Profil Prof Pratikno, Mantan Rektor UGM yang Ditolak Masuk Kampus oleh Mahasiswa Fisipol

Selasa, 27 Agustus 2024 - 17:30 WIB
loading...
Profil Prof Pratikno,...
Prof Pratikno kini jadi sorotan setelah kemunculan spanduk yang bertuliskan Pratikno dilarang masuk. Foto/SINDOnews/Raka Dwi N.
A A A
JAKARTA - Prof Pratikno kini jadi sorotan setelah kemunculan spanduk yang bertuliskan "Pratikno dilarang masuk". Spanduk tersebut dipasang oleh sejumlah mahasiswa yang mengenakan almamater UGM di Lantai 4 Gedung Fisipol UGM.

Pembentangan spanduk bertuliskan "Pratikno dilarang masuk" di UGM itu dilakukan pada 26 Agustus 2024 kemarin, tepatnya ketika jeda acara podcast yang dilakukan oleh awak media di Universitas tersebut.

Baca juga: Pratikno Ungkap Reaksi Jokowi Diisukan Cawe-cawe di Kepengurusan Baru PDIP

Aksi pemasangan spanduk itu diduga masih berkaitan dengan gelombang demonstrasi di sejumlah kota di Indonesia terpicu langkah Baleg DPR yang memutuskan mendorong ke Rapat Paripurna untuk mengesahkan revisi UU Pilkada dengan mengabaikan putusan MK.

Baca juga: Anggaran HUT ke-79 RI Paling Besar dari Sebelumnya, Pratikno Ungkap Penyebabnya

Pratikno sendiri diketahui merupakan mantan Rektor UGM yang telah sekitar satu dekade menjadi orang kepercayaan Presiden Joko Widodo di pemerintahan sebagai Menteri Sekretaris Negara. Ia juga tercatat pernah menjabat sebagai dekan di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) UGM.

Profil Prof Pratikno


Dilansir dari laman Kementerian Sekretariat Negara, Prof. Dr. Pratikno, M.Soc.Sc., lahir pada 13 Februari 1962, di Bojonegoro, Jawa Timur. Dalam riwayat pendidikannya, dia adalah penerima gelar sarjana Ilmu Pemerintahan di Fisipol UGM tahun 1985.

Baca juga: Partai Gerindra Usung Adik Mensesneg Pratikno Maju Pilbup Bojonegoro

Pendidikannya berlanjut hingga mendapat gelar magister dari Development Administration, Birmingham University, Inggris tahun 1990. Serta menerima gelar Ph.D. dari Political Science Flinders University Australia, tahun 1997.

Barulah di tahun 2008 lalu, dirinya dinobatkan jadi Profesor Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada. Dengan latar belakang pendidikannya ini, tak heran jika kini dirinya duduk di kursi pemerintahan.

Awal karier Pratikno sebagai pengajar dimulai di UGM pada tahun 1986. Sejak saat itu, ia telah beberapa kali menduduki posisi penting.

Misalnya seperti, Wakil Dekan Bidang Akademik Fisipol UGM periode 2001-2004, hingga Kepala Manajer Program Pascasarjana Politik Lokal dan Otonomi Daerah periode 2003-2008.

Dirinya juga pernah dipercaya menjadi Mitra Indonesia untuk kerja sama antara UGM dengan National University of Singapore dan beberapa Universitas lain di Asia dan Australia tahun 2001 hingga 2008.

Setelah dilantik menjadi Profesor UGM, dirinya langsung dipercaya untuk menduduki posisi Dekan Fisipol UGM periode 2008-2012.

Puncak karier Pratikno di dunia akademisi terjadi di tahun 2012, ketika dia dipercaya menjadi Rektor UGM periode 2012-2014.

Kemudian di tahun 2014, dirinya diangkat menjadi Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UGM. Posisi itu akan diemban olehnya hingga tahun 2026 mendatang.

Dari berbagai pengalamannya di dunia akademisi, Pratikno kemudian dipercaya oleh Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Sekretaris Negara ( Mensesneg ) di tahun 2014.

Hingga saat ini, kedudukannya sebagai Menteri Sekretaris Negara di kabinet Joko Widodo masih belum tergantikan meski Presiden Indonesia ke-7 itu telah melakukan beberapa kali reshuffle kabinet.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3692 seconds (0.1#10.140)