KIPI 2024 Perkuat Hubungan Diplomatik Indonesia-Australia

Jum'at, 16 Agustus 2024 - 19:29 WIB
loading...
A A A
Keduanya menekankan peran penting konferensi ini sebagai platform strategis untuk pertukaran ide dan pengetahuan antar mahasiswa Indonesia dalam menyelesaikan masalah kompleks di Indonesia dan bagaimana para mahasiswa memainkan peran dalam memperkuat hubungan antara Indonesia dan Australia.

Setelah sesi pembukaan, pidato kunci pertama disampaikan oleh Adi Dzulfuat sebagai Direktur Hubungan Pasifik dan Oceania, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dengan topik perjalanan hubungan diplomatik Indonesia-Australia dari perspektif Indonesia. Dzulfuat menyoroti Australia sebagai salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945.

Selain itu, ia juga menyebutkan tonggak-tonggak kerja sama bilateral seperti kemitraan strategis komprehensif 2018 dalam pertahanan, maritim, perdagangan, dan pembangunan serta perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif yang telah meningkatkan perdagangan dan investasi antara kedua negara, semoga kedua negara dapat terus membangun kawasan yang lebih damai, makmur, dan stabil.

Berlanjut ke sesi plenary, lima sesi plenary dilakukan selama konferensi ini sesuai dengan trek konferensi. Sesi plenary pertama dipimpin oleh Fariz Fadhillah, Mahasiswa Magister dalam bidang Perdagangan, University of Sydney.

Tema sesi ini adalah Ekonomi dan Bisnis yang menghadirkan Profesor Budy Resosudarmo dari perspektif akademisi dan Iwan Sunito dari sudut pandang pebisnis. Prof. Budy membahas tentang ekonomi Indonesia, komitmen iklim, dan kemungkinan kolaborasi dengan Australia.

Sementara itu, Iwan Sunito berbagi pengalaman membangun perjalanannya dalam berbisnis sebagai CEO One Global Capital dan bagaimana hasrat membawanya menuju kesuksesan saat ini.

Sesi plenary kedua adalah tentang Bahasa, Pendidikan, dan Budaya. Sesi ini dipimpin oleh Wendi Wijarwadi, Kandidat PhD dalam Pendidikan, UNSW, yang menampilkan diskusi dengan Prof Mukhamad Najib, Atase Pendidikan Indonesia di Canberra, dan Dr. David Wijaya, Dosen di University of Sydney.

Prof Najib berbagi tentang penguatan kualitas pendidikan tinggi melalui kerja sama antara Indonesia dan Australia. Di sisi lain, Dr. David membahas tren dan tantangan dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Australia.

Setelah istirahat makan siang, konferensi dibagi menjadi lima ruangan sesi paralel. Dalam sesi ini, 55 penulis abstrak diundang untuk mempresentasikan ide-ide mereka di setiap trek konferensi. Makalah-makalah ini diserahkan dan ditinjau pada bulan Juni 2024 dan terpilih dari lebih dari 70 pengajuan abstrak. Pertukaran ide dari setiap sesi paralel memperkaya diskusi KIPI dan merangsang kolaborasi masa depan di antara para presenter dan peserta.

Hari kedua dimulai dengan pidato kunci dari perspektif Australia tentang 75 tahun hubungan diplomatik Australia-Indonesia. Crispin Conroy AM, Direktur Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Kantor NSW, mewakili Menteri Penny Wong menyampaikan pidato kunci dari perspektif Australia diikuti oleh sesi plenary.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1697 seconds (0.1#10.140)