Dukung Ekosistem Musik dan Film, Kemendikbudristek Raih Penghargaan iNews Award 2024
loading...
A
A
A
Guna diketahui dalam kemajuan sinema Indonesia, pasca meredanya pandemi Covid 19, apresiasi masyarakat terhadap perfilman tanah air kian meningkat. Terbukti pada tahun 2023, jumlah penonton Indonesia mencapai 55 Juta dan menguasai pangsa pasar penonton dalam negeri sebesar 61 persen.
Lalu partisipasi perfilman Indonesia di festival film internasional kian banyak, antara lain Busan International Film Festival, Bucheon International Fantastic Film Festival, Far East Film Festival, hingga Festival De Cannes.
Ada tujuh sektor sebagai bagian penguatan ekosistem perfilman nasional yang menjadi sandaran inisiasi Direktorat Perfilman, Musik, dan Media untuk memperkuat ekosistem perfilman nasional, diantaranya adalah peningkatan pendidikan film, peningkatan produksi film, peningkatan eksibisi film, penguatan distribusi film, peningkatan kreasi film, peningkatan pengarsipan film, serta peningkatan literasi dan apresiasi film.
Sedangkan untuk penguatan ekosistem lagu anak, Direktorat Perfilman, Musik, dan Media menyelenggarakan KILA (Kita Cinta Lagu Anak) yang sudah diselenggarakan sejak tahun 2020 s.d. 2024
Kemudian, Direktorat Perfilman, Musik, dan Media juga fokus pada pelestarian musik tradisi Indonesia, antara lain Lokovasia (Lokakarya Konservasi dan Inovasi Musik Tradisi Indonesia), IMEX (Indonesian Music Expo), Festival Musik Tradisi Indonesia, dan beberapa lainnya lagi.
Direktorat Perfilman, Musik, dan Media juga fokus pada pengembangan musik pop/kontemporer. Berbagai program yang pernah dilaksanakan meliputi Rapsodia Nusantara, Symphonesia by Erwin Gutawa Orchestra, G20 Orchestra, serta lainnya
Lalu partisipasi perfilman Indonesia di festival film internasional kian banyak, antara lain Busan International Film Festival, Bucheon International Fantastic Film Festival, Far East Film Festival, hingga Festival De Cannes.
Ada tujuh sektor sebagai bagian penguatan ekosistem perfilman nasional yang menjadi sandaran inisiasi Direktorat Perfilman, Musik, dan Media untuk memperkuat ekosistem perfilman nasional, diantaranya adalah peningkatan pendidikan film, peningkatan produksi film, peningkatan eksibisi film, penguatan distribusi film, peningkatan kreasi film, peningkatan pengarsipan film, serta peningkatan literasi dan apresiasi film.
Sedangkan untuk penguatan ekosistem lagu anak, Direktorat Perfilman, Musik, dan Media menyelenggarakan KILA (Kita Cinta Lagu Anak) yang sudah diselenggarakan sejak tahun 2020 s.d. 2024
Kemudian, Direktorat Perfilman, Musik, dan Media juga fokus pada pelestarian musik tradisi Indonesia, antara lain Lokovasia (Lokakarya Konservasi dan Inovasi Musik Tradisi Indonesia), IMEX (Indonesian Music Expo), Festival Musik Tradisi Indonesia, dan beberapa lainnya lagi.
Direktorat Perfilman, Musik, dan Media juga fokus pada pengembangan musik pop/kontemporer. Berbagai program yang pernah dilaksanakan meliputi Rapsodia Nusantara, Symphonesia by Erwin Gutawa Orchestra, G20 Orchestra, serta lainnya
(nnz)