Riwayat Pendidikan Mohammad Hatta, Wakil Presiden Pertama RI yang Pernah Kuliah di Belanda
loading...
A
A
A
Sempat keberatan dengan rencana ibunya, Hatta akhirnya bersedia bersekolah di MULO sampai tahun 1919. Di sini, ia aktif pula dalam organisasi seperti Jong Sumatranen Bond (JSB) cabang Padang dengan menjadi bendahara.
Lulus dari MULO sekitar Mei 1919, Hatta melanjutkan studi ke Sekolah Dagang Prins Hendrik School (PHS) di Batavia. Selama di sini, Hatta juga menjadi anggota Jong Sumatranen Bond (JSB) tingkat pusat.
Pada 1921, Hatta lulus dari Sekolah Dagang PHS dan meraih peringkat tiga terbaik. Sempat berkeinginan bekerja, tetapi ia memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke Belanda.
Rencana Hatta pergi ke Belanda sempat terhambat lantaran masalah biaya. Pada usahanya, ia mencoba mengajukan beasiswa dengan menghubungi Duyveter, pegawai Departemen Pengajaran dan Agama.
Kemudian, Hatta diminta menghubungi Z. Stokvis yang waktu itu menjadi Inspektur Perguruan Menengah dan perwakilan Van Deventer Stichting (Yayasan Van Deventer) Den Haag di Hindia. Stokvis pun menghubungi Yayasan Van Deventer dan bersedia memberikan beasiswa.
Hatta bertolak ke Belanda dari Teluk Bayur pada 3 Agustus 1921. Ia tiba di Belanda pada 5 September 1921 dan kuliah di Handels Hoogere School (Sekolah Tinggi Ekonomi) di Rotterdam.
Pada masa studinya ini, Hatta bertemu Nazir Datuk Pamuntjak, tokoh yang Hatta kenal saat mendirikan Jong Sumatranen Bond di Padang. Sejak September 1921, ia menjadi anggota Indische Vereeniging di Leiden.
Sekitar minggu ketiga bulan September 1921, Hatta mulai berkuliah di Rotterdam. Selain belajar, ia aktif menjadi pengurus Perhimpunan Indonesia dan mengasuh majalah Hindia Poetra.
Kemudian, di akhir Juni dan Juli 1932, Hatta menempuh ujian doktoral dan dinyatakan lulus. Sebelum kembali ke Indonesia, ia berpamitan dengan kawan-kawannya di sana dan meninggalkan Belanda pada 20 Juli 1932.
Lulus dari MULO sekitar Mei 1919, Hatta melanjutkan studi ke Sekolah Dagang Prins Hendrik School (PHS) di Batavia. Selama di sini, Hatta juga menjadi anggota Jong Sumatranen Bond (JSB) tingkat pusat.
Pada 1921, Hatta lulus dari Sekolah Dagang PHS dan meraih peringkat tiga terbaik. Sempat berkeinginan bekerja, tetapi ia memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke Belanda.
Rencana Hatta pergi ke Belanda sempat terhambat lantaran masalah biaya. Pada usahanya, ia mencoba mengajukan beasiswa dengan menghubungi Duyveter, pegawai Departemen Pengajaran dan Agama.
Kemudian, Hatta diminta menghubungi Z. Stokvis yang waktu itu menjadi Inspektur Perguruan Menengah dan perwakilan Van Deventer Stichting (Yayasan Van Deventer) Den Haag di Hindia. Stokvis pun menghubungi Yayasan Van Deventer dan bersedia memberikan beasiswa.
Hatta bertolak ke Belanda dari Teluk Bayur pada 3 Agustus 1921. Ia tiba di Belanda pada 5 September 1921 dan kuliah di Handels Hoogere School (Sekolah Tinggi Ekonomi) di Rotterdam.
Pada masa studinya ini, Hatta bertemu Nazir Datuk Pamuntjak, tokoh yang Hatta kenal saat mendirikan Jong Sumatranen Bond di Padang. Sejak September 1921, ia menjadi anggota Indische Vereeniging di Leiden.
Sekitar minggu ketiga bulan September 1921, Hatta mulai berkuliah di Rotterdam. Selain belajar, ia aktif menjadi pengurus Perhimpunan Indonesia dan mengasuh majalah Hindia Poetra.
Kemudian, di akhir Juni dan Juli 1932, Hatta menempuh ujian doktoral dan dinyatakan lulus. Sebelum kembali ke Indonesia, ia berpamitan dengan kawan-kawannya di sana dan meninggalkan Belanda pada 20 Juli 1932.