Penerima Beasiswa LPDP Bhramara Patria Adakan Gebyar Sehat Sukoreno di Kulon Progo
loading...
A
A
A
YOGYAKARTA - Penerima Beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) angkatan Persiapan Keberangkatan (PK) 236 “Bhramara Patria” menggagas kegiatan di Desa Wisata Sukoreno, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini sebagai bentuk kontribusi nyata dan berkelanjutan terhadap pembangunan masyarakat. Bertajuk “Gebyar Sehat Sukoreno”, kegiatan ini dihadiri Ir. Srie Nurkyatsiwi, MMA selaku Pj Bupati Kulon Progo, Kepala Divisi Rekrutmen dan Seleksi Beasiswa LPDP, Andar Ramona Sinaga; Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara, dan Dr. Fujiartanto, S.IP, M.M, M.Si, M.A, selaku Kepala Pusat Pelatihan SDM Desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi.
“Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat menjadi titik loncat bagi penerima beasiswa LDPP untuk tujuan yang lebih mulia yaitu menjangkau masyarakat di sekitar mereka, baik itu keluarga, kota, maupun provinsi di mana penerima beasiswa tinggal,” ujar Kepala Divisi Rekrutmen dan Seleksi Beasiswa LPDP, Andar Ramona Sinaga.
Sementara dr. Dzikri Fadhilah, S.Ked selaku Ketua Angkatan PK 236 “Bhramara Patria” menguraikan, kegiatan ini mengambil konsep Tridharma Bakti Bhramara Patria, yaitu kegiatan pengabdian masyarakat yang berfokus pada tiga aspek meliputi kesehatan, pendidikan, dan lingkungan untuk menyalakan lentera harapan masyarakat Kabupaten Kulon Progo.
Sebanyak lebih dari 60 orang terdiri dari perwakilan ibu dan balita, perwakilan Posyandu remaja Sukoreno, dan perwakilan Karang Taruna Sukoreno dilibatkan dalam kegiatan ini.
Di bidang kesehatan fokusnya untuk memberikan pendampingan dalam pencegahan stunting, sekaligus memberdayakan masyarakat melakukan praktik pengolahan produk makanan berbasis sumber pangan lokal.
“Nilai stunting yang tinggi di Desa Sukoreno menjadi target yang sesuai untuk kegiatan pengabdian masyarakat oleh divisi kesehatan PK 236 LPDP,” ujar Pj Bupati Kulon Progo, Srie Nurkyatsiwi, MM.
GKR Bendara menambahkan, salah satu upaya untuk mengatasi stunting dapat dioptimalisasi melalui pengolahan bahan makanan yang merupakan kearifan lokal.
Hal ini dia sampaikan karena saat ini stunting tidak hanya terjadi pada masyarakat ekonomi rendah tetapi juga ditemui pada keluarga dengan tingkat ekonomi yang lebih baik disebabkan oleh pola makan yang tidak ideal dan cenderung mengkonsumsi makanan cepat saji.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini sebagai bentuk kontribusi nyata dan berkelanjutan terhadap pembangunan masyarakat. Bertajuk “Gebyar Sehat Sukoreno”, kegiatan ini dihadiri Ir. Srie Nurkyatsiwi, MMA selaku Pj Bupati Kulon Progo, Kepala Divisi Rekrutmen dan Seleksi Beasiswa LPDP, Andar Ramona Sinaga; Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara, dan Dr. Fujiartanto, S.IP, M.M, M.Si, M.A, selaku Kepala Pusat Pelatihan SDM Desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi.
“Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat menjadi titik loncat bagi penerima beasiswa LDPP untuk tujuan yang lebih mulia yaitu menjangkau masyarakat di sekitar mereka, baik itu keluarga, kota, maupun provinsi di mana penerima beasiswa tinggal,” ujar Kepala Divisi Rekrutmen dan Seleksi Beasiswa LPDP, Andar Ramona Sinaga.
Sementara dr. Dzikri Fadhilah, S.Ked selaku Ketua Angkatan PK 236 “Bhramara Patria” menguraikan, kegiatan ini mengambil konsep Tridharma Bakti Bhramara Patria, yaitu kegiatan pengabdian masyarakat yang berfokus pada tiga aspek meliputi kesehatan, pendidikan, dan lingkungan untuk menyalakan lentera harapan masyarakat Kabupaten Kulon Progo.
Sebanyak lebih dari 60 orang terdiri dari perwakilan ibu dan balita, perwakilan Posyandu remaja Sukoreno, dan perwakilan Karang Taruna Sukoreno dilibatkan dalam kegiatan ini.
Di bidang kesehatan fokusnya untuk memberikan pendampingan dalam pencegahan stunting, sekaligus memberdayakan masyarakat melakukan praktik pengolahan produk makanan berbasis sumber pangan lokal.
“Nilai stunting yang tinggi di Desa Sukoreno menjadi target yang sesuai untuk kegiatan pengabdian masyarakat oleh divisi kesehatan PK 236 LPDP,” ujar Pj Bupati Kulon Progo, Srie Nurkyatsiwi, MM.
GKR Bendara menambahkan, salah satu upaya untuk mengatasi stunting dapat dioptimalisasi melalui pengolahan bahan makanan yang merupakan kearifan lokal.
Hal ini dia sampaikan karena saat ini stunting tidak hanya terjadi pada masyarakat ekonomi rendah tetapi juga ditemui pada keluarga dengan tingkat ekonomi yang lebih baik disebabkan oleh pola makan yang tidak ideal dan cenderung mengkonsumsi makanan cepat saji.