UKT-nya Mahal, Berapa Tahun Kuliah Kedokteran hingga Jadi Dokter? Ini Proses Panjangnya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Merintis karier sebagai seorang dokter menjadi cita-cita banyak anak bangsa di Indonesia. Prospek dan bayangan masa depan yang cerah membuat profesi ini digandrungi banyak lapisan masyarakat.
Meskipun terlihat sangat menggiurkan, ternyata untuk menyandang gelar sebagai dokter tak semudah membalikkan telapan tangan. Butuh jalan panjang dan berliku seorang mahasiswa kedokteran hingga sah disebut sebagai seorang dokter. Artikel kali ini akan mengulas perjalanan panjang menjadi dokter di Indonesia, simak ya
Seperti kuliah pada umumnya, untuk menjadi seorang dokter harus menyelesaikan pendidikan sarjana dalam kurun waktu 3,5 hingga 4 tahun atau bahkan lebih.
Selama menjalani perkuliahan, mahasiswa kedokteran akan diasah kemampuannya melalui skill lab, pendalaman materi histologi, mikrobiologi, hingga anatomi.
Dengan demikian, kemampuanmu di bidang ilmu kedokteran akan dipertajam melalui perkuliahan ini. Nah, jika kamu sudah mendapatkan bekal yang matang, pasti kamu bakal siap tuh melalui tahapan selanjutnya.
Untuk mendapatkan gelar dokter, seorang sarjana kedokteran harus melalui program profesi. Program profesi ini sih biasanya disebut sebagai koas.
Tahapan sebagai koas dilakukan di rumah sakit dalam kurun waktu 1,5 hingga 2 tahun. Pada program ini kamu akan dihadapkan dengan ilmu kedokteran yang sebenarnya. Di sini kamu akan berhadapan langsung dengan pasien
Belum berhenti sampai program profesi saja. Setelah menjalani program profesi, seorang dokter muda harus melalui tahap Ujian Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI).
Pada tahapan ini menentukan dokter muda untuk mendapatkan Surat Tanda Registrasi (STR). Nah, tidak berhenti sampai situ saja.
Setelah berhasil mengantongi STR, seorang dokter wajib untuk mengikuti program magang atau internship.
Seorang dokter internship akan mengikuti rangkaian praktek pada tempat yang sudah mendapatkan Surat Izin Praktek (SIP), seperti Rumah Sakit tipe C (Kabupaten) maapun seluruh puskesmas di Indonesia. Pada program internship ini dilakukan hingga kurun waktu 1 tahun.
Mungkin tidak semua dokter akan mengambil program spesialis. Tapi jika kamu ingin mempertajam ilmu dan skill melalui program spesialis ini.
Untuk menjadi seorang dokter spesialis, kamu harus menghabiskan waktu untuk sekolah spesialis mulai dari 4 hingga 6 tahun.
Di program ini kamu akan ditempa dengan berbagai ilmu dan skill dari program spesialis yang kamu ambil. Nah, sebutan untuk dokter umum yang menjalani PDDS adalah “dokter residen’
Bidang Spesialis yang dapat diambil, ialah :
• Spesialis Gizi (Sp.G)
• Spesialis Mata (Sp.M)
• Spesialis Paru (Sp.P)
• Spesialis Anak (Sp.A)
• Spesialis Bedah (Sp.B)
• Spesialis Anestesi (Sp.An)
• Spesialis Urologi (Sp.U)
• Spesialis Radiologi (Sp.R)
• Spesialis Penyakit Dalam (Sp.PD)
• Spesialis Kulit dan Kelamin (Sp.KK)
• Spesialis Kedokteran Forensik (Sp.F)
• Spesialis Saraf atau Neurologis (Sp.N)
• Spesialis Kandungan dan Ginekologi (Sp.OG)
• Spesialis Kedokteran Jiwa dan Psikiater (Sp.KJ)
• Spesialis Telinga, Hidung, Tenggorokan (Sp. THT)
• Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah atau Kardiologi (Sp.JT)
Setelah dihitung-hitung, agar menjadi seorang dokter kamu harus melalui enam tahun untuk menyelesaikan pendidikan. Belum lagi kalau ingin melanjutkan ke jenjang program spesialis. Perlu waktu lebih kurang 12 tahun untuk menyelesaikan studi.
