Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM yang Raih Gelar Doktor UI dengan Predikat Cum Laude

Kamis, 17 Oktober 2024 - 12:41 WIB
loading...
Bahlil Lahadalia, Menteri...
Bahlil Lahadalia berhasil meraih gelar doktor dengan predikat cum lude dari SKSG UI, Rabu (16/10/2024). Foto/SINDOnews.
A A A
JAKARTA - Bahlil Lahadalia berhasil meraih gelar doktor dengan predikat cum lude dari SKSG UI, Rabu (16/10/2024). Ia mempertahankan disertasinya bertajuk “Kebijakan, Kelembagaan, dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia”.

Sidang Terbuka Promosi Doktor Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI) Bahlil Lahadalia ini diketuai oleh Prof. Dr. I Ketut Surajaya dengan Prof. Dr. Chandra Wijaya sebagai promotor, serta Dr. Teguh Dartanto, dan Athor Subroto, sebagai ko-promotor.

Baca juga: Gelar Doktor Bahlil Lahadalia Ditempuh Kurang 2 tahun, Ini Penjelasan UI

Tim penguji terdiri dari para ahli seperti Dr. Margaretha Hanita, Prof. Dr. A. Hanief Saha Ghafur, Prof. Didik Junaidi Rachbini, Prof. Dr. Arif Satria, dan Prof. Dr. Kosuke Mizuno.

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin turut menghadiri Sidang Promosi Doktor di Bidang Kajian Stratejik dan Global Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) itu di Gedung Makara Art Center, Kampus Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Rabu (16/10/2024).

Baca juga: Bahlil Promosi Doktor di UI Kurang dari 2 Tahun, Warganet: Cetak Sejarah

Hadir juga, Wapres ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK), Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas, dan Ketua MPR RI Ahmad Muzani.

Sebelum mendapatkan gelar doktornya, Bahlil Lahadalia terlebih dahulu memaparkan disertasinya yang berjudul “Kebijakan, Kelembagaan, dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia”.

Baca juga: Dipanggil Prabowo, Bahlil Diminta Urus Kedaulatan Sumber Kekayaan Indonesia

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ini menyampaikan paparannya sekitar 15 menit yang dilanjutkan dengan sesi tanya jawab oleh para penyanggah. Adapun panelis penguji terdiri dari 5 orang yaitu Dr. Margaretha Hanita, S.H. M.Si., Dr. A. Hanief Saha Ghafur, Prof. Didik Junaidi Rachbini, M.Sc. PhD., Prof. Dr. Arif Satria, S.P., M.Si., serta Prof. Dr. Kosuke Mizuno.

Sekretaris Program Studi Doktor Kajian Stratejik Global, SKSG UI, Stanislaus Riyanta, menguraikan bahwa hasil penelitian yang dilakukan Bahlil Lahadalia dalam studi doktoral bidang Kajian Stratejik Global menunjukkan empat masalah utama dari dampak hilirisasi yang membutuhkan penyesuaian kebijakan.

Empat masalah tersebut adalah ketidakadilan dana transfer daerah, keterlibatan pengusaha daerah yang minim, keterbatasan partisipasi perusahaan Indonesia dalam sektor hilirisasi bernilai tambah tinggi, serta belum adanya rencana diversifikasi pasca-tambang.

Dalam penelitian ini, Bahlil Lahadalia merekomendasikan empat kebijakan utama dalam mengantisipasi permasalahan tersebut yaitu: 1) reformulasi alokasi dana bagi hasil terkait aktivitas hilirisasi, 2) penguatan kebijakan kemitraan dengan pengusaha daerah, 3) penyediaan pendanaan jangka panjang untuk Perusahaan nasional di sektor hilirisasi, dan 4) kewajiban bagi investor untuk melakukan diversifikasi jangka panjang.

Sebagai peneliti Bahlil Lahadalia juga menekankan pentingnya pembentukan Satuan Tugas yang dapat mengorkestrasikan implementasi kebijakan hilirisasi untuk menjadi lebih efektif. Lembaga tersebut perlu mendapat mandat dari presiden sehingga berwenang melakukan koordinasi seluruh pihak baik pemerintah maupun pelaku usaha dan mobilisasi sumber daya untuk menyukseskan hilirisasi.

Sebelumnya, dalam sambutannya Bahlil Lahadalia menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas dukungan yang diberikan Wapres kepadanya dalam menyelesaikan studi ini.

“Terima kasih Pak Wapres yang sudah bersedia hadir. Saya senang karena Pak Prof. datang. Ini sebagai bentuk pertanggungjawaban moralitas saya ke Prof., Pak Wapres selama hampir 5 tahun saya ditugaskan oleh Pak Jokowi dan Bapak untuk memimpin Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang salah satu tugasnya adalah untuk mengawal hilirisasi,” ungkapnya.

Profil Bahlil Lahadalia yang Meraih Gelar Doktor UI


Dikutip dari laman Kementerian ESDM, Bahlil sebagai mahasiswa riset Program Studi Doktor Kajian Stratejik Global SKSG UI telah menempuh rangkaian tahapan ujian yaitu: Seminar I yang dilakukan pada 15 Juni 2023, Seminar 2 pada 26 Oktober 2023, Seminar 3 pada 22 Desember 2023, dan Ujian Proposal Riset pada 27 Januari 2024.

Selanjutnya dia menempuh Ujian Hasil Riset pada 19 Juni 2024, Ujian Seminar Hasil Riset I pada 10 Juli 2024, dan Ujian Hasil Riset 2 pada 27 September 2024.

Bahlil lahir di Banda, Maluku, 7 Agustus 1976. Ia meraih gelar sarjana Ilmu Ekonomi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Mumbai Jayapura, Papua. Kemudian ia kuliah S2 di jurusan yang sama di Universitas Cendrawasih, Kota Jayapura, Papua.
(nnz)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1774 seconds (0.1#10.140)