Dukung Kampus Merdeka, BI Ajak Mahasiswa Magang di Area Kebanksentralan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Program Kampus Merdeka yang diusung Kemendikbud mendapat dukungan dari Bank Indonesia . Mahasiswa pun bisa mendapat pengalaman belajar di bank sentral Indonesia tersebut.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, BI mendukung kebijakan Merdeka Belajar yang dicanangkan Pemerintah. Dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui program Kampus Merdeka. Bentuk dukungan tersebut adalah dengan menjadi pionir realisasi program Kampus Merdeka dengan memberikan kesempatan mahasiswa Perguruan Tinggi di Indonesia.
"Mengikuti program integrasi yang telah dirancang yang meliputi aktivitas pembelajaran, proyek penelitian, dan pengalaman bekerja khususnya di area kebanksentralan di BI," katanya pada peluncuran Program Kampus Merdeka di BI bersama Mendikbud Nadiem Anwar Makarim melalui siaran pers, Senin (24/8). (Baca juga: 10 Rektor UIN Mengadu ke DPD, Kesulitan Buka Prodi Ilmu Sosial dan Sains )
Perry menyampaikan, program Kampus Merdeka merupakan wujud kontribusi BI dalam menciptakan SDM unggul di era digital. Terdapat tiga hal penting yang melandasi BI berpartisipasi dalam program Kampus Merdeka.
Yaitu, pertama, kontribusi BI untuk turut merealisasikan visi pemerintah yaitu membangun SDM Unggul dalam mencapai Indonesia Maju. Kedua, BI memiliki ilmu yang mendukung program Kampus Merdeka khususnya kebanksentralan dan digital ekonomi yang dapat mendukung implementasi SDM Unggul dari sisi konsep, praktek, pengalaman dan karakter sejalan dengan visi BI. Ketiga, pentingnya kolaborasi utk menciptakan SDM Unggul yang meliputi pihak Akademisi, Bisnis dan Government (ABG).
Pada kesempatan yang sama, Mendikbud memberikan apresiasi kepada BI atas dukungan terhadap program Kampus Merdeka. “Saya menyambut baik dan mengapresiasi Gubernur BI dan seluruh jajaran, terutama Bank Indonesia Institute atas peluncuran program Kampus Merdeka di BI, yang pada tahap awal ini bekerja sama dengan 7 Perguruan Tinggi,” tutur Mendikbud. (Baca juga: Menristek Dorong Kerja Sama Riset Perguruan Tinggi Indonesia-Inggris )
Mendikbud mengatakan, kompetensi mahasiswa tidak bisa hanya disiapkan di kampus. Mahasiswa harus mengalami sendiri dunia kerja yang sesungguhnya sehingga lebih siap untuk memasuki dunia kerja setelah lulus. “Kegiatan selama 6 bulan di perusahaan sebagai trainee atau intern tentu memberikan pengalaman kerja yang amat berharga bagi mahasiswa. Pengalaman yang mereka peroleh selama 6 bulan akan membentuk hard skills dan soft skills yang menjadi bagian dari kompetensinya setelah lulus,” jelas Mendikbud.
Lihat Juga: Mendikti Saintek Tunda Implementasi Permendikbudristek Nomor 44 Tahun 2024 tentang Dosen
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, BI mendukung kebijakan Merdeka Belajar yang dicanangkan Pemerintah. Dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui program Kampus Merdeka. Bentuk dukungan tersebut adalah dengan menjadi pionir realisasi program Kampus Merdeka dengan memberikan kesempatan mahasiswa Perguruan Tinggi di Indonesia.
"Mengikuti program integrasi yang telah dirancang yang meliputi aktivitas pembelajaran, proyek penelitian, dan pengalaman bekerja khususnya di area kebanksentralan di BI," katanya pada peluncuran Program Kampus Merdeka di BI bersama Mendikbud Nadiem Anwar Makarim melalui siaran pers, Senin (24/8). (Baca juga: 10 Rektor UIN Mengadu ke DPD, Kesulitan Buka Prodi Ilmu Sosial dan Sains )
Perry menyampaikan, program Kampus Merdeka merupakan wujud kontribusi BI dalam menciptakan SDM unggul di era digital. Terdapat tiga hal penting yang melandasi BI berpartisipasi dalam program Kampus Merdeka.
Yaitu, pertama, kontribusi BI untuk turut merealisasikan visi pemerintah yaitu membangun SDM Unggul dalam mencapai Indonesia Maju. Kedua, BI memiliki ilmu yang mendukung program Kampus Merdeka khususnya kebanksentralan dan digital ekonomi yang dapat mendukung implementasi SDM Unggul dari sisi konsep, praktek, pengalaman dan karakter sejalan dengan visi BI. Ketiga, pentingnya kolaborasi utk menciptakan SDM Unggul yang meliputi pihak Akademisi, Bisnis dan Government (ABG).
Pada kesempatan yang sama, Mendikbud memberikan apresiasi kepada BI atas dukungan terhadap program Kampus Merdeka. “Saya menyambut baik dan mengapresiasi Gubernur BI dan seluruh jajaran, terutama Bank Indonesia Institute atas peluncuran program Kampus Merdeka di BI, yang pada tahap awal ini bekerja sama dengan 7 Perguruan Tinggi,” tutur Mendikbud. (Baca juga: Menristek Dorong Kerja Sama Riset Perguruan Tinggi Indonesia-Inggris )
Mendikbud mengatakan, kompetensi mahasiswa tidak bisa hanya disiapkan di kampus. Mahasiswa harus mengalami sendiri dunia kerja yang sesungguhnya sehingga lebih siap untuk memasuki dunia kerja setelah lulus. “Kegiatan selama 6 bulan di perusahaan sebagai trainee atau intern tentu memberikan pengalaman kerja yang amat berharga bagi mahasiswa. Pengalaman yang mereka peroleh selama 6 bulan akan membentuk hard skills dan soft skills yang menjadi bagian dari kompetensinya setelah lulus,” jelas Mendikbud.
Lihat Juga: Mendikti Saintek Tunda Implementasi Permendikbudristek Nomor 44 Tahun 2024 tentang Dosen
(mpw)