Meskipun terlihat sangat menggiurkan, ternyata untuk menyandang gelar sebagai dokter tak semudah membalikkan telapan tangan. Butuh jalan panjang dan berliku seorang mahasiswa kedokteran hingga sah disebut sebagai seorang dokter. Artikel kali ini akan mengulas perjalanan panjang menjadi dokter di Indonesia, simak ya
Proses Pendidikan dan Tahapan Menjadi Dokter
1.Program Sarjana Kedokteran
Seperti kuliah pada umumnya, untuk menjadi seorang dokter harus menyelesaikan pendidikan sarjana dalam kurun waktu 3,5 hingga 4 tahun atau bahkan lebih.
Selama menjalani perkuliahan, mahasiswa kedokteran akan diasah kemampuannya melalui skill lab, pendalaman materi histologi, mikrobiologi, hingga anatomi.
Dengan demikian, kemampuanmu di bidang ilmu kedokteran akan dipertajam melalui perkuliahan ini. Nah, jika kamu sudah mendapatkan bekal yang matang, pasti kamu bakal siap tuh melalui tahapan selanjutnya.
2. Program Profesi
Untuk mendapatkan gelar dokter, seorang sarjana kedokteran harus melalui program profesi. Program profesi ini sih biasanya disebut sebagai koas.
Tahapan sebagai koas dilakukan di rumah sakit dalam kurun waktu 1,5 hingga 2 tahun. Pada program ini kamu akan dihadapkan dengan ilmu kedokteran yang sebenarnya. Di sini kamu akan berhadapan langsung dengan pasien
3. Internship
Belum berhenti sampai program profesi saja. Setelah menjalani program profesi, seorang dokter muda harus melalui tahap Ujian Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI).
Pada tahapan ini menentukan dokter muda untuk mendapatkan Surat Tanda Registrasi (STR). Nah, tidak berhenti sampai situ saja.
Setelah berhasil mengantongi STR, seorang dokter wajib untuk mengikuti program magang atau internship.
Seorang dokter internship akan mengikuti rangkaian praktek pada tempat yang sudah mendapatkan Surat Izin Praktek (SIP), seperti Rumah Sakit tipe C (Kabupaten) maapun seluruh puskesmas di Indonesia. Pada program internship ini dilakukan hingga kurun waktu 1 tahun.
4.Program Spesialis
Mungkin tidak semua dokter akan mengambil program spesialis. Tapi jika kamu ingin mempertajam ilmu dan skill melalui program spesialis ini.
Untuk menjadi seorang dokter spesialis, kamu harus menghabiskan waktu untuk sekolah spesialis mulai dari 4 hingga 6 tahun.
Di program ini kamu akan ditempa dengan berbagai ilmu dan skill dari program spesialis yang kamu ambil. Nah, sebutan untuk dokter umum yang menjalani PDDS adalah “dokter residen’
Bidang Spesialis yang dapat diambil, ialah :
• Spesialis Gizi (Sp.G)
• Spesialis Mata (Sp.M)
• Spesialis Paru (Sp.P)
• Spesialis Anak (Sp.A)
• Spesialis Bedah (Sp.B)
• Spesialis Anestesi (Sp.An)
• Spesialis Urologi (Sp.U)
• Spesialis Radiologi (Sp.R)
• Spesialis Penyakit Dalam (Sp.PD)
• Spesialis Kulit dan Kelamin (Sp.KK)
• Spesialis Kedokteran Forensik (Sp.F)
• Spesialis Saraf atau Neurologis (Sp.N)
• Spesialis Kandungan dan Ginekologi (Sp.OG)
• Spesialis Kedokteran Jiwa dan Psikiater (Sp.KJ)
• Spesialis Telinga, Hidung, Tenggorokan (Sp. THT)
• Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah atau Kardiologi (Sp.JT)
Setelah dihitung-hitung, agar menjadi seorang dokter kamu harus melalui enam tahun untuk menyelesaikan pendidikan. Belum lagi kalau ingin melanjutkan ke jenjang program spesialis. Perlu waktu lebih kurang 12 tahun untuk menyelesaikan studi.
(wyn)