satu penerima beasiswa. Latar belakang keluarga yang kurang mampu telah mendorong pria asal Magelang itu untuk mencari beasiswa.
Baca juga: Deretan 4 Beasiswa Pascasarjana ITB, Mulai dari LPDP hingga JFLS
Kala itu, ada dua perusahaan sawit yang memasang selebaran beasiswa di sekolahnya. Kelik justru asing dengan Wilmar dan memilih mengajukan beasiswa ke perusahaan lain, namun kuotanya sudah penuh. Kemudian dia mencoba mengajukan ke Wilmar dan harus bersaing dengan 300-400 pelamar lainnya.
Kelik kemudian lolos seleksi. “Saat itu saya sebenarnya sudah diterima di sebuah PTN (perguruan tinggi negeri) melalui Bidikmisi, tetapi saya lebih memilih Wilmar kerena ada ikatan dinas,” ujar dia, dalam keterangan resmi, Kamis (18/7/2024).
Baca juga: Hebat! Siswi SMA Labschool Unsyiah Aceh Raih Beasiswa STEM di President University
Penerima beasiswa lainnya, Surya Purnawan Ganda, head Process Engineer PT Multimas Nabati Asahan, Serang adalah penerima beasiswa yang berasal dari anak karyawan di Wilmar Group. Pria asal Palembang itu awalnya telah diterima di sebuah kampus swasta jurusan pertambangan batubara.
Namun karena masa depan di industri sawit dinilai lebih menjanjikan, dia memilih beasiswa Wilmar. “Beasiswa telah memberi saya pengalaman yang tidak terlupakan. Saat itu saya pertama ke Jawa dan pertama kali naik pesawat,” ujar Surya.
Baca juga: Registrasi Beasiswa Unggulan 2024 Diperpanjang hingga 18 Juli, Ini Dokumen yang Harus Dilengkapi
Keduanya mendapatkan beasiswa belajar di Institut Pertanian (INSTIPER), Yogyakarta pada 2013. Program tersebut merupakan kerjasama Wilmar dan INSTIPER. Selain biaya pendidikan, perusahaan juga menyediakan biaya hidup, pendampingan, monitoring, materi kuliah, dan pengajar yang berasal dari karyawan perusahaan.